Reaksi Terpilihnya William Lai: Rusia Tak Akui Taiwan sampai Jepang Diprotes Cina

Terpilihnya Lai Ching-te sebagai presiden baru Taiwan mendapat reaksi dari Rusia yang tidak mengakui Taiwan sampai Jepang diprotes Cina.

Reaksi Terpilihnya William Lai: Rusia Tak Akui Taiwan sampai Jepang Diprotes Cina

TEMPO.CO, Jakarta - Terpilihnya Lai Ching-te sebagai presiden baru Taiwan dalam pemilihan Sabtu, 13 Januari 2024, mendapat berbagai reaksi dari pemimpin dunia. Presiden Joe Biden “Kami tidak mendukung kemerdekaan…” katanya.

Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa yang mengucapkan selamat kepada Lai Ching-te, yang akrab disapa William Lai, langsung diprotes Cina. Kedutaan Besar Cina di Tokyo yang menggambarkan komentar itu sebagai "campur tangan serius dalam urusan dalam negeri Cina".

“Kami menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penolakan tegas terhadap hal ini, dan telah mengajukan pernyataan serius kepada pihak Jepang,” kata kedutaan Cina di Tokyo melalui akun WeChat.

Jepang, seperti kebanyakan negara lainnya, tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, yang merupakan prasyarat untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Cina.

Namun aliansi Jepang dengan Amerika Serikat, pendukung terpenting Taiwan, dan kedekatannya dengan pulau tersebut, serta ketegangan baru-baru ini dalam hubungannya dengan Cina, telah mendorong Tokyo untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Taipei.

Dalam sebuah pernyataan yang dimuat di kantor berita Xinhua, Juru Bicara Kantor Urusan taiwan Cina, Chen Binhua, mengatakan hasil pemilu menunjukkan Partai Progresif Demokratik tidak dapat mewakili opini publik arus utama di pulau tersebut.

Menteri luar negeri Inggris, David Cameron mengucapkan selamat kepada Lai atas kemenangannya dan berharap Taiwan dan Cina akan memperbarui upaya untuk menyelesaikan perbedaan mereka secara damai.

“Pemilu hari ini adalah bukti demokrasi Taiwan yang dinamis,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Saya berharap kedua belah pihak di Selat Taiwan akan memperbarui upaya untuk menyelesaikan perbedaan secara damai melalui dialog yang konstruktif, tanpa ancaman atau penggunaan kekuatan atau paksaan.”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, berkomentar setelah pemungutan suara, mengatakan Moskow terus memandang Taiwan sebagai bagian integral dari Cina.

Presiden Majelis Rendah Parlemen Prancis Yael Braun-Pivet mengucapkan selamat pada Lai. "Saya mendoakan yang terbaik untuk demokrasi Taiwan dan para pemilihnya, yang banyak di antara mereka akan memilih. Lebih dari sebelumnya, kita harus terus bekerja sama untuk mempertahankan hukum dan perdamaian di seluruh Selat,” kata Braun-Pivet dalam sebuah postingan di X.

REUTERS

Pilihan Editor Demo Dukung Palestina di AS, Dengarkan Curhat Warga yang Kehilangan Keluarga di Gaza

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow