Ramai Kabar Djarum dan Wings Hengkang dari Konsorsium Aguan di IKN, Sebenarnya Apa yang Terjadi?

Ramai diberitakan Djarum Group dan Wings Group keluar dari Konsorsium Nusantara dalam menggarap pembangunan di IKN. Begini duduk persoalan sebenarnya.

Ramai Kabar Djarum dan Wings Hengkang dari Konsorsium Aguan di IKN, Sebenarnya Apa yang Terjadi?

TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini ramai diberitakan bahwa Djarum Group dan Wings Group keluar dari Konsorsium Nusantara yang dipimpin oleh Agung Sedayu Group dalam menggarap pembangunan kawasan mix used di Ibu Kota Negara Nusantara atau IKN. Apa yang sebenarnya terjadi?

Dalam konferensi pers pada akhir Desember 2023 lalu, Otorita IKN memaparkan ada 10 perusahaan swasta dalam negeri yang menanamkan modal di ibu kota baru dengan nilai investasi sekitar Rp 40 triliun. Mereka membangun perkantoran, mal dan hotel.

"Sudah ada 10 pengusaha dalam negeri yang melakukan pembangunan di kawasan Kota Nusantara, dan pasti akan terus bertambah," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono di Penajam, Jumat, 29 Desember 2023.

Sepuluh perusahaan swasta dalam negeri itu adalah:

1. Agung Sedayu Group,

2. Salim Group,

3. Sinar Mas Group,

4. Pulau Intan,

5. Djarum Group,

6. Wings Group,

7. Adaro Group,

8. Barito Pasific,

9. Mulia Group, dan

10. Group Astra.

Belakangan beredar daftar dengan nama investor baru yang turut masuk dalam Konsorsium Nusantara IKN yakni Alfa Group dan Kawan Lama Group. Namun dalam daftar terbaru itu tak lagi terlihat nama Group Djarum dan Wings Group. Hal ini yang kemudian ramai diberitakan sebagai kabar Djarum Group dan Wings Group hengkang dari IKN.

Tempo telah berupaya mengkonfirmasi soal kabar dua nama grup perusahaan yang hilang dari daftar terbaru nama investor dalam Konsorsium Nusantara tersebut ke Otorita IKN. Hingga berita ini ditayangkan, baik Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono dan Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw tidak menjawab pertanyaan yang dilayangkan melalui aplikasi perpesanan.

Sementara Corporate Communications Manager Djarum Budi Darmawan menyatakan bahwa sejak awal pihaknya memang tidak masuk konsorsium pembangunan fisik. "Namun, Djarum tetap terlibat di IKN dengan mengembangkan dan membangun Botanical Garden," kata Budi melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Kamis malam, 4 Januari 2024.

Adapun Head of Corporate Communications & CSR Wings Group Indonesia Sheila Kansil menyampaikan bahwa Wings Group tetap ikut serta dalam Konsorsium Nusantara IKN. Namun, partisipasi Wings Group hanya untuk proyek bersifat non komersial.

Selanjutnya: "Salah satu contohnya adalah pembangunan ..."

"Salah satu contohnya adalah pembangunan Botanical Garden," kata Sheila melalui keterangan tertulis, Kamis, 4 Januari 2024. "Wings Group berkomitmen untuk ikut serta dalam pembangunan IKN."

Sebelumnya, Agung juga membeberkan ada sekitar 270 investor dalam maupun luar negeri yang menyatakan minat melakukan investasi di ibu kota negara masa depan Indonesia. Otorita IKN pun yakin investasi di ibu kota negara baru Indonesia masih bisa terus bertambah karena semua sudah proses akhir kesepakatan menanamkan modal di Kota Nusantara.

Dalam catatannya, Otorita IKN mencatat investasi asing atau dari luar negeri yang bakal masuk dalam proyek pembangunan ibu kota negara masa depan Indonesia lebih kurang Rp 50 triliun. Investasi itu akan dibenamkan di sejumlah sektor, di antaranya perhotelan, rumah sakit, pendidikan, dan pusat perbelanjaan. Namun Agung tak merinci nama-nama perusahaan asing dari Eropa dan Asia tersebut.

Adapun pada tahun ini sebanyak 15 investor dalam negeri akan melakukan groundbreaking di Nusantara untuk mewujudkan IKN sebagai kota hijau dan cerdas. "Di tahun 2024 kami akan mengawali dengan grounbreaking lagi yang kemungkinan dilaksanakan antara Januari - Februari dan sudah terdapat 15 investor yang dalam pipeline yang menyiapkan diri," ujar Agung.

Sebanyak 15 investor itu terdiri dari lembaga negara, konsorsium, yayasan, dan investor swasta. Groundbreaking tersebut terdiri atas dua jenis yakni groundbreaking proyek ramah lingkungan (green project) dan groundbreaking yang dilakukan investor swasta serta lembaga negara.

Untuk green project akan dilakukan groundbreaking proyek botanical garden oleh Konsorsium Nusantara dan peluncuran Pulau Suaka Orang Utan oleh Yayasan Arsari Djojohadikusumo.

Sedangkan groundbreaking lembaga negara dan investor swasta pada awal 2024 meliputi proyek pembangunan gedung kantor Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, proyek gedung kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), proyek gedung BPJS Kesehatan, proyek gedung kantor PLN, proyek perkantoran/bank Mandiri, proyek hotel dari Jambuluwuk, proyek hotel bintang 5 dan convention center dari Royal Golden Eagle (RGE), dan groundbreaking proyek mixed used Indogrosir.

Kemudian rencana groundbreaking proyek hunian hijau, hotel dan lapangan golf dari Ciputra, proyek perkantoran/bank BCA, proyek showroom furniture, lalu groundbreaking proyek kawasan pergudangan Sinar Primera, dan groundbreaking proyek mixed used dari GrandLucky Superstore.

RIRI RAHAYU | MOH KHORY ALFARIZI | ANTARA

Pilihan Editor: Soal Anggaran Proyek IKN, Anggota DPR Pertanyakan Angka Menkeu dan Menteri PUPR yang Berbeda

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow