Raksasa Pelayaran Dunia Milik China Berhenti Berlayar ke Israel,Tiongkok Balas Budi ke Iran?

Raksasa Pelayaran Dunia Milik BUMN China Berhenti Berlayar ke Pelabuhan Israel, Tiongkok Balas Budi ke Iran?- Raksasa pelayaran milik negara Tiongkok, COSCO, perusahaan terbesar keempat di dunia, dilaporkan berhenti berlayar ke pelabuhan-pelabuhan Israel. Laporan outlet media Israel, Globes pada Minggu (7/1/2024) menyebut perusahaan negara Tiongkok itu tidak mengungkapkan alasan perubahan kebijakan tersebut. Kantor COSCO di...

Raksasa Pelayaran Dunia Milik China Berhenti Berlayar ke Israel,Tiongkok Balas Budi ke Iran?

Raksasa Pelayaran Dunia Milik BUMN China Berhenti Berlayar ke Pelabuhan Israel, Tiongkok Balas Budi ke Iran?

TRIBUNNEWS.COM - Raksasa pelayaran milik negara Tiongkok, COSCO, perusahaan terbesar keempat di dunia, dilaporkan berhenti berlayar ke pelabuhan-pelabuhan Israel.

Laporan outlet media Israel, Globes pada Minggu (7/1/2024) menyebut perusahaan negara Tiongkok itu tidak mengungkapkan alasan perubahan kebijakan tersebut.

Kantor COSCO di Israel menolak mengomentari perkembangan tersebut.

Baca juga: Sibuk Hancurkan Gaza, Agrikultur Israel Morat-marit, Hasil Panen Yordania Banjiri Pasar 

Pun, keputusan COSCO terjadi setelah terjadi serangan dan upaya penyitaan kapal-kapal yang menuju Israel melalui Laut Merah oleh kapal pasukan bersenjata Yaman.

Laporan Globes mengaitkan keputusan tersebut dengan hubungan erat antara Tiongkok dan Iran, yang menjual 90 persen ekspor minyak mentahnya ke Beijing.

"Iran adalah pendukung pemerintah Yaman dan menentang perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza," tulis laporan tersebut mengisyaratkan ada balas budi yang dilakukan China atas Iran.

Dalam perkembangan serupa, OOCL yang berbasis di Hong Kong menghentikan semua pengiriman kargo ke Israel bulan lalu, dengan alasan “masalah operasional.”

Pengiriman kargo ini membuat harga-harga barang kebutuhan di Israel naik drastis di banyak produk di mana sebagai besar mengandalkan impor.

Baca juga: Perang Terbuka Laut Merah Dimulai, AS Tenggelamkan Kapal Yaman, Houthi Siap Balas Kematian Pasukan

Pada bulan yang sama, perusahaan pelayaran besar lainnya, termasuk Mediterranean Shipping Company (MSC) dan CMA CGM, mengumumkan keputusan mereka untuk menghentikan pengiriman ke Israel satu hari setelah Angkatan Bersenjata Yaman menyerang dua kapal tujuan Israel.

Pasukan Yaman telah menyerang kapal-kapal yang menuju Israel di Laut Merah sebagai tanggapan atas agresi militer Israel di Gaza, yang oleh pemerintah Sanaa dianggap sebagai genosida.

Washington dan sekutunya kemudian membentuk koalisi angkatan laut Penjaga Kemakmuran dan mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah Yaman yang dipimpin Ansarallah untuk menghentikan operasi mereka di Laut Merah atau menanggung “konsekuensinya.”

Baca juga: Aliansi Rapuh AS di Laut Merah, Anggota NATO Ogah-ogahan Diajak Perang Lawan Houthi Yaman

Tindakan Yaman telah memaksa banyak perusahaan pelayaran terkemuka untuk melakukan perjalanan lebih jauh melalui rute lain di sekitar Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika untuk mencapai Eropa.

Perubahan jalur pelayaran ini memperpanjang waktu pengiriman selama dua minggu dan meningkatkan biaya.

Pada  31 Desember, angkatan laut AS menenggelamkan tiga kapal Yaman di Laut Merah, menewaskan sepuluh tentara angkatan laut Yaman.

Sejak awal konflik Gaza pada 7 Oktober, pasukan militer Yaman telah menargetkan minimal 15 kapal dagang yang menuju pelabuhan Israel atau milik entitas yang terkait dengan Israel.

(oln/TC/*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow