Rahasia Baterai Mobil Listrik Awet Salah Satunya Jangan Asal Ngecas

Mempertahankan kondisi baterai tetap ideal mengurangi kekhawatiran pengguna mobil listrik terhadap penurunan fungsi.

Rahasia Baterai Mobil Listrik Awet Salah Satunya Jangan Asal Ngecas

GridOto.com - Baterai menjadi nyawa utama pada mobil listrik.

Rahasia baterai mobil listrik bisa awet, salah satunya jangan asal ngecas.

Mempertahankan kondisi baterai tetap ideal mengurangi kekhawatiran pengguna mobil listrik terhadap penurunan fungsi.

Menurut Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT Chery Sales Indonesia (CSI), usia baterai mobil listrik bisa dipengaruhi dari kebiasaan penggunaan terhadap persentase kapasitas baterai.

"Idealnya mobil listrik dipakai minimal sampai kapasitas baterai 25 persen untuk dicas," ujar Rifkie.

Baca Juga: HFD 2024: Ajak Si Kecil Keliling Naik Neta V, Ini Yang Paling Disuka

Jika digunakan sampai kurang dari 25 persen tidak ada dampak cukup signifikan dalam jangka pendek.

Namun jangka panjangnya baterai terus mengalami kekurangan kapasitas listrik.

"Secara waktu pengecasan jadi lebih lama, baterai juga lebih sering menerima panas beban charging dari kapasitas yang terlalu sedikit," terang Rifkie.

Tak kalah penting adalah perawatan berkala mobil listrik.

Meskipun mobil listrik lebih minim spare part fast moving tetap diperlukan servis berkala terhadap kondisi keseluruhan.

"Kondisi baterai dimonitoring secara berkala, komponen penggerak seperti roda dan transmisi juga berpengaruh pada beban kerja baterai untuk menyalurkan tenaga," beber Rifkie.

Disamping itu, Roy Toh, Regional Sales Director Battery Asia (S) Pte Ltd, Singapura menganjurkan pengisian daya baterai mobil listrik dengan menggunakan jenis AC charging.

Baca Juga: Holiday Fun Drive 2024 Bareng Kia EV6 GT-Line, Berawal Dari Pertanyaan

"Daya listrik AC charging lebih rendah dan stabil sehingga thermal transfer arus listriknya juga kecil," kata Roy.

Penggunaan DC fast charging memang bisa mengisi daya baterai lebih cepat.

Namun daya listrik yang dihasilkan cukup tinggi sejalan dengan temperatur dari thermal transfer arus listrik ke baterai.

"Seperti baterai lithium-ion dengan siklus 1.000 kali pengecasan jika terus menerima daya listrik tinggi bisa kurang dari itu," sebut Roy.

"Karena sel baterai perlahan bisa terdegradasi karena paparan panas arus listrik yang mengurangi durabilitas baterai," jelasnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow