Profil Joe Biden, Presiden AS Petahana yang Siap Kembali Berhadapan dengan Donald Trump

Pasca Super Tuesday kemungkinan besar Joe Biden dan Donald Trump akan bertarung kembali dalam Pemilihan Presiden AS yang dijadwalkan 5 November 2024.

Profil Joe Biden, Presiden AS Petahana yang Siap Kembali Berhadapan dengan Donald Trump

TEMPO.CO, Jakarta - Joe Biden dan Donald Trump, petahana presiden Amerika Serikat dan sang mantan, secara dominan meraih dukungan dalam pemilihan pendahuluan presiden pada Super Tuesday, yang berlangsung pada tanggal 5 Maret.

Hal ini menunjukkan kemungkinan besar mereka akan bertarung kembali dalam Pemilihan Presiden AS yang dijadwalkan pada 5 November 2024.

Biden, yang merupakan kandidat dari Partai Demokrat, berhasil meraih dukungan sebanyak 1.527 delegasi dari total 1.968 yang diperlukan untuk mendapatkan nominasi dari partainya. Sementara itu, Trump, sebagai satu-satunya kandidat dari Partai Republik, berhasil mengumpulkan 1.025 delegasi. Ini merupakan hasil yang mengesankan bagi keduanya, menandakan popularitas dan pengaruh mereka di kalangan partai masing-masing.

Profil Joe Biden

Joe Biden merupakan seorang politikus karismatik yang telah menjelajahi panggung politik Amerika Serikat selama lebih dari lima dekade, kini menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46. Dengan latar belakang yang beragam, pengalaman yang luas, dan kepemimpinan yang diakui, Biden telah menjadi tokoh kunci dalam politik Amerika Serikat, dan bahkan di seluruh dunia. Artikel ini akan menjelajahi perjalanan hidup, karier politik, kebijakan, dan warisan dari Joe Biden.

Biden lahir pada tanggal 20 November 1942, di Scranton, Pennsylvania, dari keluarga yang berkecukupan. Ayahnya bekerja sebagai penjual mobil, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Keluarga Biden kemudian pindah ke New Castle County, Delaware, di mana Joe Biden menghabiskan masa kecilnya.

Biden belajar di Universitas Delaware, di mana ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang Sejarah dan Ilmu Politik. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Hukum Syracuse University, di mana ia mendapat gelar Juris Doctor pada tahun 1968.

Biden di Dunia Politik

Setelah lulus dari sekolah hukum, Biden kembali ke Delaware dan memulai karier hukumnya. Namun, panggilan untuk berkarier dalam politik tidak lama datang. Pada usia yang relatif muda, pada tahun 1970, Biden terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Delaware, menjadikannya salah satu anggota termuda dalam sejarah negara bagian itu.

Biden kemudian maju untuk menjadi Senator AS dari Delaware pada tahun 1972. Namun, nasib tragis menimpanya ketika, hanya beberapa minggu setelah kemenangannya, istri dan putrinya tewas dalam kecelakaan mobil yang menghancurkan. Biden akhirnya dilantik sebagai senator ketika anak-anaknya yang masih hidup, Beau dan Hunter, mengambil peran besar dalam pemulihan ayah mereka.

Karier Sebagai Senator

Sebagai senator muda, Biden segera menarik perhatian di Washington dengan kemampuan oratorinya yang tajam dan keberaniannya dalam memperjuangkan isu-isu penting. Ia duduk di berbagai komite, termasuk Komite Kehakiman Senat, di mana ia memainkan peran kunci dalam berbagai perundangan, termasuk Undang-Undang Kontrol Narkoba yang Ketat.

Selama beberapa dekade sebagai senator, Biden dikenal sebagai seorang yang moderat, dengan kecenderungan untuk mencari kompromi antara partai-partai yang berbeda. Namun, ia juga sering menunjukkan keberaniannya dalam mengambil posisi yang tidak populer, seperti yang terlihat dalam penolakannya terhadap konfirmasi Hakim Agung Robert Bork pada tahun 1987.

Pencalonan Presiden Pertama dan Kegagalan

Biden pertama kali mencoba untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam Pemilihan Presiden 1988, tetapi kampanyenya terhenti ketika ia dituduh menjiplak pidato dari seorang politikus Inggris. Meskipun demikian, Biden tidak menyerah. Ia terus bekerja keras di Senat dan menjaga reputasinya sebagai salah satu anggota terkemuka di Washington.

Wakil Presiden di Era Obama

Puncak karier politik Biden datang ketika ia terpilih sebagai wakil presiden di bawah Barack Obama pada tahun 2008. Biden membawa pengalaman luasnya dalam urusan luar negeri dan kebijakan domestik ke pemerintahan Obama, di mana ia memainkan peran kunci dalam berbagai inisiatif, termasuk perjuangan melawan resesi ekonomi dan pembentukan Undang-Undang Perawatan Kesehatan Terjangkau (Obamacare).

Sebagai wakil presiden, Biden dikenal karena sifatnya yang ramah dan kemampuannya untuk menjalin hubungan baik dengan pejabat negara lainnya. Namun, ia juga menghadapi kritik atas beberapa kebijakan pemerintahannya, termasuk penanganan krisis imigrasi di perbatasan AS-Meksiko.

Menjadi Presiden AS

Setelah delapan tahun sebagai wakil presiden, Biden kembali ke panggung politik nasional dengan mencalonkan diri sebagai kandidat presiden Partai Demokrat dalam Pemilihan Presiden 2020. Kampanyenya, yang berfokus pada penyatuan negara dan pemulihan dari pandemi COVID-19, segera mendapat dukungan luas dari para pemilih Demokrat, dan pada akhirnya, Biden berhasil mengalahkan petahana Donald Trump dalam pemilihan yang sengit.

Joe Biden dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-46 pada tanggal 20 Januari 2021. Ia menghadapi sejumlah tantangan besar, termasuk penanganan pandemi COVID-19 yang masih berlanjut, ketegangan politik internal, dan ketegangan dengan negara-negara lain seperti China dan Rusia.

Sejak memasuki jabatan, Biden telah mengeluarkan serangkaian perintah eksekutif dan mengusulkan sejumlah kebijakan baru, termasuk paket stimulus ekonomi yang besar dan reformasi imigrasi yang luas. Namun, ia juga menghadapi kritik atas beberapa keputusannya, termasuk penarikan pasukan AS dari Afghanistan yang dinilai terburu-buru.

Joe Biden telah meninggalkan jejak yang kuat dalam politik Amerika Serikat, dari karier awalnya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan senator yang dihormati, hingga masa jabatannya sebagai wakil presiden di bawah Barack Obama, dan akhirnya, sebagai presiden sendiri. Meskipun terus diuji oleh tantangan dan kritik, Biden tetap berpegang pada visinya untuk menyatukan negara dan membawa perubahan yang diperlukan bagi rakyat Amerika.

APNEWS | WHITEHOUSE | BRITANNICA

Pilihan editor: Donald Trump Bertemu dengan Elon Musk di Florida, Apa Agendanya?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow