Profil Asteroid Ukuran Lapangan Bola yang Melintasi Bumi Jumat 2 Februari,Berikut Dampaknya ke Bumi

- Besok, Jumat 2 Februari 2024, bumi akan didekati oleh sebuah asteroid besar yang ukurannya sama seperti lapangan bola. Asteroid itu akan melintasi bumi Jumat besok. Tetapi, apa sebenarnya dampak kehadiran asteroid tersebut bagi bumi? Sebuah asteroid seukuran lapangan sepak bola, sedang meluncur mendekati Bumi, kata NASA. Asteroid bernama Asteroid 2008 OS7 yang berpotensi berbahaya seukuran lapangan sepak bola menuju Bumi, kata...

Profil Asteroid Ukuran Lapangan Bola yang Melintasi Bumi Jumat 2 Februari,Berikut Dampaknya ke Bumi

TRIBUNJATIM.COM - Besok, Jumat 2 Februari 2024, bumi akan didekati oleh sebuah asteroid besar yang ukurannya sama seperti lapangan bola.

Asteroid itu akan melintasi bumi Jumat besok.

Tetapi, apa sebenarnya dampak kehadiran asteroid tersebut bagi bumi?

Sebuah asteroid  seukuran lapangan sepak bola, sedang meluncur mendekati Bumi, kata NASA.

Asteroid bernama Asteroid 2008 OS7 yang berpotensi berbahaya seukuran lapangan sepak bola menuju Bumi, kata NASA.

NASA mengatakan asteroid yang berpotensi berbahaya sebesar lapangan sepak bola sedang menuju ke Bumi.

Sebuah asteroid, yang dianggap berpotensi berbahaya oleh NASA dan ukurannya sebanding dengan lapangan sepak bola, saat ini sedang menuju ke Bumi.

Asteroid yang diberi nama 2008 OS7 ini memiliki diameter sekitar 890 kaki dan diperkirakan melewati planet kita pada jarak aman 1.770.000 mil pada pukul 14.41 (GMT) Jumat sore ini (2 Februari).

Meski jaraknya dekat, tidak ada risiko tabrakan dengan bumi.

NASA mengklasifikasikan asteroid sebagai berpotensi berbahaya jika ukurannya melebihi sekitar 460 kaki (140 meter) dan memiliki orbit yang menempatkannya dalam jarak 4,6 juta mil (7,5 juta kilometer) dari orbit Bumi mengelilingi Matahari.

Baca juga: Dampak Fenomena El Nino Bakal Berlanjut di 2024 Menurut BMKG, Apakah Suhu Indonesia Lebih Panas?

Dr Minjae Kim, Peneliti Departemen Fisika, Universitas Warwick, mengatakan,

“OS7 2008, sebuah asteroid sangat kecil yang orbitnya bersinggungan dengan Bumi, telah diklasifikasikan sebagai asteroid yang berpotensi berbahaya (PHA)".

Ia menambahkan:

“Kita tidak perlu terlalu khawatir karena asteroid ini tidak akan memasuki atmosfer bumi, namun akan tetap mendekati bumi. Terdapat lebih dari jutaan asteroid di tata surya kita, dan sekitar 2.350 asteroid di antaranya telah diklasifikasikan sebagai PHA (Berpotensi berbahaya). Pendekatan signifikan berikutnya ke Bumi oleh PHA adalah 99942 Apophis pada 14 April 2029.”

Asteroid 2008 OS7 menyelesaikan orbit mengelilingi matahari setiap 962 hari (2,63 tahun Bumi), seperti dikutip Tribun Jatim dari Tribunnews.com

NASA mengatakan Asteroid seukuran Gedung Empire State akan melewati Bumi pada Hari Jumat.

"Asteroid besar yang berpotensi berbahaya" selebar gedung Empire State Building akan meluncur melewati Bumi pada hari Jumat.

Asteroid ini, bernama 2008 OS7, diperkirakan berukuran antara 690 dan 1.570 kaki, menurut data dari Pusat Studi Objek Dekat Bumi (CNEOS) NASA.

Menara Eiffel tingginya sekitar 980 kaki, sedangkan Empire State Building tingginya 1.250 kaki.

Baca juga: Wanita Curhat Pergoki Suami dan Adik Ipar Berzina, Nangis Dipeluk Mamah Dedeh, Berat, Inilah Dunia

Asteroid ini akan melewati Bumi pada jarak sekitar 0,01908 unit astronomi atau sekitar 1,77 juta mil.

Sebagai referensi, bulan mengorbit pada jarak 240.000 mil, sedangkan planet tetangga kita, Venus, berjarak 38 juta mil pada titik terdekatnya.

Asteroid 2008 OS7 akan melakukan penerbangan terdekatnya pada sore hari tanggal 2 Februari dan akan melewati Bumi dengan kecepatan sekitar 18,2 km/s, atau 40.700 mph.

Sebagai perbandingan, peluru yang melaju kencang dapat melaju dengan kecepatan antara 600 dan 2.000 mph.

Asteroid adalah bongkahan batuan sisa pembentukan tata surya yang sebagian besar ditemukan di Sabuk Asteroid antara Mars dan Jupiter.

Sebagian besar asteroid ini berukuran cukup kecil, namun ada pula yang berukuran sangat besar:

yang terbesar bernama Ceres dan lebarnya sekitar 600 mil. Kadang-kadang, gravitasi atau tabrakan Jupiter akan melemparkan salah satu asteroid ini ke bagian dalam tata surya, membuat mereka meluncur melewati Bumi.

Sementara itu, manusia harus bersiaga dengan fenomena baru yang akan terjadi di sekitar tempat kita.

Fenomena badai Matahari diprediksi dapat terjadi lebih cepat dari yang awalnya diperkirakan akan terjadi pada tahun 2025.

Para ahli memperingatkan, seperti dikutip TribunJatim.com dari Live Science, Rabu (12/7/2023) via Kompas.com, fenomena badai Matahari berpotensi terjadi pada akhir tahun 2023.

Potensi ini terjadi beberapa tahun lebih cepat dari prediksi awal, bahkan diperkirakan dampaknya jauh lebih dahsyat.

Awalnya, para ilmuwan memperkirakan, siklus matahari saat ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2025.

Matahari merupakan bola gas yang 'hidup dan bernapas', yang terus aktif.

Seperti dari kebanyakan proses alami di Bumi, aktivitas Matahari bersifat siklus atau berulang dalam jangka waktu tertentu.

Para ilmuwan menyebut siklus ini sebagai 'siklus Matahari' atau solar cycle, dikutip dari situs resmi NASA Jet Propulsion Laboratory.

Dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com,fenomena badai Matahari adalah lonjakan pelepasan energi Matahari melalui titik-titik tertentu.

Karena terjadinya gangguan magnetik seiring tidak seragamnya kecepatan rotasi bagian-bagian permukaan Matahari dan antara permukaan dengan interior Matahari.

Baca juga: Mengenal Fenomena Badai Matahari, Diprediksi Ilmuwan Terjadi Akhir 2023, Siklus Maju Awalnya 2025

Ketidakseragaman kecepatan rotasi ini menyebabkan garis-garis gaya magnetik Matahari bisa saling berbelit dan membentuk busur yang menjulur keluar dari fotosfera.

Busur tersebut akhirnya memerangkap plasma Matahari, yang pada satu saat busur ini akan putus dan menghasilkan dua fenomena, yang keduanya bisa menjadi penyebab terjadinya badai matahari.

Aktivitas di permukaan Matahari, di antaranya seperti jilatan api (solar flares) atau ledakan massa korona (CME), yang dapat meningkatkan energi yang dibawa oleh angin Matahari dan kecepatannya.

Selain itu, aktivitas Matahari tersebut juga dapat memengaruhi intensitas medan magnet antar planet (IMF).

Kendati magnetosfer atau salah satu lapisan atmosfer Bumi dapat membelokkan sebagian besar aktivitas Matahari yang dibawa oleh angin matahari, namun beberapa partikel yang dilontarkan oleh CME tetap dapat memasuki Bumi.

Partikel-partikel energik ini kemudian yang menyebabkan gangguan magnetik, yang selanjutnya diklasifikasikan sebagai fenomena badai geomagnetik atau sub-badai Matahari.

Badai Matahari yang memancarkan gelombang geomagnetik ini juga dapat menciptakan fenomena langit yang cantik, yakni yang dikenal dengan cahaya aurora di daerah kutub Bumi.

Akan tetapi, fenomena badai Matahari juga dapat sangat merusak dan berbahaya, yakni dapat menyebabkan cuaca antariksa yang merusak, terutama menyebabkan gangguan satelit hingga gangguan jaringan internet.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow