Presiden Baru Taiwan William Lai Bikin China-AS Makin Tegang, Beijing Ngamuk Washington Beri Selamat

Terpilihnya William Lai sebagai presiden baru Taiwan bikin hubungan China-Amerika Serikat (AS) makin tegang.

Presiden Baru Taiwan William Lai Bikin China-AS Makin Tegang, Beijing Ngamuk Washington Beri Selamat

BEIJING, KOMPAS.TV - Terpilihnya William Lai sebagai presiden baru Taiwan bikin hubungan China-Amerika Serikat (AS) makin tegang.

China mengamuk setelah AS memberikan selamat atas terpilihnya William Lai sebagai presiden Taiwan.

Menurut China, AS telah mengirim sinyal yang sangat salah kepada pihak yang mendorong kemerdekaan Taiwan atas hasil pemilu yang dilakukan Sabtu (13/1/2024).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengirimkan selamat kepada Lai atas hasil pemilu tersebut.

Baca Juga: William Lai Menang Pilpres Taiwan, Kemlu RI: Indonesia Konsisten Hormati Kebijakan Satu China

Meski begitu, Presiden AS Joe Biden menegaskan bahwa pihaknya tak mendukung kemerdekaan Taiwan.

Namun seperti dikutip dari BBC, Minggu (14/1/2024), Beijing menyerukan bahwa pesan tersebut melanggar komitmen Washington yang hanya melakukan hubungan tidak resmi dengan Taiwan.

Pesan selamat kepada pemimpin Taiwan sendiri muncul dari berbagai pemimpin negara dunia setelah pemilu tersebut, termasuk dari Blinken.

Pada pernyataannya, Blinken menegaskan hubungan rekanan antara Taipei dan Washington, yang menurutnya berakar dari nilai-nilai demokratis.

AS sendiri mengikuti kebijakan “Satu China”, yang hanya mengakui China sebagai negara, bukan Taiwan.

Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya mengungkapkan ucapan selamat Blinken melanggat janji AS untuk mempertahankan hanya kerja sama tak resmi, budaya dan perdagangan dengan Taiwan.

Mereka menekankan bahwa masalah Taiwan adalah garis pertama yang tak boleh dilewati dalam hubungan China-AS.

Mereka juga mengatakan telah mengajukan keluhan diplomatik resmi.

“China dengan tegas menentang AS melakukan segala bentuk interaksi resmi dengan Taiwan dan mencampuri urusan Taiwan dengan cara apa pun, atau dengan dalih apa pun,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri China.

Pernyataan Beijing itu menjadi peringatan bagi Washington setelah negera itu mengirimkan delegasi tak resmi yang terdiri dari mantan pejabat AS untuk mengadakan pembicaraan dengan tokoh politik terkemuka di Taiwan.

Pengiriman delegasi tak resmi itu sendiri dilakukan hanya beberapa jam setelah Lai terpilih sebagai presiden dari pemerintahan pulau itu.

Baca Juga: AS Ketar-Ketir William Lai Terpilih Jadi Presiden, Joe Biden: Kami Tak Dukung Kemerdekaan Taiwan

Meski Taiwan kerap menegaskan mereka merupakan pemerintahan berdaulat, China tetap berpendirian bahwa pulau itu merupakan bagian wilayah mereka.

Presiden China Xi Jinping kerap menyerukan reunifikasi akan segera dilakukan baik secara damai atau dengan jalan paksaan.

William Lai yang merupakan presiden anyar Taiwan berasal dari Partai Demokratik Progresif (DPP) yang terus menggaungkan Taiwan sebagai negara berdaulat.

China melihatnya sebagai sosok yang mempromosikan separatisme dari China.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow