Populer Internasional: Israel Linglung - Ambang Perang Terbuka yang Dicemaskan UNIFIL

- Kabar populer internasional dalam sehari terakhir terangkum dalam berita ini. Mulai dari berita masih seputar konflik Israel vs Hamas terkait pembebasan sandera. Israel kini justru menimbulkan ancaman baru bagi keberlangsungan negara tersebut. Israel dilaporkan mengeluarkan jurus terbaik mereka, ancaman militer terhadap pihak manapun yang mereka nilai sebagai ancaman. Kemudian berita PBB menyatakan siklus tembak-menembak harus...

Populer Internasional: Israel Linglung - Ambang Perang Terbuka yang Dicemaskan UNIFIL

TRIBUNNEWS.COM - Kabar populer internasional dalam sehari terakhir terangkum dalam berita ini.

Mulai dari berita masih seputar konflik Israel vs Hamas terkait pembebasan sandera.

Israel kini justru menimbulkan ancaman baru bagi keberlangsungan negara tersebut.

Israel dilaporkan mengeluarkan jurus terbaik mereka, ancaman militer terhadap pihak manapun yang mereka nilai sebagai ancaman.

Kemudian berita PBB  menyatakan siklus tembak-menembak harus dihentikan antara pihak Hizbullah dan Israel.

Selain karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, eskalasi Hizbullah-Israel kini dilaporkan berada di ambang perang terbuka.

Hingga berita Intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan ada kemungkinan besar bahwa serangan balasan Iran akan dilakukan oleh proksi-proksi Iran.

Adapun yang termasuk proksi-proksi Iran ialah Hizbullah, Hamas, Houthi, Jihad Islam Palestina, dan lainnya.

Serangan yang rencananya dilancarkan Iran itu adalah serangan balasan atas serangan Israel di Gedung Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada hari Senin, (1/4/2024).

Berikut ini rangkuman berita-berita populer internasional di kanal Tribunnews:

1. Israel Linglung

Baca juga: Rusia Gunakan Senjata Kimia Melawan Pasukan Ukraina, Ciptakan Kepanikan sebelum Lancarkan Serangan

Situasi geopolitik dan militer yang dihadapi Israel memasuki hari ke-186, Selasa (9/4/2024) sejak mereka melancarkan agresi ke Gaza, kian kompleks.

Alih-alih sukses meleyapkan Hamas dan membebaskan sandera yang ditahan milisi perlawanan di Jalur Gaza yang menjadi tujuan utama mereka berperang, aksi Israel kini justru menimbulkan ancaman baru bagi keberlangsungan negara tersebut.

Tampak linglung bin bingung menghadapi situasi, Israel dilaporkan mengeluarkan jurus terbaik mereka, ancaman militer terhadap pihak manapun yang mereka nilai sebagai ancaman.

Di sisi lain, militer Israel disebutkan justru berdiskusi dengan pihak Amerika Serikat (AS) sekutu terdekat dan terkuat mereka soal rencana penarikan mundur pasukan dari Jalur Gaza.

Seperti diketahui, Israel, di bawah rezim pemerintahan perdana menteri Benjamin Netanyahu, bertekad untuk terus melancarkan perang di Gaza.

Dua di antara konsekuensi yang mesti dihadapi secara serius Israel saat ini atas niatan tersebut adalah Iran dan Lebanon.

Israel yang terus direcoki serangan Hizbullah -plus poros milisi perlawanan lintas-teritorial- memutuskan untuk menyerang pihak yang dianggap sebagai motor gerakan, Iran, dengan menyerang konsulat negara tersebut di Damaskus, Suriah, Senin, awal April ini.

SELANJUTNYA>>>

2. UNIFIL Cemas Hizbullah-Israel di Ambang Perang Terbuka

Dalam pernyataan bersama Senin (8/4/2024) Koordinator Khusus PBB untuk Lebanon Joanna Wronecka dan komandan misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), Aroldo Lazaro, menyatakan siklus tembak-menembak harus dihentikan antara pihak Hizbullah dan Israel, kata laporan Reuters.

Pernyataan itu menyusul sebuah gelombang besar serangan yang dilancarkan Israel pada Senin pagi di Lebanon Selatan yang dikabarkan menewaskan seorang komandan lapangan pasukan elit Radwan Hizbullah.

Selain karena melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, eskalasi Hizbullah-Israel kini dilaporkan berada di ambang perang terbuka.

“Siklus serangan dan serangan balasan yang tidak henti-hentinya melanggar gencatan senjata merupakan pelanggaran paling serius terhadap Resolusi Dewan Keamanan 1701 sejak diadopsi pada tahun 2006,” kata mereka.

SELANJUTNYA>>>

3. Iran Disebut Desak Proksi-proksinya untuk Serang & Keroyok Israel

Intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan ada kemungkinan besar bahwa serangan balasan Iran akan dilakukan oleh proksi-proksi Iran.

Adapun yang termasuk proksi-proksi Iran ialah Hizbullah, Hamas, Houthi, Jihad Islam Palestina, dan lainnya.

Serangan yang rencananya dilancarkan Iran itu adalah serangan balasan atas serangan Israel di Gedung Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada hari Senin, (1/4/2024).

Dalam serangan itu seorang jenderal terkemuka Iran bernama Mohammad Reza Zahedi tewas bersama dengan belasan orang lainnya.

Iran kemudian berulang kali menegaskan akan membalas serangan Zionis itu.

Menurut intelijen itu, Iran khawatir akan respons AS jika Iran menyerang secara langsung.

Melansir dari i24News, narasumber yang didapat CNN mengatakan Iran kini mewaspadai potensi "eskalasi dramatis dalam pertempuran".

Iran disebut enggan memberikan alasan kepada AS atau sekutunya untuk menyerang Iran secara langsung.

SELANJUTNYA>>>

4. Amerika Serikat Tawarkan Negosiasi

Sebuah laporan menyebutkan, Amerika Serikat menawarkan negosiasi kepada Iran untuk menghindari serangan terhadap Israel.

Sebelumnya, Iran telah berjanji untuk membalas pemboman Israel terhadap kedutaan Iran di Damaskus, yang menewaskan seorang jenderal penting IRGC.

Sumber-sumber diplomatik Iran mengatakan AS berusaha meyakinkan Iran agar tidak membalas dendam terhadap Israel atas pemboman kedutaan Iran di Suriah awal bulan ini, surat kabar Al-Jarida melaporkan pada 8 April.

Serangan Israel menargetkan sebuah bangunan yang terhubung dengan kedutaan Iran di Damaskus.

Hal ini menyebabkan terbunuhnya komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi, wakilnya, dan lima perwira IRGC lainnya.

SELANJUTNYA>>>

(Tribunnews.com)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow