Pindah ke Solo karena Kena PHK, Inilah Sosok Eddy Anwar yang Nekat Lompat dari Lantai 12 Apartemen Bareng Istri dan Anak

Satu keluarga yang lompat dari lantai 21 apartemen di Jakarta Utara ini ternyata sempat hilang kabar sejak pandemi lalu.

Pindah ke Solo karena Kena PHK, Inilah Sosok Eddy Anwar yang Nekat Lompat dari Lantai 12 Apartemen Bareng Istri dan Anak

Gridhot.ID - Beberapa waktu lalu sempat jadi sorotan satu keluarga yang lompat dari lantai 21 apartemen di Jakarta Utara.

Satu keluarga yang lompat dari lantai 21 apartemen di Jakarta Utara ini ternyata sempat hilang kabar sejak pandemi lalu.

Seperti dilansir dari TribunnewsBogor, belakangan terungkap bahwa satu keluarga yang lompat dari lantai 21 itu adalah mantan penghuni di apartemen tersebut.

Pada tahun 2017, Eddy Anwar dan keluarganya sempat menempati apartemen di lantai 16 gedung yang sama.

Akan tetapi keempatnya tak pernah lagi terlihat di sekitar apartemen semenjak pandemi.

Belakangan diketahui identitas dari para korban yang merupakan satu keluarga tersebut.

Mereka adalah ayah bernama Eddy Anwar (51), ibu berinisial AEL (53), anak perempuan berinisial JL (15), dan anak laki-laki berinisial JWE (13).

Rekaman CCTV menangkap momen saat keempatnya tiba di apartemen pukul 16.00 Wib.

Tampak satu keluarga tersebut langsung masuk ke lobi utama dan buru-buru menuju lift.

Rupanya satu keluarga tersebut hendak menuju ke lantai 21 guna melancarkan aksinya mengakhiri hidup.

Beberapa menit kemudian, satu keluarga tersebut pun ditemukan terjatuh dan kondisinya memilukan.

 Baca Juga: Kematian Pria Bernama Gadis di Kuningan, Direkayasa Seolah Bunuh Diri Padahal Dihabisi Pacar Sesama Jenis, Ini Motifnya  

Keempat korban mengalami luka parah di kepala bagian belakang, hingga tulang patah di sekujur tubuh.

Kini para korban masih dalam proses visum di RSCM.

Sosok Eddy Anwar

Kabar kematian satu keluarga mengakhiri hidup itu sontak membuat penghuni apartemen terkejut.

Pasalnya diungkap para penghuni, korban adalah sosok yang tak dikenali sesama penghuni alias tertutup.

Padahal satu keluarga tersebut pernah tinggal di apartemen.

Selain itu, berdasarkan kabar yang beredar, satu keluarga tersebut adalah penghuni apartemen tempat peristiwa bunuh diri terjadi.

Dilansir dari Serambinews, Kapolsek Penjaringan, Kompol Ady Wijaya menyebut satu keluarga tersebut memang pernah tinggal di apartemen selama beberapa tahun.

"Dulu mereka (satu keluarga Eddy Anwar) pernah tinggal di sini," kata Kompol Ady Wijaya, Sabtu, malam.

Namun sudah sejak dua tahun terakhir, keluarga Eddy Anwar tak terlihat aktivitasnya di apartemen.

Sampai akhirnya di hari Sabtu kemarin, satu keluarga tersebut muncul dan membuat kejutan kepada para penghuni.

 Baca Juga: Kondisi Terkini TKP Satu Keluarga yang Lompat dari Lantai 21 Apartemen di Penjaringan, Ada Taburan Bunga dan 4 Kiriman Buket  

"Sudah dua tahun belakangan tidak tinggal di sini. Baru hari ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," pungkas Kompol Ady Wijaya.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial, korban kabarnya mulai tinggal di apartemen pada tahun 2017.

Lalu sejak tahun 2020, satu keluarga ini sempat menghilang alias tak kelihatan aktivitasnya di apartemen.

Terkait hal tersebut, kabarnya para korban sempat pulang kampung ke Solo selama pandemi di tahun 2020 tersebut.

Karenanya pihak apartemen tak pernah lagi melihat aktivitas satu keluarga tersebut.

Terkait informasi soal keluarga Eddy Anwar sempat pindah ke Solo, pihak kepolisian masih menyelidiki kebenarannya.

Namun diungkap pihak kepolisian, motif kematian satu keluarga tersebut adalah untuk mengakhiri hidup.

"Kita belum menemukan keterangan persuaian dari saksi, jadi kita bisa menyimpulkan. Tapi yang pasti motif mereka bunuh diri," tegas Kompol Ady Wijaya.

Dulu kaya

Menurut tetangga korban, Arief (47), keluarga korban sudah lebih dulu tinggal sebelum dia.

Arief mengenal mereka sejak tahun 2017, ketika dia baru membeli unit apartemen tersebut.

Baca Juga: Terekam CCTV, Ini Gelagat Aneh Satu Keluarga sebelum Lompat dari Lantai 22 Apartemen Penjaringan, Ibu Sempat Kumpulkan Ponsel  

Namun, ia terakhir bertemu dengan keluarga ini tahun 2023.

Saat itu, mereka berniat pindah ke Surakarta atau Solo, Jawa Tengah untuk memulai kehidupan yang baru.

"Katanya mereka mau memulai bisnis yang baru, tetapi saya tidak tahu bisnis apa yang ia kerjakan," kata Arief.

Menurutnya, satu keluarga itu pindah lantaran faktor tekanan ekonomi saat pandemi Covid-19 melanda.

"Yang saya tahu, ketika pandemi, suaminya terkena pemutusan hubungan kerja. Mulai dari sana, kehidupan keluarga ini terlihat sangat merana," lanjutnya.

Kondisi serba sulit keluarga itu terlihat ketika istri Eddy Anwar, AEL, menawari Arief beberapa kali telur ayam untuk mereka hidup.

Kondisi itu membuat Arief prihatin. Ia pun sempat membantu memberikan sejumlah uang kepada keluarga mereka.

Sudah sekitar tiga kali dia memberikan bantuan kepada AEL dengan total sekitar Rp 8 juta.

"Saya merasa iba dengan keluarga ini. Jadi, saya berharap uang yang saya beri itu bisa sedikit membantu," pungkasnya.

Ternyata, keluarga Eddy Anwar dulunya sempat berkecukupan.

Kendaraan keluarga mereka pun sempat berganti.

 Baca Juga: Penampakan Tak Biasa di TKP Lompatnya Sekeluarga dari Lantai 22 Apartemen Penjaringan, Pakar Singgung Adanya Pidana Pembunuhan  

"Dulu sempat pakai Fortuner, terakhir yang saya dengar menggunakan mobil Gran Max," lanjutnya.

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow