Pilu Curhat Terakhir Dante ke Ayah Kandungnya,Sebelum Tenggelam Minta Stop Latihan Berenang

- Terkuak curhat Raden Andante Khalif Pramudityo (6) yang bak isyaratkan takut dengan Yudha Arfandi kekasih sang ibu, Tamara Tyasmara. Kala itu Dante ternyata sempat minta ke Angger Dimas untuk membantunya stop les renang ke Tamara Tyasmara sang ibu. Pesan tersebut diungkap Dante ke sang ayah kandung, Angger Dimas sebelum tewas di kolam renang kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (27/1/2024). Angger Dimas juga menyebut saat...

Pilu Curhat Terakhir Dante ke Ayah Kandungnya,Sebelum Tenggelam Minta Stop Latihan Berenang

TRIBUN-MEDAN.com - Terkuak curhat Raden Andante Khalif Pramudityo (6) yang bak isyaratkan takut dengan Yudha Arfandi kekasih sang ibu, Tamara Tyasmara.

Kala itu Dante ternyata sempat minta ke Angger Dimas untuk membantunya stop les renang ke Tamara Tyasmara sang ibu.

Pesan tersebut diungkap Dante ke sang ayah kandung, Angger Dimas sebelum tewas di kolam renang kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (27/1/2024).

Angger Dimas juga menyebut saat itu kondisi Dante sedang tidak sehat karena flu.

"Dia sudah bilang ke saya tidak mau berenang lagi segala macem," jelas Angger.

Dante meminta Angger Dimas untuk menyampaikan hal itu pada Tamara Tyasmara.

"'Bapak kakak udah enggak mau berenang. Tolong bilang mama'," lanjut Angger mencontohkan ucapan Dante.

Bukan tanpa sebab, Dante diduga ingin berhenti berenang lantaran cara Yudha Arfandi dalam melatihnya.

Bahkan kini diketahui jika Dante berujung tewas tenggelam saat berenang bersama Yudha Arfandi.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, berlatih renang dengan Yudha, kepala Dante diduga dibenamkan sebanyak 12 kali.

Awalnya Dante tampak berada di sisi kolam renang bersama Yudha dan seorang bocah wanita.

Dari situlah gelagat aneh Yudha mulai muncul dengan jelas.

Yudha saat itu diketahui sempat celingak celinguk melihat ke sekitar sebelum akhirnya menghampiri Dante.

Arfiandi lalu berenang ke arah Dante dan sempat melirik ke arah kanan dan kiri.

Kemudian Yudha Arfandi menarik tubuh Dante ke dalam air.

Setelah dibenamkan, Dante kemudian disuruh berenang hingga kelelahan.

Dante juga berenang di kolam untuk orang dewasa.

Selang sekitar 20 detik kemudian, barulah terlihat kepala Dante menyembul dari dalam air.

Saat itu Dante masih mencoba menggapai sisi kolam renang.

Namun YA tampak membiarkan Dante yang sedang kesulitan dan wajahnya berada di dalam air.

Baru setelah itu kemudian memegang tangan Dante yang sepertinya sudah kelelahan.

Sampai akhirnya Dante pun lemas dan terlihat tak sadarkan diri di pinggir kolam renang.

Mengetahui kondisi itu, Yudha Afandi lantas menaikkan tubuh Dante ke luar kolam renang.

Namun tubuh Dante saat itu sudah lemas.

Diduga unsur kekerasan terjadi saat tubuh Dante dimasukkan ke dalam air.

Polisi pun menetapkan pasal berlapis kepada Yudha Arfandi.

Tak hanya kelalaiannya, Arfani pun dijerat pasal pembunuhan berencana.

"Yang bersangkutan diduga melakukan tindak pidana kekerasan terhadap anak, kemudian dilapis juga dengan pasal pembunuhan, dilapis dengan pasal pembunuhan berencana, dan juga pasal karena lalainya menyebabkan meninggal dunia," jelasnya.

Bahkan terkini, Yudha Arfandi dijerat pasal berlapis dalam kasus kematian Dante dan terancam hukuman mati.

Yudha Arfandi disangkakan Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Kemudian, Pasal 340 (KUHP tentang pembunuhan berencana) maksimal hukuman mati, kemudian Pasal 338 (KUHP) dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun, sedangkan untuk Pasal 359 (KUHP) dengan ancaman maksimal 5 tahun," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dikutip dari Kompas.com, Jumat (9/2/2024)

Alasan Yudha Arfandi Tenggelamkan Dante Saat Berenang

Yudha Arfandi mengaku dirinya hanya memberikan latihan pernapasan ke Dante namun tak menyangka bahwa anak sang kekasih berujung meninggal dunia.

Pengakuan tersebut diungkap pihak kepoliaan setelah melakukan pemeriksaan terhadap Yudha Arfandi.

Saat itu Yudha menyebut dirinya mebenamkan wajah Dante di kolam renang agar tak takut dengan air.

"Tersangka mengakui berenang di air selama 2,5 jam dan diduga menyelamkan korban bertujuan latihan pernapasan," kata Menurut Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra.

"Ya alasannya biar lebih kuat, tidak terlalu panik dan tidak takut air," tutur dia dilansir dari TribunnewsBogor.

Namun pihak kepolisian kini kembali mendalam pernyataan Yudha Arfandi dalam kasus kematian Dante.

Sebab terekam dalam cctv bahwa Yudha melakukan hal tersebut kepada Dante sebanyak 12 kali.

"Rekaman tersebut memuat adegan yang kurang lebih di mana korban ini dibenamkan kepalanya kurang lebih sebanyak 12 kali," ucap Wira.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow