Pesan dr. Binsar untuk Pasangan yang Menunda Pernikahan di Usia 45 Tahun

- Sebagian besar orang beranggapan bahwa masa berhubungan intim yang paling menggairahkan adalah usia 25 sampai 35 tahun. Sekarang, dikatakan usia lanjut bukan di usia 60 tahuh. Namun, dikatakan usia lanjut jika sudah memasuki 70 tahun. Ada beberapa orang yang beranggapan jika berhubungan seksual di usia tidak lanjut sudah tidak menggairahkan seperti saat masih muda. Tentunya hal ini menjadi sorotan masyarakat. Bahkan, mood seks...

Pesan dr. Binsar untuk Pasangan yang Menunda Pernikahan di Usia 45 Tahun

TRIBUNHEALTH.COM - Sebagian besar orang beranggapan bahwa masa berhubungan intim yang paling menggairahkan adalah usia 25 sampai 35 tahun.

Sekarang, dikatakan usia lanjut bukan di usia 60 tahuh. Namun, dikatakan usia lanjut jika sudah memasuki 70 tahun.

Ada beberapa orang yang beranggapan jika berhubungan seksual di usia tidak lanjut sudah tidak menggairahkan seperti saat masih muda.

Tentunya hal ini menjadi sorotan masyarakat.

Bahkan, mood seks pada pria usia lanjut dikatakan kerap terjadi.

Baca juga: Psikolog Beberkan Faktor Pemicu Stres pada Remaja, Apa Saja?

Ternyata, komorbid atau penyakit tertentu seperti hipertensi ataupun diabetes bisa mempengaruhi penurunan kadar testosteron.

Banyak orang yang menunda pernikahan karena belum siap.

Sehingga beberapa orang baru siap menikah di usia 45 tahun ke atas. Pastinya, usia pasangan tentu di bawahnya.

Medical sexolog, dr. Binsar Martin Sinaga menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Warta Kota mengenai mood seks pria cepar berubah.

Orang yang mengalami kondisi ini tentu menanyakan apakah mood seks cepat berubah pada pria bisa diobati.

Baca juga: Penderita Asam Urat Wajib Tau Makanan yang Harus Dihindari, Coba Konsumsi Makanan Ini

Ternyata kualitas hidup seseorang kata dr. Binsar bisa digambarkan dengan kehidupan seksual.

Seksolog tersebut menegaskan jika dari kehidupan seksual adalah fase terminal seseorang itu bugar atau tidak.

Banyak orang yang menunda pernikahan karena belum siap.

Sehingga beberapa orang baru siap menikah di usia 45 tahun ke atas. Pastinya, usia pasangan tentu di bawahnya.

Dan tentunya setiap keluarga memiliki cita-cita masing-masing seperti menikah, punya anak ataupun menikah untuk hidup berdua.

Baca juga: 5 Jenis Suplemen untuk Penderita Tekanan Darah Tinggi

dr. Binsar menyarankan, bagi seseorang yang sudah berusia 45 tahun ke atas dan sudah memiliki pasangan, sebaiknya waspada terhadap kadar testosteronnya.

Namun, jika pasangan tersebut belum menikah dan ingin menikah, tentunya harus dengan persiapan yang matang.

"Saya cuma menyarankan para pria yang sudah cukup berumur. Kalau sudah punya pasangan dan sudah 45 tahun ke atas mungkin segera waspada dengan kadar testosteronnya," kata dr. Binsar.

"Tapi kalau dia belum menikah dan ingin menikah, maka harus dengan persiapan yang cukup matang," lanjutnya.

Ia mengatakan bahwa sekarang sudah banyak konsultasi sebelum pernikahan.

Baca juga: 7 Buah Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes

Ditegaskan dr. Binsar jika sexual life tidak ada matinya.

"Banyak sekarang konsultasi mau nikah. Kan mau nikah usia 45 ke atas, 50 ya kan. Karena bicara namanya sexual life itu tidak ada matinya sebetulnya ya," sambungnya.

Selanjutnya, jika mood seks cepat berubah atau swing libido terjadi sangat cepat bahkan sempat hilang, kata dr. Binsar sebaiknya segera memeriksakan kadar testosteron. Hal tersebut menandakan adanya masalah hormon seksual (hormon testosteron).

Lanjut, seksolog dr. Binsar menegaskan jika mood seks yang berubah cepat ini akan disertai penurunan atau kekerasan ereksi.

Baca juga: Mulai Merasakan Tanda-tanda Penyakit Paru? Ini Pemeriksaan yang Dilakukan

"Nah yang kedua, kalau mood seks cepat berubah atau swing libidonya itu cepat sekali terjadi, sempat ilang ya, segera periksakan kadar testosteronnya. Itu kata kuncinya, berarti ada masalah hormon seksualnya (hormon testeosteron)," jelas dr. Binsar.

"Tentu juga mungkin mood seks yang berubah ini akan cepat atau akan disertai oleh kekerasan atau penurunan ereksinya. Pasti." imbuhnya.

Ini disampaikan pada tayangan YouTube Warta Kota oleh dr. Binsar Martin Sinaga FIAS. Seorang medical sexologist.

(TribunHealth.com/PP)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow