Pertama dalam Sejarah,Israel Buat Sabuk Keamanan di Utara: Hizbullah Bikin Kiryat Shmona Kosong

Pertama dalam Sejarah, Israel Buat Sabuk Keamanan di Utara, Hizbullah Luncurkan Ribuan Rudal- Analis politik dan mantan pemimpin gerakan 'Meretz' Israel, Nitzan Horovitch, menyatakan untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel, pemerintah pendudukan Israel membangun sabuk keamanan di wilayah utara yang mereka duduki. Dalam sebuah wawancara dengan Saluran 12 Israel, Horovitch, menyatakan Israel juga mengevakuasi semua pemukim dari...

Pertama dalam Sejarah,Israel Buat Sabuk Keamanan di Utara: Hizbullah Bikin Kiryat Shmona Kosong

Pertama dalam Sejarah, Israel Buat Sabuk Keamanan di Utara, Hizbullah Luncurkan Ribuan Rudal

TRIBUNNEWS.COM - Analis politik dan mantan pemimpin gerakan 'Meretz' Israel, Nitzan Horovitch, menyatakan untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel, pemerintah pendudukan Israel membangun sabuk keamanan di wilayah utara yang mereka duduki.

Dalam sebuah wawancara dengan Saluran 12 Israel, Horovitch, menyatakan Israel juga mengevakuasi semua pemukim dari sejumlah di wilayah utara.

Baca juga: Pejabat Top Hizbullah: Kami Selangkah Lagi Menang, Israel Tak Bisa Hidup Berdampingan dengan Manusia

Sabuk pengaman yang dimaksud adalah zona merah yang menjadi sasaran Hizbullah sehingga tidak bisa dihuni pemukim Yahudi Israel.

Kiryat Shmona Jadi Kota Kosong

Sebelumnya, surat kabar Israel Haaretz mengkonfirmasi kalau Hizbullah masih mampu meluncurkan ribuan rudal ke wilayah Israel.

"Kemampun itu membuat Hizbullah berhasil menerapkan suatu bentuk “sabuk keamanan” di wilayah utara Palestina yang diduduki karena permukiman sudah ditinggalkan," tulis laporan tersebut.

Horovitch menambahkan kalau serangan-serangan Hizbullah juga menimbulkan “realitas kebingungan” di wilayah Utara yang diduduki Israel.

Realitas ini merujuk pada keberadaan Hizbullah yang ada di Lebanon namun membuat kota-kota Israel di Utara bak kota hantu karena ditinggal pergi penghuninya.

"Puluhan ribu pemukim telah dievakuasi dari wilayah pendudukan Utara hingga jarak lima kilometer, dan Kiryat Shmona hampir seluruhnya dievakuasi,".

Selain itu, kepala otoritas pendudukan lokal di pemukiman Kiryat Shmona, Avichai Stern, mengatakan bahwa para pemukim di wilayah utara yang diduduki, setelah empat bulan, berada dalam situasi yang tak tertahankan dan berada di bawah tekanan yang mengerikan.

Baca juga: Serangan Hizbullah Bikin Para Pemukim Israel Lari dari Margaliot: Cuma Bisa Sembunyi di Balik Tembok

Pemimpin Israel: Pemukim Sembunyi di 'Balik Tembok' di Utara

Situasi di pemukiman "Margaliot" di Israel utara juga mengalami situasi ancaman dan kebingungan yang sama, dampak serangan Hizbullah.

"Situasi tidak masuk akal, penduduk (pemukim Yahudi Israel di Utara) tidak memiliki kebebasan bergerak, kata ketua dewan pemukiman "Margaliot" Eitan Davidi pada Sabtu.

“Kami tidak bisa bergerak. Kami bersembunyi di balik tembok,” katanya.

“Negara tidak hadir dimanapun di Utara, dan warga sipil lah yang mengatur urusan di sana,” tambahnya.

Menurut Davidi, "Israel melakukan segala cara untuk menghindari konfrontasi dengan Lebanon dan mencapai penyelesaian politik."

Dia kemudian menyerukan kepada pemerintah Israel untuk menemukan solusi yang menjamin kembalinya para pemukim ke wilayah Utara dengan aman setelah terjadi perpindahan massal permukiman di wilayah utara sejak 8 Oktober setelah operasi Hizbullah di wilayah utara Palestina yang diduduki.

1.038 Serangan dalam 131 hari

Milisi Hizbullah Lebanon menyatakan pada Jumat 16 Februari 2024 kalau mereka melakukan 1.038 operasi serangan terhadap tentara pendudukan Israel antara 8 Oktober 2023 dan 15 Februari 2024.

"Operasi-operasi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat Palestina di Gaza dan untuk mendukung perlawanan mereka, serta sebagai respons terhadap agresi pendudukan terhadap desa-desa di Lebanon," kata pernyataan Hizbullah.

Hizbullah pada Kamis pekan lalu, juga terus menargetkan situs-situs dan pemukiman militer Israel untuk mendukung rakyat Palestina di Gaza dan Perlawanan Palestina, serta sebagai tanggapan terhadap serangan pendudukan Israel terhadap desa-desa dan rumah-rumah warga Lebanon di selatan negara itu.

HIzbullah mengeluarkan pernyataan singkat yang mengumumkan bahwa para pejuangnya menargetkan pemukiman Israel di "Kiryat Shmona" dengan puluhan roket Katyusha sebagai tanggapan awal terhadap pembantaian di Nabatieh dan al-Sawaneh.

Selain itu, pejuang Hizbullah menargetkan situs Samaqa dengan rudal, dan beberapa serangan langsung terkonfirmasi.

(oln/almydn/*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow