NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Para insinyur NASA telah memecahkan masalah komputer dari Voyager 1, pesawat ruang angkasa penjelajah yang mencapai ruang antarbintang.

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

KOMPAS.com - Para ilmuwan NASA berhasil mengatasi gangguan komputer Voyager 1, pesawat antariksa nirawak yang dapat mencapai ruang antarbintang.

Keberhasilan tersebut memungkinkan Voyager 1 bisa kembali mengirimkan data, setelah lima bulan terakhir mengalami galat pembacaan chip, yang membuat transmisi robot penjelajah milik NASA ini tidak dapat diuraikan, sejak Kamis (14/11/2023) lalu.

Kesalahan pembacaan data komputer Voyager 1 itu sempat mengacaukan rekaman informasi sains dan teknik yang dikirimkan pesawat ke Bumi.

Perbaikan tersebut dikerjakan ilmuwan secara jarak jauh dari Bumi karena jaraknya yang sangat jauh dari lokasi Voyager 1, yaitu 15 miliar mil atau sekitar 24 miliar kilometer dari Bumi. Prosesnya memakan waktu sekitar lima bulan.

Baca juga: NASA Temukan Galaksi Tersembunyi yang Berisi Miliaran Bintang

Cara ilmuwan memperbaiki Voyager 1

Dikutip dari USA Today, Rabu (24/4/2024), awalnya, ilmuwan dari NASA dan Jet Propulsion Laboratory menemukan satu chip komputer di dalam subsistem data penerbangan pesawat ruang angkasa (FDS) yang tidak berfungsi.

FDS berguna untuk mengumpulkan informasi sains dan teknik, kemudian hasilnya dikirimkan ke Bumi. 

Selain itu, FDS juga bermanfaat untuk menyimpan sebagian memori dan kode perangkat lunak subsistem data penerbangan.

Para ilmuwan semula masih dapat menerima data dari Voyager 1, tetapi data yang diterima bersifat acak.

FDS diduga tidak dapat bekerja karena dihantam sinar kosmik. Selain itu, muncul dugaan kerusakan berasal dari perangkat keras yang sudah usang atau menua, karena pesawat luar angkasa ini kali pertama diluncurkan pada 1977.

Para ilmuwan kemudian memindahkan kode perangkat lunak dari chip ke bagian lain dari sistem memori subsistem.

Namun, kode tersebut terlalu besar untuk disimpan di satu lokasi di pesawat ruang angkasa. Para ilmuwan kemudian membagi kode menjadi beberapa bagian dan menyimpannya di tempat berbeda dalam subsistem.

Bagian kode disesuaikan untuk memastikannya berfungsi secara keseluruhan. Mereka lantas menguji perbaikan tersebut dengan memindahkan kode yang mengirimkan data tentang pesawat ruang angkasa.

Misi perbaikan tersebut kemudian berhasil dan Voyager 1 bisa kembali mengirimkan data yang dapat membaca status pesawat luar angkasa itu.

Karena jaraknya yang sangat jauh, dibutuhkan waktu 22,5 jam agar satu kali sinyal radio dapat mencapai Voyager.

Setelah itu, diperlukan waktu 22,5 jam lagi agar balasan dari Voyager 1 mencapai jaringan antena di Bumi.

Baca juga: NASA Ungkap Asteroid Seukuran Pesawat Terbang Tengah Menuju Bumi dengan Kecepatan Tinggi

Mengenal Voyager 1

Dikutip dari laman resmi NASA, Voyager 1 adalah pesawat ruang angka yang menjelajahi tata surya kita selama lebih dari 45 tahun.

Pesawat ruang angkasa tersebut kini berada di ruang antarbintang, tepatnya pada wilayah di luar heliopause atau gelembung partikel energik dan medan magnet dari Matahari.

Voyager 1 adalah pesawat ruang angkasa pertama yang melintasi heliosfer, yaitu batas pengaruh di luar tata surya kita lebih kuat dibandingkan pengaruh dari Matahari.

Pesawat tersebut merupakan objek buatan manusia pertama yang menjelajah ruang antarbintang.

Selama 45 tahun berada di luar angkasa, Voyager 1 berhasil menemukan cincin tipis di sekitar Jupiter dan dua bulan baru di Jupiter, Thebe dan Metis.

Di Saturnus, Voyager 1 menemukan lima bulan baru dan sebuah cincin baru yang disebut G-ring.

Baca juga: NASA Deteksi Lima Asteroid Raksasa Dekati Bumi, Apakah Berbahaya?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow