Pembunuhan Pimpinan Hamas dan Ledakan di Iran Secara Beruntun Sinyal Perang Besar di Kawasan

Pembunuhan Pimpinan Hamas dan Ledakan di Iran Secara Beruntun Alarm Perang Besar di Kawasan- Kurang dari 24 jam setelah pembunuhan Wakil Ketua Hamas, Saleh Al Arouri di Lebanon, dua ledakan berturut-turut dilaporkan terjadi di Iran, Rabu (3/1/2023). Ledakan pada peringatan empat tahun kematian Komandan Militer Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Qasem Soleimani ini dilaporkan menewaskan 130 orang dan melukai lebih dari 170...

Pembunuhan Pimpinan Hamas dan Ledakan di Iran Secara Beruntun Sinyal Perang Besar di Kawasan

Pembunuhan Pimpinan Hamas dan Ledakan di Iran Secara Beruntun Alarm Perang Besar di Kawasan

TRIBUNNEWS.COM - Kurang dari 24 jam setelah pembunuhan Wakil Ketua Hamas, Saleh Al Arouri di Lebanon, dua ledakan berturut-turut dilaporkan terjadi di Iran, Rabu (3/1/2023).

Ledakan pada peringatan empat tahun kematian Komandan Militer Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Qasem Soleimani ini dilaporkan menewaskan 130 orang dan melukai lebih dari 170 lainnya sejauh ini.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan di Kota Kerman tersebut.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas dari Ledakan di Iran Bertambah Jadi 103 Orang, Ada 2 Dua Bom, Ulah Siapa?

Namun, Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) satu di antara milisi pembebasan Palestina yang berperang melawan tentara Israel di Gaza, menyiratkan siapa pelaku di balik ledakan tersebut.

PIJ dalam sebuah pernyataan mengutuk serangan tersebut dan menegaskan kalau serangan semacam ini malah akan menimbulkan persatuan dan solidaritas lintas-milisi perlawanan di kawasan.

PIJ mengatakan "Agresi berdosa terhadap orang-orang yang tidak bersalah ini akan meningkatkan solidaritas masyarakat di negara kita terhadap perlawanan, di mana syahid Soleimani akan tetap menjadi salah satu simbolnya.”

Iran Serukan Peringatan ke Semua Negara di Teluk

Ledakan di Kerman tersebut juga terjadi setelah Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian mengecam pembunuhan Saleh al-Arouri.

Dia menyatakan, aksi ini adalah “ancaman nyata bagi perdamaian” dan “peringatan serius” bagi negara-negara di kawasan.

Israel sejauh ini tidak membantah atau mengonfirmasi sebagai pelaku serangan yang menewaskan Saleh al-Arouri dan enam petinggi lain Hamas di Beirut, Lebanon tersebut.

Namun Abdollahian secara tegas mengatakan kalau Israel memang pelaku pembunuhan para pemimpin Hamas tersebut.

Lebih jauh, Abdollahian juga menyerukan peringatan ke semua negara di kawasan teluk untuk bersiap dan waspada.

Peringatan Iran ini diyakini akan membuka jalan terhadap terjadinya perang besar-besaran di kawasan.

Sejauh ini, para milisi proksi dan terafiliasi Teheran memang terlibat dalam pertempuran dan penyerangan terhadap Israel dan Amerika Serikat (AS), sekutu abadi Tel Aviv, beserta entitasnya di kawasan.

“Tindakan jahat Israel di negara lain merupakan ancaman nyata bagi perdamaian dan keamanan, serta peringatan serius bagi keamanan semua negara di kawasan,” kata Amir-Abdollahian dalam pernyataannya di X, Rabu.

Dia menambahkan kalau  “operasi teroris yang pengecut” membuktikan kalau Israel “belum mencapai tujuan apa pun setelah berminggu-minggu melakukan kejahatan perang, genosida, dan penghancuran di Gaza, dan Tepi Barat, meskipun mendapat dukungan langsung dari Gedung Putih.”

“Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada Syekh Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, kepada anggota gerakan pembebasan ini dan kepada rakyat Palestina yang pemberani” atas pembunuhan al-Arouri, kata menteri luar negeri.

Al-Arouri Usung Strategi Kesatuan Wilayah Perlawanan

Pada Selasa malam, Al-Arouri dibunuh dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Beirut, Lebanon, bersama dengan pejabat tinggi lain Brigade Al-Qassam.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan “serangan pembunuhan pengecut yang dilakukan pendudukan Zionis terhadap kepemimpinan kami dan simbol-simbol rakyat Palestina, di dalam dan di luar Palestina, tidak akan berhasil mematahkan kemauan dan ketabahan rakyat kami.”

Israel terus-menerus menuduh Al-Arouri sebagai otak di balik meningkatnya fenomena perjuangan bersenjata di Tepi Barat dan berulang kali mengancam akan membunuhnya.

Pemimpin Palestina ini dipuji secara politik karena menjadi salah satu pendukung utama Wihdat Al-Sahat, atau kesatuan wilayah, sebuah strategi perlawanan yang memungkinkan warga Palestina, Lebanon, dan kelompok Perlawanan Arab lainnya untuk menemukan kesamaan dan secara kolektif berperang melawan Israel.

Hal ini menjadi sinyalemen kuat lainnya kalau perang besar memang akan segera terjadi di kawasan tersebut.

(oln/PC/*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow