Pantas Haji Isam Bisa Kaya Raya Sekarang,Terungkap Awal Mula Sampai Jadi Sukses,Ikut Sosok ini

- Tak ada yang tahu memang jalan hidup setiap orang. Siapa yang tak kenal Haji Isam? Haji kaya raya di Kalimantan ini dikenal karena gurita bisnis dan kejayaannya. Namun siapa yang sangka kalau dulu sebelum sukses seperti saat ini, Haji Isam hanyalah tukang ojek. Dirinya lalu memutuskan untuk mengadu nasib. Haji Isam lalu mengikuti sosok pengusaha sukses yang akhirnya membuat dirinya banyak belajar di sana. Ya nasib seseorang...

Pantas Haji Isam Bisa Kaya Raya Sekarang,Terungkap Awal Mula Sampai Jadi Sukses,Ikut Sosok ini

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tak ada yang tahu memang jalan hidup setiap orang.

Siapa yang tak kenal Haji Isam?

Haji kaya raya di Kalimantan ini dikenal karena gurita bisnis dan kejayaannya.

Namun siapa yang sangka kalau dulu sebelum sukses seperti saat ini, Haji Isam hanyalah tukang ojek.

Dirinya lalu memutuskan untuk mengadu nasib.

Haji Isam lalu mengikuti sosok pengusaha sukses yang akhirnya membuat dirinya banyak belajar di sana.  

Ya nasib seseorang tak ada yang tahu, hal ini terjadi pada Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam.

Awal hidupnya penuh dengan kesulitan, ia pernah menjadi supir hingga tukang ojek.

Bagaimana kisah hidup Haji Isam hingga menjadi miliarder di Indonesia?

Tak sedikit kisah sedih para sultan di Indonesia yang mengawali hidup dengan susah.

Ada yang berjualan, tukang fotocopy hingga tukang ojek.

Satu di antara kisah sukses kali ini datang dari Haji Isam Crazy Rich Batulicin, Kalimantan Selatan.

Belakangan ini mungkin nama Haji Isam sudah tak asing lagi terdengar karena memiliki kekayaan yang fantastis.

Terbaru bahkan ia mampu membeli pesawat pribadi dengan harga yang tak murah.

Namun tak banyak yang tahu kisahnya hidupnya cukup menarik perhatian, dari seorang tukang ojek.

Haji Isam memulai usahanya dari nol hingga bisa membangun gurita bisnis yang dikenal banyak orang.

Bahkan Ia sempat menjadi tukang ojek dan operator alat berat.

Keluarga Haji Isam berasal dari sebuah desa di Bone, Sulawesi Selatan, daerah itu adalah daerah etnis Bugis.

Andi Arsyad, adalah pedagang tembakau yang merantau ke Kalimantan Selatan.

Haji Isam memulai kejayaannya dari bawah, sebagai supir pengangkut kayu.

Haji Isam muda lalu mengenal penambang batu bara lokal bernama Johan Maulana. Sejak 2001 dia ikut Johan Maulana dan belajar cara mengelola pertambangan.

Setelah belajar dua tahun dari Johan, Haji Isam muda memulai langkah pentingnya di bisnis batu bara yang kemudian mengubah hidupnya.

Jadilah dia kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia, yang bagian dari PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie, lewat bendera CV Jhonlin Baratama.

Setelah usahanya meluas CV pun berubah menjadi PT Jhonlin Baratama. Kini PT Jhonlin menambang hingga 400 ribu ton batu bara per bulan. Omzetnya sekitar Rp 40 miliar per bulan.

Perusahaan milik Haji Isam kemudian bertambah. Bisnis penerbangannya diatur Jhonlin Air Transport, yang memiliki dua Fokker dan dua helikopter.

Di bidang perkapalan berada dalam bendera Jhonlin Marine yang membawahi armada 16 kapal tongkang pengangkut batu bara.

Di bidang agrobisnis, terdapat Jhonlin Agromandiri yang mengelola perkebunan kelapa sawit.

Bahkan dia memiliki pabrik biodiesel bernilai Rp 2 triliun yang dikelola Jhonlin Agri Raya.

Bisnis Haji Isam terus berkembang, bahkan masuk ke bisnis gula.

Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang, yang merupakan anak usaha Jhonlin Group milik Haji Isam.

Kini bukan hanya nama Haji Isam yang kerap mencuat, anaknya yang masih sangat muda juga kerap menjadi judul pemberitaan karena bisa jadi komisaris padahal baru berusia 20 tahun

Kekayaan Haji Isam

Nama Haji Isam, Crazy Rich Kalimantan Selatan belakangan ini kembali mencuat ke publik.

Hal ini setelah beredar kabar artis Happy Asmara menjalin kedekatan dengan Jhony Saputra, putra Haji Isam

Nama Haji Isam memang sudah tak asing di kalangan pebisnis. Ia terkenal dengan bisnisnya yang bergerak di berbagai bidang mulai dari agribisnis, biodiesel, energi, hingga wood pallet. 

Total kekayaan Haji Isam pun kerap menarik perhatian publik. Pasalnya, pemilik perkebunan sawit dan pertambangan ini disebut sebagai crazy rich Kalimantan Selatan. 

Lantas, berapa total kekayaan Haji Isam?

Total Kekayaan Haji Isam dikutip dari berbagai sumber

Haji Isam atau Samsudin Andi Arsyad dikenal sebagai salah satu pengusaha terkaya di Kalimantan Selatan.

Ia merupakan tokoh sentral dari Jhonlin Group (JG), sebuah grup bisnis dan induk dari beberapa unit usaha di bidang pertambangan, jasa pelabuhan, transportasi udara, agro bisnis, jasa keamanan, infrastruktur dan manufaktur. 

Jhonlin Group menaungi beberapa perusahaan seperti PT Jhonlin Baratama, PT. Jhonlin Marine and Shipping, dan PT Jhonlin Air Transport.

Tak hanya itu, Jhonlin Group juga memiliki lini usaha yang terhitung baru dijalankan yakni PT Jhonlin Air Transport yang merupakan usaha rental jet pribadi. 

Salah satu perusahaan yang berada di bawah naungan Jhonlin Group yakni PT Jhonlin Agro Raya juga telah berhasil listing di bursa sejak 4 Agustus 2022.

Emiten dengan kode JARR ini juga tercatat beberapa kali menyentuh ARA hingga membuat nilai kapitalisasi pasarnya meningkat sebanyak Rp592 miliar menjadi Rp2,99 triliun di hari pertama perdagangannya di pasar sekunder. 

Saham pengendali JARR dipegang oleh PT Eshan Agro Sentosa yang merupakan subholding dari Jhonlin Group. Sementara itu, Haji Isam diketahui merupakan pemegang saham terbesar dari Jhonlin Group dengan persentase kepemilikan sebesar 98,5 persen.

Meski Haji Isam saat ini tidak masuk dalam jajaran Dewan Direksi dan Komisaris JARR, namun berdasarkan prospektus perusahaannya Haji Isam tercatat sebagai pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner). 

Jika dilihat dari kepemilikan atas sederet perusahaan tersebut, total kekayaan Haji Isam tentunya melimpah ruah. Hal ini terbukti dengan megahnya rumah Haji Isam yang ada Batulicin, Kalimantan Selatan. Luas kediaman Haji Isam tersebut diperkirakan memiliki luas mencapai 20 hektare.  

Sejumlah sumber bahkan menyebutkan kekayaan Haji isam berada di angka Rp1 triliun.

Namun, seiring dengan pesatnya perkembangan bisnisnya, total kekayaan pengusaha batu bara dari Kalimantan Selatan ini diperkirakan lebih besar dari angka tersebut. 

Kepemilikan saham Haji Isam

Menelusuri kepemilikan Haji Isam di Jhonlin Baratamata juga nampak dari data Kemenkumham. Jhonlin Baratama dimiliki Jhonlin Group dengan kepemilikan 408.000 saham atau senilai Rp 40,8 miliar.

Lalu ada nama Hj Nurhayati sebanyak 359.840 saham atau senilai Rp 35,9 miliar, sementara Haji Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam sendiri 32.160 atau senilai Rp 3,2 miliar.

Perusahaan ini memiliki modal dasar sebanyak Rp 320 miliar dengan modal ditempatkan senilai Rp80 miliar.

Kiprah politik dan kedekatan dengan Jokowi

Dalam dunia politik, Haji Isam sempat menjadi Wakil Bendahara Kampanye Tim Jokowi - Amin dalam Pilpres 2020.

Kedatangan Presiden Jokowi ke perusahaan Haji Isam bukan kali pertama.

Sebelum meresmikan pabrik biodiesel milik Haji Isam di Desa Sungai Dua, Kecamatan Simpang, Kamis 21 Oktober, Presiden Jokowi juga pernah memeresmikan pabrik gula dan perkebunan tebu milik PT Prima Alam Gemilang (PAG).

Pabrik gula di Bombana, Sulawesi Tenggara itu, adalah anak perusahaan PT Jhonlin Batu Mandiri yang tak lain adalah bisnis milik Jhonlin Group milik Haji Isam.

Pabrik gula tersebut juga sempat menuai kontroversi. Saat itu, pemerintah memberikan konsesi perkebunan tebu kepada Haji Isam.

Pemberian konsesi ini menjadi sorotan karena ditengarai menabrak tata ruang dan program kementerian.

Banyak kalangan menuding mulusnya konsesi perusahaan Haji Isam karena bantuan Menteri Pertanian 2014-2019, Amran Sulaiman.

Berasal sama-sama dari Bone, Amran Sulaiman diketahui merupakan sepupu dari Haji Isam. Kini Presiden Jokowi kembali meresmikan pabrik biodiesel Jhonlin.

Menurut Direktur PT Jhonlin Agro Raya Zafrinal Lubis, pabrik ini siap memproduksi biodiesel pada Oktober ini.

Menelan biaya investasi Rp 2 triliun, dana invesatasi ini untuk untuk pembangunan pabrik beserta prasarana pabrik dengan biaya investasi sebesar Rp 1 triliun dan Rp 1 triliun sisanya untuk pembangunan jety atau pelabuhan.

Pabrik ini menempati lahan seluas 6 hektare itu dan akan akan memproduksi biodiesel serta minyak goreng dengan kapasitas produksi 60 ton per jam.

Dengan kapasitas produksi dibutuhkan pasokan 1.600 ton per hari tandan buah segar (TBS) sawit.

Pasokan sawit akan diperoleh dari petani sekitar sebesar persen dan sisanya dipasok dari luar daerah, berupa minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Inilah sosok Haji Isam, crazy rich di Kalsel yang jadi nama mencuat pasca sang anak dikabarkan dekat berpacaran dengan pedangdut Happy Asmara.

Belakangan kabar Happy Asmara menjalin kedekatan dengan Jhony Saputra, putra Haji Isman jadi perbincangan.

Namun saat ini keduanya masih mengaku berteman dan saling menganggap sebagai adik-kakak.

Terkait hal itu nama Haji Isam kembali jadi sorotan,

Sebelumnya, Haji Isam sudah acap kali menuai perhatian lantaran dikenal sebagai crazy rich bahkan penguasa terkaya di Pulau Kalimantan.

Ia turut menuai sorotan saat menggelar pesta ulang tahun mewah cucunya 

Momen pesta ulang tahun mewah itu bahkan menjadi bahasan hangat publik.

Bagaimana tidak, pesta ulang tahun mewah itu hanya menghadirkan sejumlah artis papan atas terkenal.

Tetapi sejumlah crazy rich atau orang kaya juga hadir dalam pesta ulang tahun mewah.

Selain itu Haji Isam juga disorot saat diketahui pabrik yang dimilikinya diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo.

Salah satu artis yang juga crazy rich yang datang yakni Nagita Slavina.

Lantas siapa sih Haji Isam ini? berikut ini adalah sosoknya.

Sosok Haji Isam

Haji Isam adalah salah satu pengusaha terkaya di Pulau Kalimantan.

Namanya mencuat setelah Presidn Joko Widodo (Jokowi) menghadiri langsung peresmian pabrik biodiesel baru miliknya senilai Rp 2 triliun di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Haji Isam sendiri sebenarnya bukan asli Kalimantan, pria yang kini berusia 46 tahun ini merupakan perantau sukses dari Bone, Sulawesi Selatan.

Rumah besarnya tampak megah bak istana di tepi jalan raya di Batu Licin. Total luas kediamannya disebut-sebut mencapai 20 hektare. Ia juga cukup dikenal dengan hobi off road dan berburu.

Mengutip Kompas.com, Johlin memiliki lini usaha batubara di bawah bendera PT Jhonlin Baratama, lalu ada perusahaan perkapalan Jhonlin Marine and Shipping, Jhonlin Air Transport, perusahaan sewa atau rental jet pribadi.

Kemudian perusahaan biodiesel Jhonlin Agro Raya sampai pabrik gula dan dan pekebunan tebu PT Prima Alam Gemilang, anak perusahaan PT Jhonlin Batu Mandiri.

Haji Isam juga merupakan keponakan dari Sahbirin Noor yang tak lain merupakan Gubernur Kalsel saat ini.

Setelah pensiun sebagai camat, Sahbirin sendiri tercatat pernah menjabat sebagai direktur di salah satu perusahaan Jhonlin Group.

Perjalanan hidup Haji Isam

Dikutip dari Tribunnews, sebelum sukses menjadi seorang pengusaha, Haji Isam pernah menjadi pekerja kasar di bidang perkayuan, tukang tebang, buruh muat, dan sopir angkutan, bahkan pernah menjadi tukang ojek.

Ia memulai usahanya dari nol hingga akhirnya sukses. Haji Isam mengawali terjun ke bisnis batubara nyaris hanya modal dengkul.

Berawal saat ikut di sebuah perusahaan milik seorang pengusaha Batubara keturunan Tionghoa - Surabaya. Pengusaha itulah yang mengenalkannya dengan usaha batu bara.

Usai keluar dari perusahaan tersebut, Haji Isam mencoba usaha sendiri dan mendirikan perusahaan bernama Jhonlin yang belakangan bisnisnya menggurita.

Kontroversi Haji Isam

Kendati demikian, dikutip dari Kontan, baru-baru ini, nama Haji Isam membetot perhatian lantaran ada dugaan perusahaan Haji Isam menyuap pejabat pajak berkaitan dengan nilai pajak perusahaannya.

Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Senin 4 Oktober, sidang itu mengadili terdakwa Angin Prayitno Aji, mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Dadan Ramdani selaku Kepala Subdirektorat Kerja Sama dan Dukungan Pemeriksaan di Ditjen Pajak terungkap sepak terjang dugaan penyuapan itu.

Adalah saksi Yulmanizar yang juga mantan anggota tim pemeriksa pajak di Ditjen Pajak yang menyebut keterlibatan Haji Isam dalam Berita Acara Perkara no 41 itu.

Yulmanizar mengaku sempat bertemu orang bernama Agus Susetyo yang tak lain adalah konsultan pajak PT Jhonlin milik Haji Isam.

Dalam pertemuan itu, Yulmanizar menyebut Jhonlin minta agar nilai perhitungan pajak PT Jhonlin Baratama dikondisikan Rp 10 miliar saja.

Yulmanizar menyebut, dalam pertemuan itu, permintaan pengkodisian nilai pajak Jhonlin adalah permintaan langsung dari pemilik PT Jhonlin Baratama yakni Samsuddin Andi Arsyad atau Haji Isam.

(Bangkapos.com//Tribun Manado/Tribunnews)

Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com 

Baca Berita Lainnya di: Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow