Pamitan,Ivan Gunawan Akhirnya Undur Diri dari Brownies Usai Ditegur KPI Tentang Penampilannya

TRIBUNSUMSEL.COM -- Artis sekaligus desainer Ivan Gunawan Umumkan 'berhenti' dari program talkshow Brownis trans tv, Senin (8/1/2024).

Pengumuman tersebut dimuat Ivan Gunawan melalui postingan instagramnya di @ivan_gunawan, dimana Igun sapaan akrabnya meminta maaf kepada rekan rekannya seperti Ruben Onsu, Ayu Ting Ting hingga Wendi Cagur.

"Thank you @brownis_ttv sudah memberikan Tempat buat aku berkarya selama ini @ruben_onsu @ayutingting92 @wendicagur maaf kalo ada selah selama kita kerja selama ini mba @jck_desaratu terima kasih kesempatan nya Semua team Maafin mamih harus melanjutakan Kehidupan di tempat lain," tulis Ivan Gunawan.

Adapun dalam postingan video tersebut memperlihatkan momen Ivan Gunawan saat membawakan acara Brownies bersama ketiga rekannya tersebut.

Menariknya di kolom komentar, ibunda ivan Gunawan turut memberikan ucapan terima kasih kepada publik terus mendukung putranya.

"Terima kasih ya untk semua yg selalu menyayangi anak ku igun bekerja di BROWNIS selama ini ... untk kesetiaan kalian duduk manis depan tv jm 12.30 hanya untk liat anak ku igun ...sekali lagi terima kasih banyakkkk yaaa ... salam hangat ku selalu untk semua ... muach muach ," tulisnya.

Lalu apa yang membuat Ivan Gunawan berhenti?

Diduga kuat keputusan Ivan Gunawan mundur dari Brownies lantaran teguran dari komisi penyiaran indonesia (KPI).

Melansir dari instagram KPI sempat memberikan teguran kepada acara Brownies terkait penampilan Ivan Gunawan.

Dalam keterangannya, KPI  Pusat menjatuhkan sanksi adminisratif teguran tertulis pertama untuk Program Siaran “Brownis” di Trans TV.

Program ini kedapatan menampilkan adegan yang mengarah pada penormalan laki-laki bergaya perempuan yang dipertontonkan kepada khalayak.

Hal tersebut dinilai melanggar etika dan norma sebagaimana terdapat dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI tahun 2012.

Pelanggaran ini terjadi pada 30 Oktober 2023 pukul 12.38 WIB berupa penampilan a.n Ivan Gunawan menggunakan pakaian, riasan, aksesoris, dan bahasa tubuh kewanitaan.

KPI Pusat telah meminta Trans TV untuk menglarifikasi pada 12 Desember 2023 dan menjadi catatan KPI dalam rapat pleno penjatuhan sanksi.

KPI meminta Trans TV untuk melakukan perbaikan internal dan tidak lagi mengulangi pelanggaran yang sama.

Adapun di postingan tersebut sempat dikomentari Ivan Gunawan bak tak terima.

"Kenapa loe nga tegor haji roma irama pake hak trs pake selendang," tulis Ivan Gunawan.

Tak hanya itu, desainer berusia 42 tahun ini mengaku tak terima bila gaya berpakaiannya dianggap kurang sesuai sehingga mempertontonkan hal yang tidak baik kepada khalayak.

"Sebagai fashion designer yang profesional selama 20 tahun, rasanya tidak pantas di telinga saya kalo apa yang saya pakai itu dikomentari oleh satu institusi yang hanya baku pemikiran mana baju laki laki seharusnya & mana baju perempuan seharusnya.

Fashion is not like that, fashion is how u discribe who u are, fashion is no limit, fashion is creativity," tulis Ivan Gunawan.

Ivan Gunawan mengaku salah negara karena mengetahui keterbelakangan Indonesia dalam memahami perkembangan industri fashion.

Hal ini memicu spekulasi bahwa Ivan Gunawan akan hengkang dari dunia hiburan Tanah Air.

"Mungkin saya tinggal di negara yang sampe hari ini blm mau menerima sebuah kebebasan fashion

kita masih terbentur sebuah ATURAN memang saya salah, mau bergaya itu di panggung fashion bukan di televisi jd selama ini saya salah panggung."ujarnya.

Profil Ivan Gunawan

Pria bernama lengkap Ivan Gunawan Putra, yang lebih dikenal sebagai Ivan Gunawan merupakan perancang busana dan pesohor Tanah Air.

Ia lahir di Jakatrta, 31 Desember 1981.

Pria bertubuh tinggi besar ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara dari pasangan Bambang Cahyo Gunawan dan Erna Gunawan.

Saat TK dan SD, Ivan Gunawan bersekolah di Singapura, karena saat itu sang ayah yang berprofesi sebagai seorang diplomat sedang dinas di sana.

Kemudian, ia sempat pindah ke Hong Kong saat Ivan duduk di kelas 3 SD.

Namun kemudian kembali lagi ke Jakarta.

Di Jakarta, Ivan sempat tidak naik kelas karena diduga stres dengan sistem pendidikan di Jakarta. Ivan akhirnya diikutkan kursus dan les.

Tahun 1993, ia dan keluarganya pindah lagi ke Kiev, Ukraina.

Namun di sana tidak ada sekolah Indonesia, sehingga Ivan harus bersekolah di tempat yang cukup jauh yakni di Moskow, Rusia.

Di sana ia mulai hidup sendiri di sebuah apartemen dan memaksanya untuk menjadi sosok yang mandiri.

Ia harus mengurus segalanya sendiri termasuk keuangan.

Ayahnya hanya membekali Ivan sebesar 15 dolar AS per minggu.

Uang itu memang hanya cukup untuk uang jajan dan ongkos ke sekolah. Kondisi hidup yang pas-pasan membuat Ivan harus bijak

(*)