Pakar Politik Australia Nilai Pilpres 2024 Sudah Selesai,Prabowo Presiden dengan Skenario Apapun

- Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia membuat pakar politik dari Australia, Marcus Mietzner, menilai Pilpres 2024 sudah selesai. Guru Besar Politik Australian National University itu menganggap, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming hampir pasti menang. Menurutnya, elektabilitas Prabowo-Gibran hari ini sudah unggul telak, selisihnya mencapai 20 persen lebih dengan pasangan Anies Baswesdan-Muhaimin Iskandar...

Pakar Politik Australia Nilai Pilpres 2024 Sudah Selesai,Prabowo Presiden dengan Skenario Apapun

TRIBUNJAKARTA.COM - Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia membuat pakar politik dari Australia, Marcus Mietzner, menilai Pilpres 2024 sudah selesai.

Guru Besar Politik Australian National University itu menganggap, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming hampir pasti menang.

Menurutnya, elektabilitas Prabowo-Gibran hari ini sudah unggul telak, selisihnya mencapai 20 persen lebih dengan pasangan Anies Baswesdan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Di sisi lain, pemungutan suara sudah tinggal satu bulan lagi.

Survei Indikator Politik Indonesia yang digelar pada 30 Desember 2023-6 Januari 2024 menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran memimpin signifikan.

Pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu memiliki elektabilitas sebesar 45,79 persen.

Sementara elektabilitas  Anies-Muhaimin 25,47 persen dan Ganjar-Mahfud 22,96 persen.

Sedangkan yang tidak memilih dan tidak menjawab sebesar 5,78 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, potensi Prabowo-Gibran menang dalam satu putaran terbuka, namun hal itu belum bisa dipastikan.

"Sampai hari ini kami belum bisa menyimpulkan Pemilu 14 Februari akan berlangsung dalam satu putaran atau tidak. Karena angkanya belum mencapai 50 persen plus."

"Tetapi potensi satu putaran terbuka, khususnya bagi paslon nomor dua," kata Burhanuddin saat rilis survei tersebut hari ini, Kamis (18/1/2024).

Kalaupun pada 14 Februari 2024 nanti tidak ada pasangan yang berhasil meraih suara 50 persen plus, dan diadakan putaran kedua, Prabowo-Gibran sangat berpeluang masuk.

Sementara, lawannya yang masih menjadi misteri. Sebab selisihnya sangat tipis.

Dalam survei, Prabowo-Gibran mendapat elektabilitas 57,8 persen jika head to head melawan Anies-Muhaimin yang mendapat elektabilitas 29,5. Selisih surara keduanya mencapai 28,3 persen.

Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 56,1 persen jika head to head melawan Ganjar-Mahfud yang mendapat elektabilitas 28,4. Selisih surara keduanya mencapai 27,7 persen.

"Bagaiman jika terjadi dua putaran. Per hari ini masih kabar baik bagi paslon nomor 2. Siapapun lawannya," kata Burhanuddin.

Burhanuddin menjelaskan, populasi surveinya adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1200 orang yang berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 13 Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sehingga total sample sebanyak 4.560 responden.

Dengan asumsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2 persen pada tingkat kepercayaan 95%.

Prabowo Presiden

Di sisi lain, Marcus Mietzner melihat keunggulan Prabowo-Gibran pada survei kali ini sangatlah masif.

"Jadi keunggulannya itu tidak tipis, dan tidak dalam satu survei, tapi secara konstan dan selisihnya dengan pesaingnya itu luar biasa besar."

"Saya rasa itu harus dibaca juga dalam konteks komparatif. Kalau kita lihat Pemilu-Pemilu seluruh dunia, kalau ada angka seperti itu, konstalasi seperti itu, rata-rata komentator akan bilang ini sudah selesai," kata Marcus yang berbicara dalam forum rilis survei Indikator Politik Indonesia.

Menurut Marcus, selisih angka elektabilitas yang mencapai 20 persen itu tidak dapat disepelekan.

Berdasarkan pengalamannya mengamati pemilihan-pemilihan di belahan dunia lain, keunggulan sebesar itu jaminan kemenangan.

"Sudah bisa disimpulkan karena kalau kita melihat angka yang baru dipublikasikan hari ini, selisih Pak Prabowo dengan pesaingnya di skenario tiga nama itu 20 persen. Itu sangat tinggi."

"Misalnya Anda melihat contoh lain di Amerika atau di negara lain, 20 persen itu orang akan menganggap selesai."

"Bisanya selisihnya tiga persen, empat persen, lima persen, tujuh persen, masih ada kemungkinan untuk hasilnya berubah, tapi kalau 20 persen biasanya dianggap sudah sangat besar," papar Marcus.

"Apa lagi kalau digabung dengan skenario dua nama, di situ selisihnya 28 persen, sekali lagi, masif sekali," jelasnya.

Marcus juga melihat, selisih keunggulan Prabowo berlangsung stabil setidaknya sebulan terakhir.

Lembaga survei lain pun memotret kondisi yang tidak jauh berbeda.

"Kalau semua data itu dikumpulkan, sulit untuk dikatakan bahwa masih ada kemungkinan-kemungkinan untuk orang lain jadi presiden selain Prabowo pada 20 Oktober tahun ini," jelasnya.

Marcus juga menyoroti suara migrasi pemilih Jokowi ke Prabowo yang berpengaruh signifikan.

Hal tersebut bisa terlihat dari besarnya angka nonmuslim yang memilih Prabowo pada survei kali ini, mencapai 44,4 persen.

Selama dua Pilpres sebelumnya (2014 dan 2019), suara nonmuslim selalu dikuasai Jokowi.

Bahkan, pada Pilpres 2019, Prabowo hanya mendapat 5 persen suara nonmuslim, dan Jokowi mendapat 95 persen.

"Sekarang untuk pertama kali dalam sejarah elektoral Prabowo, dia di atas, di kalangan nonmuslim," kata Marcus.

Marcus pun menyatakan, dengan skenario apapun, satu putaran atau dua putaran, Prabowo-Gibran akan memenangkan pertarungan.

"Sudah hampir pasti bahwa Prabowo dengan skenario apapun akhirnya akan menjadi Presiden," jelasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow