Dicap Rugi Rp 4,4 Triliun Per Tahun, Sistem Pembayaran Tol Bakal Berubah Lagi Begini
Dicap Rugi Rp 4,4 Triliun Per Tahun, Sistem Pembayaran Tol Bakal Berubah Lagi Begini Dicap Rugi Rp 4,4 Triliun Per Tahun, Sistem Pembayaran Tol Bakal Berubah Lagi Begini Sistem pembayaran di gerbang tol bakal berubah lagi pada tahun ini karena ada cap Indonesia merugi Rp 4,4 triliun per tahun Gridoto / Regulasi Irsyaad W October 4th, 2:45 PM October 4th, 2:45 PM
GridOto.com – Sistem pembayaran di gerbang tol lambat tahun selalu berubah.
Dari awal memakai sistem uang tunai di gardu tol, lalu berubah jadi non tunai menggunakan kartu uang elektronik (e-toll).
Terbaru, sistem pembayaran akan berubah lagi gara-gara data menyebut Indonesia mengalami kerugian Rp 4,4 triliun per tahun akibat kemacetan di pintu tol.
Sistem baru yang akan diterapkan yakni pembayaran nirsentuh tanpa berhenti atau Multi Lane Free Flow (MLFF).
Berdasar informasi dari Frequently Asked Questions (FAQ) di laman resmi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), MLFF dilatarbelakangi oleh penelitian World Bank yang menemukan Indonesia mengalami kerugian hingga Rp 56 triliun pada tahun 2019 akibat kemacetan.
Parahnya, ternyata salah satu titik kemacetan ada di gerbang tol.
Berdasarkan kajian dalam dokumen feasibility study tahun 2020, Indonesia mengalami kerugian sebesar Rp 4,4 triliun per tahun akibat atrean kendaraan di gerbang tol.
Baca Juga: Transaksi Tol Nirsentuh Sementara Masih Pakai Palang, Ini Alasannya
Sehingga, MLFF digadang menjadi solusi dari masalah antrean kendaraan di gerbang tol yang mengakibatkan kemacetan dan kerugian.
MLFF menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) yang akan mendeteksi pergerakan kendaraan di jalan tol lewat satelit.
Sementara dari sisi pengguna jalan tol, dibutuhkan electronic On Board Unit (e-OBU) atau aplikasi di gawai pintar yang digunakan untuk melakukan pendeteksian terhadap sistem MLFF.
Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi cepat tanpa setop (cantas) dan nantinya bisa diunduh di Play Store maupun App Store.
Melalui aplikasi ini, pengendara yang memasuki jalan tol akan dideteksi kendaraannya oleh sistem kemudian transaksi terjadi dan saldo elektronik pengguna akan terpotong secara otomatis.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono sempat mengatakan MLFF merupakan Key Performance Indicator (KPI)-nya sebagai menteri di bidang infrastruktur tahun 2014-2024.
Dirinya juga menargetkan MLFF bisa diterapkan pada tahun 2024 ini, dimulai dari Jalan Tol Bali Mandara yang sudah sempat digunakan untuk uji coba sistem ini.
Baca Juga: Bye-bye Plastik, Bayar Tol Tanpa Berhenti dan Sentuh Berlaku Tahun Ini
“Tetap tahun ini,” ujar Basuki saat ditemui usai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, (28/8/24) menukil Kompas.com.
Ada tujuh ruas tol yang masuk dalam pertimbangan masa transisi dari pembayaran non-tunai dengan tap kartu uang elektronik ke MLFF, meliputi,
1. Tol Bali Mandara, 2. Tol Balikpapan-Samarinda, 3. Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi), 4. Tol Jakarta-Cikampek (Japek), 5. Tol Soedijatmo, 6. Tol Dalam Kota Jakarta, dan 7. Tol JORR 1.
Hingga saat ini, yang bertindak sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF adalah PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), perusahaan kolaborasi antara Indonesia dan Hongaria.
Copyright Gridoto 2024
Related Article