Informasi Terpercaya Masa Kini

Sosok Safrizal ZA Pj Gubernur Aceh yang Disebut Pulangkan Rara Pawang Hujan Saat Aksi Ritual di Aceh

0 13

TRIBUNSUMSEL.COM – Mengenal sosok Safrizal ZA Pj Gubernur Aceh yang disebut pulangkan Rara pawang hujan saat gelar ritual mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Adapun Rara sedang melakukan ritual mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa yang dijadikan sebagai venue Pekan Olahraga Nasional XXI Sumatera Utara-Aceh. 

Diketahui PT. Wijaya Karya Gedung (Persero) Tbk dan PT. Nindya Karya (Persero), KSO, yang bertanggung jawab atas proyek di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya, hingga akhirnya memulangkan Rara Istiati Wulandari, seorang pawang hujan, setelah videonya yang viral menuai kontroversi. 

Keputusan ini diambil setelah Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., memanggil pihak perusahaan untuk mengklarifikasi praktik tersebut, yang dinilai bertentangan dengan syariat Islam dan budaya Aceh.

Kini sosok Pj Gubernur ini pun tengah jadi sorotan publik. 

Lantas siapakah sosoknya ?

Dr Safrizal ZA MSi dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Aceh pada Kamis ( 22/8/2024).

Sebelumnya, Safrizal ZA menjabat sebagai Pj Gubernur Bangka Belitung dan juga merupakan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri.

Baca juga: Kronologi Rara Pawang Hujan Dipulangkan Saat Lakukan Ritual di Aceh, Dinilai Tak Sesuai Budaya

Dr Safrizal ZA MSi adalah seorang birokrat yang memiliki pengalaman luas di bidang pemerintahan.

Lahir di Aceh  dan meniti karier di pemerintahan sejak lulus dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Safrizal kemudian melanjutkan pendidikan magister dan doktoral di bidang Administrasi Publik pada pertengahan 2019.

Safrizal dikenal sebagai sosok yang tegas dan berkomitmen tinggi dalam menjalankan tugas.

Sebagai Dirjen Bina Administrasi Wilayah di Kemendagri, ia bertanggung jawab dalam pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah di seluruh Indonesia.

Dalam kapasitas tersebut, ia memiliki peran strategis dalam mendukung dan mengawal kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pemerintahan daerah.

Baca juga: Reaksi Rara Pawang Hujan Dipulangkan dari Aceh, Klaim Pulang Kemauan Sendiri Bukan Diatur

Sebelum menjabat sebagai Pj Gubernur Aceh, Safrizal telah menunjukkan kepemimpinan yang solid saat diangkat sebagai Pj Gubernur Bangka Belitung, di mana ia berhasil menjaga stabilitas politik dan ekonomi daerah tersebut selama masa transisi.

Prestasinya di Bangka Belitung diharapkan dapat diteruskan di Aceh, terutama dalam menghadapi tantangan menjelang Pilkada 2024. 

Sebelumnya ia menjabat Pj Gubernur Kalimantan Selatan, yang dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Senin (15/2/2021).

Safrizal ZA kala itu dilantik menggantikan Sahbirin Noor yang telah selesai menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Selatan.

Seperti diberitakan sebelumnya, Syafrizal ZA PJ Gubernur Aceh memberikan sikap tegas terkait ritual mengusir hujan untuk acara Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumatera Utara.

Syafrizal memilih memulangkan pawang hujan tersebut karena dinilai tak sesuai dengan syariat dan adat masyarakat Aceh.

Kronologi

Lewat Instagram yang diunggah @infoacehid, Rara tampak berjalan di pinggir stadion sambil memegang yang diduga sesajen (dupa).

Rara tampak berjalan di pinggir stadion dengan kepala menengadah ke langit. 

Dia membawa alat yang biasa dipakainya saat bekerja sebagai pawang hujan.

Seorang pria mengikutinya dari belakang.

Beberapa orang tampak melihat Rara beraksi dari atas tribun. 

Ritual mengusir hujan yang dilakukan Rara di Stadion Harapan Bangsa, direkam oleh seseorang pada Selasa sore (27/8/2024) saat mendung pekat bergelayut di langit Banda Aceh, melansir dari SerambiNews.

Usai Rara melakukan ritual, tidak lama kemudian hujan deras mengguyur Banda Aceh dan Aceh Besar. Hujan deras turut disertai dengan angin kencang.

Kemudian Mbak Rara akhirnya dipulangkan.

Pihak kontraktor yang mendatangkan Rara, akhirnya memulangkan pawang hujan tersebut melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, pada penerbangan Rabu (28/8/2024) siang.

Setelah video itu beredar viral, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Safrizal ZA memulangkan Rara Istiati.

Dilansir dari Serambinews, PT Wijaya Karya Gedung (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero), KSO, yang bertanggung jawab atas proyek di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya.

Pertemuan antara Pj Gubernur dan perwakilan PT WIKA-Nindya berlangsung di ruang kerja Gubernur Aceh pada Rabu (28/8/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Safrizal didampingi oleh Plh Sekretaris Daerah, asisten Sekda, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh.

Sementara itu, pihak perusahaan diwakili oleh Deputi DPM Firmansyah dan KSKA Aditia.

Pihak perusahaan menjelaskan bahwa kehadiran pawang hujan adalah inisiatif dari pekerja proyek.

Tujuannya yaitu untuk mengantisipasi hujan agar tidak mengganggu pekerjaan di stadion.

Namun, mereka mengakui bahwa inisiatif tersebut diambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan budaya lokal.

Atas permintaan Pj Gubernur, pihak perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, pada penerbangan Rabu siang.

Penjelasan PJ Gubernur

Penjabat (Pj) Gubernur Aceh,  Safrizal ZA, angkat bicara setelah memulangkan pawang hujan Rara Istiani Wulandari alias Mbak Rara dari Aceh.

Tindakan itu diambil oleh Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Safrizal, karena menilai ritual Rara tak sesuai dengan syariat islam dan kebudayaan Aceh.

“Aceh adalah daerah yang sangat menjaga nilai-nilai keislaman. Setiap kegiatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut harus dihentikan,” kata Pj Gubernur, Rabu (28/8/2024).

Safrizal mengatakan, tindakan yang tidak sesuai dengan syariat dan budaya lokal, tidak dapat diterima.

Terlebih lagi dalam konteks proyek besar yang melibatkan banyak pihak. Untuk itu, Safrizal meminta perusahaan yang mendatangkan Rara segera mengklarifikasi kejadian tersebut dan menyampaikan permohonan maaf kepada publik.

Safriza kemudian menggelar pertemuan dengan dengan PT Wijaya Karya Gedung (Persero) Tbk dan PT Nindya Karya (Persero), yang bertanggung jawab atas proyek di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya. 

Pertemuan antara Pj Gubernur dan perwakilan PT Wika-Nindya berlangsung di ruang kerja Gubernur Aceh pada Rabu. 

Dalam pertemuan tersebut, Safrizal didampingi Plh Sekda, Asisten Sekda, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh.

Sementara, perusahaan diwakili oleh Deputi DPM Firmansyah dan KSKA Aditia. 

Pihak perusahaan menjelaskan bahwa kehadiran Rara merupakan inisiatif dari pekerja proyek yang bermaksud mengantisipasi hujan agar tidak mengganggu pekerjaan di stadion. 

Namun, mereka mengakui bahwa inisiatif tersebut diambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan budaya lokal.

Reaksi Rara 

Sementara, Rara Istiani Walandari alias Mbak Rara pawang hujan menanggapi usai dipulangkan saat menggelar ritual mengusir hujan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Lewat Instagram miliknya, Rara menceritakan kejadian yang dialaminya.

Mbak Rara menyebutkan saat itu kedatangannya ke Aceh diminta untuk menghandle tim doa dan cuaca proyek pembangunan stadion.

Namun ia pun mengaku kaget dengan pernyataan PJ Gubenur Aceh, Safrizal yang menyebutkan dirinya dipulangkan.

“Oh ternyata kedatanganku memenuhi undangan handle tim doa kawan cuaca proyek pembangunan stadio Harapan Bangsa bukan hadlen PON di bawah langut Aceh itu seru yadan ada kagetnya, sampai ada bahasa pak Safrizal PJ Gubernur minta pawangnya dipulangkan,” jelas Rara lewat Instagramnya, Kamis (29/8/2024).

Rara pun menjelaskan undangannya saat itu dari tanggal 20 Agustus hingga 29 Agustus yang diminta untuk mengawal cuaca proyek pembangunan.

“Sebenarnya nggak perlu ada bahasa minta harus aku dipulangkan karena memang undangan yang aku terima itu durasinya dari tanggal 20 Agustus -29 Agustus,

Buat kawal doa cuaca proyek pembangunan stadion harapan bangsa bukan Handle acara acara PON , jadi berfokus ke proyeknya buat doa khusus baik jarak jauh maupun ke lokasi proyek mengingat sepanjang bulan Juli- awal Agustus 2024 itu cuacanya hujan sampai angin badai,” terangnya.

Lebih lanjut, Rara pun mengaku diundang bukan dirinya yang menawarkan diri.

“Mengingat ini adalah Event terakhir PON yang akan dibuka oleh bapak Presiden Jokowi maka undangan tersebut aku mau terima dengan baik,

Perlu digarisbawahi aku diundang ya bukan menawarkan diri buat handle

Eling dan waspada ya pak Safrizal nah rumahku bukan di Aceh pasti aku akan pulang setelah tugas yg dipercayakan ke aku selesai oleh pengundang

Diantaranya pemasangan atap stadion PON yg memang atas izin Tuhan bisa dijalankan hari ini,” jelasnya.

“Perlu anda ketahui pak Safrizal

bahkan saat kunker anda sebagai PJ Gubernur

di hari minggu itu Rara sudah di Aceh dan menjadi tim support doa yg baik handle pawang hujan

Juga saat mentri PUPR bapak Bas Mau kunker itu Rara sudah doa meditasi tirakatan dg baik jarak jauh di tgl 21-22/8/2024,

Pas aku sampai itu banyak sekali penampakan alam gaib yg tertangkap kamera mengingat lokasi stadion ada efek tsunami bekas RSUD juga banyak sekali barang bergerak sendiri,” bebernya.

“Tentu saja aku berkesadaran sangat paham Aceh dikenal sebagai Negeri serambi Mekkah, mayoritas Islam, makanya aku membawa asisten yg muslim yg taat sholat 5 waktu berdzikir dengan baik buat menambah POWER doa Energy spiritual saat meditasi & manifestasi,

Mohon diingat aku pernah kawal kegiatan PBNU di gbk itu beneran terasa prinsip islam rahmatan lil alamin : kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian & kasih sayang bagi manusia maupun alam semesta, mau menghargai sesamanya yg non muslim, acara PBNU tersebut atas izin-Nya sukses damai Happy dihadiri bapak Jokowi,” tandasnya.

Selain itu, Rara lewat unggahan lainnya Rara mengaku pulang bukan diatur oleh PJ Gubernur Aceh.

“Aceh bukan rumahku jadi aku pastinya akan pulang setelah pekerjaan yg dititipkan ke aku selesai

Waktu pulangnya mengikuti kemauanku bukan diatur oleh Pak Safrizal PJ Gubernur Aceh itu,

Aku paham anda menegakkan syariat Islam di Aceh

Namun aku percaya ini indonesia itu bhineka tunggal Ika,

Dengan diundangnya aku Rara buat bekerja di bawah langit stadion harapan bangsa itu sebagai pawang hujan buat pelengkap doa spiritual ala kearifan khas indonesia. Toh faktanya atas izin Tuhan berhasil baik sampai hari ini On progres proyek pembangunan stadion sudah lebih lengkap

Mau simpati sama aku boleh mau baper silahkan saja, yang jelas ada kenangan manis doa pawang hujan,” tutupnya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com 

Leave a comment