Informasi Terpercaya Masa Kini

Cristiano Ronaldo tidak ‘menolak perintah UEFA untuk pakai ban kapten warna pelangi’ saat Euro 2020

0 2

Bintang sepak bola asal Portugal,  Cristiano Ronaldo, tidak menolak perintah Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk memakai ban kapten berwarna pelangi khas LGBTQ selama kejuaraan Euro 2020 — seperti yang dituduhkan dalam klaim-klaim yang berseliweran di media sosial. Tidak ada aturan UEFA yang mewajibkan kapten tim untuk mengenakan ban kapten tersebut. AFP juga telah mengidentifikasi beberapa pemain yang tidak menggunakan ban kapten pelangi dalam turnamen sepak bola itu. 

Cristiano Ronaldo laki. Bukan laki cibi2 kek kaum pelangi. Masa di suruh pake ban kapten warna pelangi,” tulis keterangan foto yang diunggah di Facebook pada tanggal 16 Juni 2024.

Unggahan tersebut berisi foto Ronaldo bersama dengan Manuel Neuer, penjaga gawang tim nasional Jerman. Neuer tampak menggunakan ban kapten berwarna khas bendera LGBTQ dan Ronaldo menggunakan ban kapten berwarna gelap dengan kata “Respect” tertulis di atasnya. 

Teks pada foto tersebut berbunyi: “Pada Euro 2020, UEFA mewajibkan semua kapten tim mengenakan lencana pelangi. Namun Cristiano adalah satu-satunya kapten di Eropa yang tidak mengenakan lencana itu.”

Klaim serupa juga dibagikan di India dan Pakistan. 

Ban kapten “OneLove” berwarna pelangi yang muncul dalam postingan salah tersebut diluncurkan pada tahun 2020 oleh Asosiasi Sepak Bola Belanda untuk mempromosikan keberagaman, inklusivitas dan hak asasi manusia dalam sepak bola (tautan arsip).

Gerakan ini juga bertujuan untuk memerangi diskriminasi dan mendukung kesetaraan bagi semua, dengan menggunakan ban lengan dengan gambar hati dan warna pelangi khas bendera LGBTQ (tautan arsip).

Tampak pada gambar di bawah, Manuel Neuer, Gini Wijnaldum and Harry Kane — kapten tim Jerman, Belanda dan Inggris — juga menggunakan ban kapten yang berwarna pelangi dalam kejuaraan tersebut:  

Namun, mengenakan ban kapten “One Love” bukanlah hal yang wajib dilakukan selama turnamen berlangsung. 

Pada bulan Juni 2024, juru bicara UEFA menyampaikan kepada AFP “tak ada keharusan” bagi seorang kapten tim untuk menggunakan ban lengan tersebut. 

“Kapten dapat mengenakan ban lengan RESPECT atau meminta untuk mengenakan ban yang berbeda, untuk satu pertandingan atau lebih,” kata juru bicara tersebut. “Oleh karena itu, sangat mungkin untuk mengenakan ban kapten berwarna pelangi jika kapten menginginkannya, namun tidak ada kewajiban untuk melakukannya.”

Dalam peraturan UEFA tertulis bahwa badan sepak bola Eropa itu “dapat menyediakan ban kapten dalam pertandingan kompetitif tertentu untuk mendukung kampanye UEFA” (tautan arsip). Namun tidak ada persyaratan bagi kapten tim untuk mengenakan ban lengan tertentu.

Kampanye “Respect”

Ronaldo bukan satu-satunya pemain yang menggunakan ban lengan “Respect” dalam turnamen Euro 2020.

Slogan “Respect” adalah bagian dari kampanye yang diluncurkan oleh UEFA dalam turnamen Euro 2008 untuk mempromosikan rasa hormat, toleransi dan permainan yang adil dalam sepak bola. Inisiatif tersebut dilakukan untuk melawan rasisme dan diskriminasi serta mendukung kohesi sosial di Eropa (tautan arsip di sini dan di sini). 

Selama beberapa tahun terakhir, cakupan kampanye ini telah diperluas hingga isu-isu lain seperti diskriminasi berdasarkan gender dan orientasi seksual.

Berikut foto-foto yang memperlihatkan pemain Italia Giorgio Chiellini, pemain Denmark Simon Kjaer, pemain Austria David Alaba, pemain Belgia Eden Hazard, pemain Kroasia Luka Modric dan pemain Polandia Robert Lewandowski yang menggunakan ban lengan yang mirip dengan yang dipakai Ronaldo:

Beberapa kapten dari tim nasional yang berbeda juga menggunakan ban lengan “Respect” serupa saat Euro 2024. Termasuk Cristiano Ronaldo, pemain asal Prancis Kylian Mbappé, kapten tim Romania Nicolae Stanciu, pemain Spanyol Álvaro Morata , pemain Jerman Ilkay Gündogan dan pemain asal Inggris Harry Kane. 

Hak-hak LGBTQ

UEFA sempat melakukan penyelidikan mengenai apakah Neuer telah melanggar peraturan terkait pernyataan atau pesan politik di lapangan dengan mengenakan ban kapten berwarna pelangi.

Sikapnya secara luas dipandang sebagai pernyataan dukungan terhadap hak-hak LGBTQ dan keberagaman. Namun, peraturan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) memandatkan bahwa pemain “tidak boleh menampilkan gambar, pernyataan atau slogan yang berbau personal, keagamaan ataupun politis” pada peralatan atau perlengkapan mereka (tautan arsip). 

Pada akhirnya IFAB memutuskan Neuer tidak bersalah dan ban lengan pelangi yang dipakainya menyimbolkan keberagaman dan digunakan dengan intensi yang “bertujuan baik” sehingga tidak melanggar aturan manapun. 

Leave a comment