Ngeyel Diingatkan Warga,Pengemudi Fortuner Nekat Terabas Banjir,Akhirnya Mogok,Berujung Disoraki

- Aksi nekat pengendara mobil Toyota Fortuner menerbas banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Bukannya berhasil, mobil Toyota Fortuner itu justru gagal menerbas banjir dan mogok di tengah jalan. Alhasil insiden itu dengan cepat viral di media sosial dan jadi bahan tertawaan warganet. Video tersebut diunggah akun X @pheyucil pada Jumat (12/1/2024). "Dayeuhkolot hari ini," tulis akun tersebut dalam unggahannya. Baca juga: SUDAH...

Ngeyel Diingatkan Warga,Pengemudi Fortuner Nekat Terabas Banjir,Akhirnya Mogok,Berujung Disoraki

TRIBUNTRENDS.COM - Aksi nekat pengendara mobil Toyota Fortuner menerbas banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Bukannya berhasil, mobil Toyota Fortuner itu justru gagal menerbas banjir dan mogok di tengah jalan.

Alhasil insiden itu dengan cepat viral di media sosial dan jadi bahan tertawaan warganet.

Video tersebut diunggah akun X @pheyucil pada Jumat (12/1/2024).

"Dayeuhkolot hari ini," tulis akun tersebut dalam unggahannya.

Baca juga: SUDAH Diperingatkan Warga, 5 Siswa SD di Cileduk Tetap Main Banjir, Kini Berujung Maut, Satu Selamat

Dalam video yang beredar, terlihat Fortuner tersebut tetap nekat menerabas banjir meski sudah diberitahu oleh warga sekitar bahwa ketinggian air cukup dalam.

Para warga nampak berhenti karena jalanan di depannya dikepung banjir dengan air berwarna cokelat keruh.

Pengemudi Fortuner yang seolah tak peduli kemudian tetap memaksa membelah jalur. 

Pada awalnya cukup meyakinkan tapi akhirnya mogok setelah tinggi air hampir mencapai setinggi kap mesin.

Warga setempat yang berada di lokasi langsung menyoraki mobil tersebut.

Sementara, mobil tersebut nampak terhenti di suatu titik di depan minimarket.

Hingga artikel ini ditulis, Minggu (14/1/2024), video tersebut telah dilihat sebanyak 1 juta kali.

Sementara, warganet memberikan respon pro dan kontra terhadap aksi warga menyoraki mobil Fortuner tersebut.

Ada yang menyayangkan warga meneriaki pengemudi mobil yang tidak salah apa-apa.

Lalu, ada pula yang beranggapan bahwa warga bermaksud mengingatkan pengendara tersebut agar tidak mengalami mogok di tengah jalan.

"Kenapa harus teriak-teriak ya," tulis seorang warganet di kolom komentar.

"Naha disurakan?? Emang kunaon? (Mengapa disoraki? Memangnya kenapa?)," kata warganet lainnya.

"Masalahna lamun mogok nyusahken sarerea (masalahnya jika mogok menyusahkan banyak orang)," ujar warganet lainnya.

Banjir di Dayeuhkolot

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan Bandung Raya, Kamis (11/1/2024), mengakibatkan banjir dengan arus yang kencang.

Salah wilayah terdampak yaitu Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Curah hujan ekstrem tersebut mengakibatkan bibir tanggul Sungai Cigede jebol hingga menimbulkan banjir hebat yang menerjang Kampung Lamajang Peuntas dan sekitarnya.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bersama jajaran dinas terkait bergerak cepat meninjau lokasi yang mengakibatkan sekitar 2.000 rumah terdampak.

"Ini kami lengkap, ada Kepala BBWS Citarum, Kepala BMKG, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar, BPBD Kabupaten Bandung, juga dari dinas sosial, dan TNI/Polri," kata Bey Machmudin saat meninjau lokasi banjir di Kampung Lamajang Peuntas, Kabupaten Bandung, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Sedihnya Kustini, Wanita Ojol Bongkar Tumpukan Sampah, Cari Motornya yang Terbawa Banjir Bandang

"Untuk penanggulangan, pertama karena ini jebolnya tanggul, solusi akan digunakan geobag untuk sementara dan untuk banjirnya akan digunakan (disedot) dengan mobil khusus dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai), tapi bertahap," imbuhnya.

Kurang lebih, 2.000 kepala keluarga disediakan lahan pengungsian, yakni di SMP Negeri 1 Dayeuhkolot.

Area pengungsian tersebut kini sudah dihuni sekitar 200 jiwa, sementara yang lainnya memilih bertahan di lantai dua bagi mereka yang rumahnya bertingkat.

Namun Bey Machmudin mengimbau bagi warga yang ingin dievakuasi ke pengungsian dapat segera menghubungi kepolisian di nomor 110.

Di pengungsian sendiri disediakan air bersih dan dapur umum.

"Dan Pak Kapolres akan mengumumkan kepada mereka yang masih di dalam rumah, kalau ingin segera dievakuasi bisa telepon ke nomor 110." ujarnya.

Bey Machmudin juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mewaspadai prakiraan cuaca ekstrem dari BMKG.

"Tetap sesuai prakiraan BMKG bahwa cuaca akan terjadi hujan lebat dalam minggu-minggu ke depan. 

Hari ini pun kita belum tahu seperti apa, tapi kami minta agar masyarakat berhati-hati dan waspada." imbaunya.

Baca juga: Perbandingan Bantuan untuk Korban Banjir dan Imigran Rohingya, Bak Langit dan Bumi: Mie, Ayam Goreng

Masyarakat diingatkan pula untuk tetap memperhatikan kebersihan lingkungan.

Pasalnya, terlihat dengan jelas banjir membawa tumpukan sampah yang diduga mengakibatkan terhambatnya saluran air.

"Pertama (penyebabnya) kemarin hujannya amat lebat, ekstrem, dan debit air sangat tinggi, tapi juga banyak sampah."

"Kami mengimbau kepada warga untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungannya dengan tidak membuang sampah sembarangan. 

Sebab ini bisa dilihat sampah semua, yang menghambat arus air," kata Bey.

Sementara, itu Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengatakan, pihaknya bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung, TNI-Polri, dan Kodim 0624 bekerja sama untuk meringankan apa yang menjadi kebutuhan warga.

"Dampak dari banjir yang menutupi sejumlah ruas jalan, kami melakukan rekayasa lalu lintas," ujar Kusworo, di pengungsian yang berada di SMPN 1 Dayeuhkolot.

Sebab, memang terdapat jalan yang masih terendam banjir seperti jalur Bojongsoang menuju Dayeuhkolot, dan Jalan Mohamad Toha, Dayeuhkolot.

"Jangan sampai karena tidak dapat diaksesnya lalu lintas yang tergenang air ini menyebabkan kemacetan, sehingga kami melakukan rekayasa lalu lintas," kata Kusworo.

Baca juga: Viral Setiap Tahun, Rumah Ini Jadi Satu-satunya Hunian Selamat dari Banjir, Pemilik Punya Trik Jitu

Kusworo mengaku, pihaknya juga menempatkan personel bersama dengan TNI dan BPBD untuk melakukan evakuasi kepada warga.

Informasi yang dihimpun sementara, kata Kusworo, saat ini ada 2.234 rumah yang masih terdampak genangan air.

"Terdapat 300 jiwa yang sudah diungsikan di SMP 1 Dayeuhkolot, " katanya.

Hasil kerja sama dengan berbagai pihak, kata Kusworo, pihaknya menyiapkan dapur umum untuk makan sehari dua kali, kemudian air bersih, mengantisipasi juga diare karena banjir ini.

"Kami juga melakukan patroli menggunakan perahu karet, kami juga menggunakan drone yang kami berikan tulisan, bagi yang ingin dievakuasi silahkan menghubungi 110," ucap Kusworo.

Sebab memang saat ini masih banyak warga yang bertahan di rumahnya masing-masing.

Mereka yang bertahan merupakan warga yang memiliki rumah dua tingkat, dan mereka bertahan di lantai kedua.

***

Artikel ini diolah dari TribunJabar

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow