Molor! Biaya Investasi Proyek Getaci Tol Terpanjang di RI Terancam Bengkak

Biaya investasi proyek Tol Getaci yang merupakan jalan tol terpanjang di Indonesia terancam membengkak akibat kenaikan harga material konstruksi.

Molor! Biaya Investasi Proyek Getaci Tol Terpanjang di RI Terancam Bengkak

Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Gedebage - Tasikmalaya - Cilacap (Tol Getaci) tidak kunjung terealisasi hingga saat ini. Padahal, awalnya pembangunan jalan tol terpanjang di Indonesia ini ditargetkan berjalan mulai akhir 2023.

Molornya pembangunan Tol Getaci usai ditinggal investornya, membuat biaya investasi proyek tersebut terancam membengkak akibat kenaikan harga material konstruksi.

Sentimen kenaikan harga material konstruksi ini sejalan dengan memanasnya konflik yang terjadi di wilayah Timur Tengah, khususnya yakni yang saat ini melanda Iran dan Israel.

Baca Juga : PUPR Blak-blakan Nasib Proyek Getaci, Tol Terpanjang RI Usai Ditinggal Investor

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Miftachul Munir menyatakan bahwa proyek Tol Getaci saat ini tengah memasuki tahap lelang ulang. Dia memastikan bahwa proses lelang tetap berjalan lancar.

"Proses pelelangan tetap berjalan sebagaimana direncanakan [di tengah meningkatnya eskalasi konflik Timur Tengah]," kata Munir saat dihubungi Bisnis, Senin (22/4/2024).

Baca Juga : : Proyek Tol Getaci Tak Kunjung Tereksekusi, Akankah Dicoret dari PSN Tahun Ini?

Munir menargetkan, lelang ulang ruas tol tersebut diharapkan dapat rampung pada tahun ini. Kemudian, proses penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) lelang proyek tol jumbo itu ditargetkan bakal dilakukan pada kuartal III/2024.

"Selanjutnya, untuk pembangunan jalan tol tersebut akan dimulai setelah PPJT," jelasnya.

Baca Juga : : Nasib 2 Proyek Tol Terpanjang di Jawa-Bali Usai Ditinggal Investor

Adapun saat ini, proses lelang Tol Getaci dilaporkan telah memasuki tahap prakualifikasi (pra-qualification/PQ). Di mana, rangkaian proses lelang ulang Tol Getaci dilaporkan telah dimulai sejak awal tahun lalu.

Sebelumnya, Kementerian PUPR melaporkan bahwa proses lelang Tol Getaci sempat dilakukan perpanjangan karena adanya rencana penambahan perluasan lahan konstruksi.

Namun, dalam informasi terbarunya penambahan area lahan untuk safety zone di proyek Tol Getaci telah rampung dilaksanakan.

"Untuk penambahan ROW telah diakomodir dalam dokumen pelelangan terbaru," pungkas Munir.

Konstruksi Molor

Diberitakan Bisnis sebelumnya, Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa Tol Getaci dapat memulai konstruksi pembangunan pada akhir tahun 2023.

"Tol Getaci itu akhir tahun ini sudah bisa mulai konstruksi. Kalau dia belum lelang [sekarang], ya persiapan lelang berarti," kepada Bisnis, Senin (17/7/2023).

Namun, pembangunannya akan dibagi ke beberapa tahap sehingga penyelesaian secara keseluruhan mundur dari target 2024.

Adapun, tahap pertama yang akan dikerjakan, yaitu untuk ruas Gedebage - Ciamis. Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), nilai investasi ruas Gedebage - Tasik - Ciamis mencapai Rp37,64 triliun. 

Pemerintah memutuskan untuk memprioritaskan ruas tersebut dengan pertimbangan kebutuhan masyarakat, sekaligus pertimbangan pembiayaan. 

"Kita sampai Ciamis dulu, sekarang udah mahal tanahnya. Itu yang Cisumdawu aja mahal banget, bebasin tanahnya itu sama-sama biaya konstruksinya," ujarnya.

Ditinggal Investor

Sebagai informasi, Jalan Tol Getaci yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dicanangkan akan melintas di dua provinsi yakni Jawa Barat sepanjang 171,40 km dan Jawa Tengah sepanjang 35,25 km dengan total panjang 206,65 km.

Namun, pada tahap awal rencana pembangunan Tol Getaci akan dirampungkan terlebih dahulu hingga Ciamis, Jawa Barat. Ruas tol Gedebage - Tasikmalaya - Ciamis yang akan memiliki total panjang ruas mencapai 108,3 kilometer (km)

Pada awalnya jalan tol ini akan dibangun oleh konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR). Namun, perjanjian pengusahaan jalan tol Getaci oleh konsorsium yang dipimpin oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) dinyatakan batal.

Anggota konsorsium tersebut terdiri dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. & PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Turangga-Gama Group.

Konsorsium itu tergabung dalam PT Jasamarga Gedebage-Cilacap (JGC) dengan komposisi kepemilikan saham Jasa Marga 32,5 persen, Daya Mulia Turangga 13,38 persen, Gama Grup 13,38 persen, Jasa Sarana 0,75 persen, Waskita Karya 20 persen, Pembangunan Perumahan 10 persen, dan Wijaya Karya 10 persen.

Pembatalan kontrak perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) Tol Getaci disebabkan karena pemenuhan jaminan pelaksanaan tidak dapat dipenuhi oleh konsorsium Jasa Marga.

Pemenuhan jaminan pelaksanaan yang ditetapkan telah melewati waktu yang diberikan. Selain itu, tidak terpenuhinya jaminan pelaksanaan juga disebabkan oleh mundurnya PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dari konsorsium tersebut.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow