Menlu Retno: Di Tengah Situasi Tidak Baik, Kepemimpinan Indonesia Diakui Dunia

Diskusi untuk mempersiapkan visi ASEAN 2045 pertama kali dilakukan di bawah keketuaan Indonesia. Termasuk memulai diskusi green-blue economy

Menlu Retno: Di Tengah Situasi Tidak Baik, Kepemimpinan Indonesia Diakui Dunia
JawaPos.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membeberkan kisah sukses Indonesia saat menjadi Presiden G20 2022 dan Ketua ASEAN 2023. Keberhasilan itu bukan hal yang mudah untuk diraih, karena Indonesia menjalankan amanahnya di tengah situasi geopolitik yang dinamis.
 
Di masa Presidensi G20 2022, stabilitas dan perdamaian dunia diuji dengan invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari 2022. Hal itu memperumit hubungan luar negeri Rusia dengan negara-nagara Barat.
 
"Tidak banyak pihak yang memperkirakan bahwa Indonesia akan dapat menyelesaikan tugas Presidensi G20 dengan baik, karena situasi yang sangat sulit pada saat itu. Tetapi, dengan semua modal yang kita miliki, Alhamdulillah dapat menyelesaikan Presidensi dengan sangat baik dan dapat apresiasi sangat tinggi," kata Retno dalam diskusi di Media Center Indonesia Maju, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1).
 
Setelah purnatugas memimpin forum 20 negara ekonomi terbesar di dunia, Indonesia pun menjadi Ketua ASEAN 2023. Situasinya juga tidak mudah, karena Indonesia dibebankan krisis politik Myanmar imbas kudeta junta militer pada 1 Februari 2021. 
 
Di samping itu, Indonesia juga memiliki cita-cita untuk menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Visi itu bukan isapan jempol belaka, sebab Asia Tenggara merupakan kawasan yang paling diuntungkan dengan kebijakan transisi energi. Indonesia, Thailand, dan Vietnam merupakan tiga negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, yang merupakan komponen dasar untuk merangkai mobil listrik. 
 
"Tahun 2023 kita jadi Ketua ASEAN. Harapan publik dunia terhadap keketuaan Indonesia di ASEAN sangat tinggi. Pada saat yang sama, kita paham kalau tahun 2022 posisi dunia tidak baik, dan 2023 tidak lebih baik. Jadi saya ingin mengajak kita melihat, di tengah situasi yang tidak baik, kita kembali menjalankan tanggung jawab sebagai Ketua ASEAN," ujar Retno.
 
"Dan posisi masing-masing negara, terutama Barat dengan Rusia dan China, gap posisi mereka di banyak isu sangat besar. Dengan semua aset yang kita miliki dan dukungan banyak pihak, Indonesia berhasil membawa ASEAN ke jenjang yang lebih tinggi, menjadikan ASEAN remains matters, menjadikan Asia Tenggara sebagai epicentrum of growth," sambung alumni Universitas Gadjah Mada itu. 
 
Di luar itu, Indonesia juga membangun fondasi visi ASEAN 2045, guna meningkatkan ketahanan kawasan. Di bawah keketuaan Indonesia, Sekretariat ASEAN yang berlokasi di Jakarta Selatan kemudian ditetapkan sebagai ASEAN Headquarter. 
 
"Diskusi untuk mempersiapkan visi ASEAN 2045 pertama kali dilakukan di bawah keketuaan Indonesia. Termasuk memulai diskusi green and blue economy. Roadmap keanggotaan penuh Timor Leste juga sudah dibuat, tinggal diimplementasikan," kata Retno.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow