Menanti Nasib Ratusan Mahasiswa ITB, Terancam Tak Bisa Lanjut Kuliah

Hari ini, KM mahasiswa akan menggelar pertemuan dengan Rektor ITB Reini Wirahadikusumah membahas soal kerjasama kampus dengan pinjol Danacita.

jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Sebanyak 206 mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB) terancam tidak bisa mengikuti perkuliahan dikarenakan belum bisa membayar uang kuliah tunggal (UKT).

Batas waktu pembayaran UKT dan mengisi Formulir Rencana Studi (FRS) pun terakhir hari ini.

"Sekarang ternyata setelah dibilang rektorat kemarin ada 206 (terancam tidak bisa kuliah)," kata Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB Yogi Syahputra saat dihubungi, Selasa (30/1).

Apabila mereka tidak bisa membayar UKT, para mahasiswa ini harus mengajukan cuti kuliah. Pihaknya pun tengah mengusahakan agar rektorat mengundurkan batas waktu pembayaran UKT.

Ia mengungkapkan, sejumlah alumni berkomitmen untuk membantu para mahasiswa yang kesulitan membayar UKT itu.

Tidak hanya itu, Yogi pun meminta rektorat untuk membuka data 206 mahasiswa yang kesulitan untuk membayar UKT.

"Benar, kalau lewat (pembayaran) cuti, kami minta ada tenggat waktu. Dari alumni bilang bersedia bantu," ungkapnya.

Menurutnya, setelah mereka melakukan aksi unjuk rasa di gedung rektorat, kemarin, perwakilan mahasiswa dapat bernegosiasi dengan perwakilan rektorat.

Namun, ia mengatakan, para mahasiswa ini justru mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan.

"Bukannya disambut baik malah harga diri kami sama teman teman 3-4 orang perwakilan diinjak-injak. Mereka bilang kami tidak sedang bernegosiasi mereka punya solusi terhadap masalah tersebut," kata dia menirukan perkataan pihak rektorat.

Namun, hingga akhir negosiasi pihak rektorat tidak menyampaikan solusi yang akan dilakukan. Mereka pun kecewa dengan perkataan sejumlah perwakilan rektorat yang terkesan muncul nada mengancam.

"Kami kecewa dengan perkataan pejabat di sana, diawal kami live diancam jangan rekam atau dituntut. Beberapa kalimat lain yang gak pantas. Kalian bisa mikir gak pantas gak dan lain lain muncul," ungkapnya.

Yogi mengungkapkan, perwakilan mahasiswa akhirnya melakukan walkout dari pertemuan tersebut.

Sampai akhirnya, Yogi menerima informasi kalau Rektor ITB Reini Wirahadikusumah bersedia bertemu dengan para mahasiswa membahas masalah tersebut.

Rencananya pertemuan ini akan berlangsung sore ini pukul 16.00 WIB di Gedung Rektorat ITB, Jalan Sulanjana, Kota Bandung.

Sebelumnya, kehebohan terjadi saat ITB menggandeng aplikasi pinjaman online Danacita untuk biaya kuliah mahasiswa dan berbunga. Sontak program tersebut mendapat reaksi negatif dari masyarakat dan warganet. (mcr27/jpnn)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow