Menang Telak di Inggris,Galloway: Saya Tiba dengan Mandat Baru untuk Hentikan Pembantaian di Gaza

Menang Telak di Rochdale Inggris, George Galloway: Saya Tiba dengan Mandat Baru untuk Hentikan Pembantaian di Gaza- Politisi Inggris George Galloway yang mencatatkan kemenangan telak dalam pemilihan sela parlemen yang mendukung Gaza mengatakan ia “tiba dengan mandat baru untuk menghentikan pembantaian di Gaza.” Galloway, Kamis (28/2/2024) terpilih sebagai anggota baru parlemen Inggris untuk kota Rochdale di Inggris setelah meraih...

Menang Telak di Inggris,Galloway: Saya Tiba dengan Mandat Baru untuk Hentikan Pembantaian di Gaza

Menang Telak di Rochdale Inggris, George Galloway: Saya Tiba dengan Mandat Baru untuk Hentikan Pembantaian di Gaza 

TRIBUNNEWS.COM - Politisi Inggris George Galloway yang mencatatkan kemenangan telak dalam pemilihan sela parlemen yang mendukung Gaza mengatakan ia “tiba dengan mandat baru untuk menghentikan pembantaian di Gaza.”

Galloway, Kamis (28/2/2024) terpilih sebagai anggota baru parlemen Inggris untuk kota Rochdale di Inggris setelah meraih kemenangan secara menakjubkan dalam pemilihan.

Baca juga: AS Veto Pernyataan DK PBB yang Kutuk Israel Bantai Warga Palestina di Tragedi Tepung Berdarah

Menjalankan kampanye pro-Palestina, Galloway rupanya memenangkan hati banyak komunitas Muslim di Rochdale dengan menyerang Partai Buruh dan Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris karena mendukung Israel dalam perang melawan Hamas, menjadikan konflik luar negeri sebagai isu utama – tidak biasa dalam pemilu sela di mana kepentingan lokal biasanya mendominasi.

Setelah kemenangan itu, Galloway mengatakan segera membawa mandat ke Perdana Menteri Inggris agar pembantaian Gaza dihentikan.

“Hal pertama yang akan saya lakukan pada hari Rabu – (Soal) pertanyaan Perdana Menteri – adalah saya akan memberi tahu perdana menteri bahwa saya telah tiba dengan mandat baru, satu-satunya anggota DPR yang melakukannya, dengan mandat baru untuk hentikan pembantaian di Gaza,” kata Galloway dalam wawancara eksklusif dengan Press TV pada hari Jumat.

Baca juga: Warga Palestina yang Antre Cari Makan Ternyata Juga Diseruduk Tank Israel, AS Tunjukkan Dua Muka

“Gencatan senjata diperlukan tetapi tidak cukup. Jeda sementara, jeda kemanusiaan, gencatan senjata sederhana saja tidaklah cukup. Kita perlu mengakhiri pendudukan. Kami membutuhkan penarikan total dari pengepungan Gaza,” katanya.

“Dan kita membutuhkan pengakuan atas hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri yang tercantum dalam hukum internasional, yang tertuang dalam resolusi Dewan Keamanan PBB, yang tertuang dalam perjanjian Oslo, semuanya diabaikan. Dan perjanjian Oslo kini sudah mati dan terkubur. Sudah lama diabaikan,” katanya.

“Sekitar 700 ribu pemukim ilegal kini tinggal di wilayah Palestina yang seharusnya menjadi negara Palestina,” ujarnya.

“Sekitar 30 tahun sejak perjanjian Oslo, sudah waktunya untuk mengibarkan bendera satu negara. Sebut saja Tanah Suci dimana umat Yahudi, Muslim, dan Kristen hidup bersama sebagai warga negara yang setara di hadapan hukum. Ini semacam kesepakatan yang akan saya buat di Parlemen,” ujarnya.

Israel mulai melancarkan serangan gencar terhadap Gaza pada tanggal 7 Oktober, menyusul serangan Banjir al-Aqsa, sebuah operasi mendadak yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Hamas di wilayah pesisir terhadap wilayah pendudukan Israel.

Setidaknya 30.228 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan 71.377 lainnya terluka dalam agresi Israel yang tiada henti.

Pada hari Kamis, kepala hak asasi manusia PBB menyatakan kekecewaannya mengenai kebrutalan rezim Israel dalam melancarkan perang.

“Tampaknya tidak ada batasan – tidak ada kata-kata untuk menggambarkan – kengerian yang terjadi di depan mata kita di Gaza,” kata Volker Turk kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa.

(oln/pt/*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow