Mantan Staf Google Klaim Mengundurkan Diri karena Rasisme

Seorang mantan karyawan Google menceritakan di Twitter mengundurkan diri karena tak mendapat promosi jabatan gara-gara berkulit putih

Mantan Staf Google Klaim Mengundurkan Diri karena Rasisme

Shaun Maguire, mantan staf Google, baru-baru ini mengungkap kalau dia mengundurkan diri dari perusahaan itu setelah menduga dia ditolak mendapat promosi jabatan karena berkulit putih. Maguire menggambarkan Google seperti tempat sampah terbakar.

Sebelum benar-benar menceritakan kisahnya, Maguire melakukan jajak pendapat di X dengan menanyakan pada para pengguna apakah dia benar-benar harus mengungkap ke publik pengalaman saat dia tidak bisa mendapat promosi jabatan gara-gara berkulit putih dan 91 persen responden menjawab ‘Ya’. Dia mengungkap, Google menyangkal apa yang telah terjadi padanya dan tidak ada staf dari Google yang mencoba menghubunginya.

“Sejujurnya, ini menyedihkan. Saya tidak ingin kompensasi apapun. Saya hanya ingin Anda (Google) memperbaiki permasalahan ini, khususnya jika Anda ingin unggul dalam hal AI,” kata Maguire.

Maguire bekerja di Google pada 2016 sampai 2019. Meskipun dia salah satu karyawan dengan kinerja cemerlang di perusahaan, atasannya di Google Ventures memberitahunya kalau promosi jabatan sering dibatasi quota. Ucapan itu seolah mengartikan meskipun Maguire punya kinerja paling bagus, namun atasannya tak bisa memberikan promosi jabatan karena ada batasan quota dan Maguire mungkin akan kebagian kesempatan berikutnya sehingga dia diminta bersabar.

Dugaan quota dalam promosi jabatan muncul setelah ada tekanan dari beberapa kelompok karyawan yang terbentuk usai #MeToo skandal, yang menuntut perempuan lebih banyak direkrut bekerja dan kandidat dalam promosi jabatan lebih beragam di Google.

Atasan Maguire awalnya berkeras quota promosi jabatan itu berdasarkan keberagaman, namun komitmen itu luntur karena ancaman beberapa karyawan yang mengudurkan diri. Tekanan ini pun akhirnya sampai ke pendiri Google Sergey Brin dan Larry Page, namun Google menolak klaim tersebut

“Pendiri Google dan dewan direksi tidak pernah berbicara dengan (google Ventures) mengenai permasalahan pribadi. Shaun adalah investor bertalenta dan kami mendoakannya. Keputusan soal promosi jabatannya dan kenaikan karirnya di Google Ventures tidak pernah sama sekali melibatkan pertimbangan ras dan gendernya,” demikian keterangan Juru bicara Google seperti dipublikasi New York Post.

Sumber: ndtv.com

Pilihan editor: Retno Marsudi Desak ICJ Nyatakan Pendudukan Israel di Palestina Ilegal

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow