Luka Memar Tubuh Dante Akhirnya Terjawab,Dokter Forensik Ungkap Hasil Autopsi Anak Tamara Tyasmara

- Terdapat luka memar ataupun lebam di tubuh Dante anak Tamara Tyasmara akhirnya terjawab. Kasus kematian Dante putra semata wayang Tamara Tyasmara dan Angger Dimas hingga kini masih jadi sorotan publik. Misteri penyebab kematian Dante perlahan akhirnya mulai menemukan titik terang. Terlebih polisi sudah melakukan penahanan terhadap tersangka Yudha Arfandi yang merupakan pacar Tamara Tyasmara sebagai pelakunya. Kini dokter forensik...

Luka Memar Tubuh Dante Akhirnya Terjawab,Dokter Forensik Ungkap Hasil Autopsi Anak Tamara Tyasmara

SRIPOKU.COM - Terdapat luka memar ataupun lebam di tubuh Dante anak Tamara Tyasmara akhirnya terjawab.

Kasus kematian Dante putra semata wayang Tamara Tyasmara dan Angger Dimas hingga kini masih jadi sorotan publik.

Misteri penyebab kematian Dante perlahan akhirnya mulai menemukan titik terang.

Terlebih polisi sudah melakukan penahanan terhadap tersangka Yudha Arfandi yang merupakan pacar Tamara Tyasmara sebagai pelakunya.

Kini dokter forensik pun mengungkap hasil autopsi Dante beberapa waktu lalu.

Isu yang beredar terdapat luka lebam dan memar di beberapa bagian tubuh Dante pun akhirnya terjawab.

Baca juga: Cek Situasi, Tamara Ketahuan Survei Kolam Seminggu Sebelum Dante Tewas, Yudha Arfandi Terpojok

Hal ini diungkapkan oleh Farah Primadani, seorang dokter forensik yang melakukan autopsi pada mayat Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante.

Farah menjawab soal luka memar di tubuh anak Tamara Tyasmara tersebut.

Dari keterangannya, tidak ditemukan luka memar yang tak wajar di tubuh Dante.

Padahal, sebelumnya Tamara Tyasmara sempat mengaku menggigit putranya itu sesaat setelah meninggal dunia.

Farah menilai, hanya ada lebam mayat di mana itu adalah hal yang wajar.

"Jangan bilang luka lebam, kalo luka itu memar, kalo lebam itu normal. Lebam mayat itu normal untuk setiap jenazah. Semua mayat yang meninggal pasti akan timbul lebam," jelasnya, dikutip dari Cumi-cumi, Selasa (13/2/2024).

Ia kemudian menguraikan kondisi jenazah Dante.

"Kalo pada jenazah ini tidak kami temukan ya, jadi sesuai yang saya sampaikan tadi di pers rilis kondisi jenazah kan memang sebagian sudah mulai membusuk, sebagian kulit ari di beberapa tempat sudah mulai menghilang ya."

"Tapi di tempat lain yang masih utuh tidak kami temukan tanda-tanda kekerasan," tandasnya.

Adapun sebelumnya, Tamara Tyasmara mengaku sempat menggigit Dante setelah mengetahui putranya itu tewas.

Tamara berdalih melakukan hal itu karena ingin putranya merespons.

“Aku gigitin semuanya. Waktu Dante udah di IGD aku gigitin semuanya, sebadan aku cubit semua buat ada respons. Itu niat aku, aku pukulin semuanya pokoknya mau bangunin Dante niatnya,” kata Tamara Tyasmara, Selasa (6/2/2024).

Tamara memastikan dirinya diselimuti rasa panik dan khawatir melihat kondisi sang anak, sehingga terpaksa melakukan cara tersebut untuk menyadarkan Dante.

"Aku pukulin semuanya pokoknya mau bangunin Dante niatnya," ungkapnya.

Namun sayang usahanya itu tidak membuahkan hasil hingga Dante dinyatakan meninggal dunia.

Hasil Autopsi Dante  

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, dokter forensik, Farah Primadani juga membeberkan hasil autopsi Dante.

Diungkapkan Farah, tim forensik mulai menemui kesulitan lantaran sebagian besar organ Dante mulai membusuk.

Apalagi, autopsi terhadap mayat bocah enam tahun itu dilakukan setelah sepuluh hari kematiannya.

"Biasanya kalo orang tenggelam, dia menghirup air dan masuk ke paru-paru. Kemudian nembus ke pembuluh darah. Dan tumpukan air itu biasanya akan ikut tuh ke saluran sirkulasi darah akhirnya dia nempel tuh di tiap-tiap organ."

"Nah, makanya kita berharap banget waktu autopsi organnya masih utuh. Kalo organnya masih utuh, kita masih bisa periksa," urainya.

Sayangnya, hal ini tidak berlaku pada kasus Dante.

"Tapi pada kasus ini kan semua organnya sudah busuk ya, jadi satu-satunya organ yang masih viabel untuk kita ambil kemarin hatinya sama sumsum tulang," tandasnya.

Ia juga menggambarkan kondisi paru-paru putra Angger Dimas tersebut.

"Kalau pada tenggelam kan memang paling berefek pertama adalah paru-parunya, makanya di beberapa literatur pun paru-parunya lah yang akan kita nilai."

"Seberapa besar sih dampaknya, karena pada korban tenggelam biasanya paru-parunya akan membengkak berisi cairan. Jadi beratnya tuh, kurang lebih paru 200-300 gram, tapi kalo pada orang tenggelam bisa meningkat dua kali lipatnya sampai 700 graman," jelasnya.

Akan tetapi, tim forensik menemui kesulitan karena sudah cukup lama Dante dimakamkan.

"Tapi pada kondisi ini, kita mengalami kelemahannya adalah sudah sepuluh hari. Makanya itu, seandainya dilakukan pemeriksaan di awal-awal sekali itu akan membantu kami di kedokteran forensik agar lebih maksimal," tandasnya.

Adapun, Farah menggambarkan kondisi paru-paru Dante yang telah mencair.

"Kalo tadi sih mencair, lunak," tambahnya.

Farah menyebut, beberapa saksi juga sempat melihat Dante muntah nasi sebelum meninggal.

Ia menilai, kondisi itu wajar terjadi pada korban tenggelam.

"Infonya dari berita dan BAP yang saya baca katanya kan dia sempat muntah keluar nasi ya, itu kondisi normal pada korban tenggelam karena kan ketelan air jadinya merangsang lambung akhirnya dia muntah," tutup Farah.

(Tribunnews.com/ Salma)  

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dokter Forensik Jawab Luka Memar di Tubuh Dante, Tamara Tyasmara Sempat Ngaku Menggigit Putranya

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow