Liga Voli Korea - Red Sparks Kuat karena Bermain sebagai Tim, 1 Kemenangan Lagi Ulangi Memori Manis Saat Jadi Juara Terakhir Kali

Kebangkitan Daejeon JungKwanJang Red Sparks pada Liga Voli Korea benar adanya. Catatan penting di masa lalu berpeluang besar untuk terulang.

Liga Voli Korea - Red Sparks Kuat karena Bermain sebagai Tim, 1 Kemenangan Lagi Ulangi Memori Manis Saat Jadi Juara Terakhir Kali

BOLASPORT.COM - Kebangkitan Daejeon JungKwanJang Red Sparks pada Liga Voli Korea 2023-2024 benar adanya. Catatan penting di masa lalu berpeluang besar untuk terulang.

Atmosfer positif terasa dalam skuad Daejeon JungKwanJang menyusul laju kuat yang berhasil mereka ciptakan pada Liga Voli Korea musim ini.

Setelah menjadi abu karena cuma menang 1 kali dari 6 laga di putaran kedua, Red Sparks pelan tapi pasti terlahir kembali untuk menghidupkan mimpi lama yang belum terwujud.

Babak playoff yang pertama di Liga Voli Korea setelah tujuh tahun lamanya kini berada di hadapan Megawati Hangestri Pertiwi dkk. setelah keluar dari krisis.

Setelah nyaris tergusur ke zona terbawah, Red Sparks merangsek ke peringkat tiga besar dan bahkan menjauhkan diri dari kejaran para rival.

Dalam 15 laga sejak putaran keempat dimulai hingga putaran keenam berlangsung setengah jalan, Red Sparks cuma kalah 3 kali dan tak terkalahkan dalam 6 laga terakhir.

Ditambah dengan tujuh kemenangan yang diraih sepanjang tiga putaran pertama, Red Sparks kini telah mengemas 19 kemenangan musim ini.

"Di pertengahan musim kami hampir terpuruk tapi kami bisa bangkit di putaran keempat sampai sekarang kami ada di ritme ini."

"Aku berharap ritme ini bisa terus bertahan sampai akhir musim ini," kata Mega dalam konferensi pers setelah pertandingan melawan Suwon Hyundai E&C Hillstate (2/3/2024).

Baca Juga: Liga Voli Korea - Lupakan Amarah Pelatih, Spiker Timnas Korsel Berpotensi Hancurkan Megawati Dkk

Momentum positif ini menjadi sebuah sinyal yang memberi harapan.

Mengutip dari MKSports.co.kr, Red Sparks hanya berjarak 1 kemenangan lagi dengan pencapaian terbaik mereka dalam musim reguler di Liga Voli Korea.

Pada musim 2010-2011, tim yang saat itu masih bernama Daejeon Korea Ginseng Corporation mencetak 20 kemenangan dari 30 pertandingan.

Kompetisi putri di Liga Voli Korea dulu masih diikuti 6 tim saja, sementara kini ada 7 tim yang bersaing setelah masuknya Gwangju AI Peppers Savings Bank pada 2021.

Menariknya, pada musim 2010-2011 pula Red Sparks terakhir kali dapat merengkuh gelar juara mereka di Liga Voli Korea.

Kemenangan 3-0 atau 3-1 pada pertandingan berikutnya berpotensi besar sudah cukup untuk memastikan tempat Red Sparks di babak playoff.

Red Sparks akan ditantang tim peringkat empat, GS Caltex Seoul KIXX, pada Kamis (7/3/2024), di mana kedua tim saat ini terpaut 7 poin.

Jika 3 poin dapat diamankan dan tim peringkat lima, Hwaseong IBK Altos, kalah dari Incheon Heungkuk Life Pink Spiders pada Selasa (5/3/2024), Red Sparks bisa bernapas lega.

Kuat Sebagai Tim

Keterpurukan yang sempat dialami pada pertengahan musim malah menjadi dorongan bagi para pemain untuk bisa menyatu sekaligus meningkatkan diri.

Red Sparks tangguh di setiap lini. Serangan mereka kuat, pertahanan mereka sulit ditembus, serta variasi serangan yang tidak monoton karena memiliki banyak opsi.

"Kami jadi sering ngobrol setelah hampir kehilangan semuanya pada putaran ketiga, kayak gimana caranya (untuk mengatasinya)," ungkap Mega.

"Tapi kami satu per satu bisa menemukan ritmenya, terus kami sering ngobrol, bercanda, tetap tersenyum, lebih santai pikirannya, gak terburu-buru."

"Aku seneng. Semoga ini bertahan. Gak semoga, harus bertahan sampai akhir!"

Giovanna Milana, tandem Mega di pos serangan, menambahkan bahwa tim pelatih pun punya peran untuk memulihkan suasana di dalam tim.

Ketika itu terjadi, semua pemain terdorong untuk mengambil perannya sekaligus menambah kualitas permainan masing-masing.

Mega misalnya, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, menyebut opposite asal Jember itu tak lagi cuma jago dalam menyerang karena bisa membantu tim dalam bertahan, blok, dan umpan.

"Selain itu, setiap pemain di dalam tim benar-benar berjuang untuk meningkatkan apa yang kurang dari mereka," ucap Milana, atau yang akrab disapa Gia, memaparkan.

Gia tak kalah bersemangat. Menurut penuturan Ko Hee-jin, outside hitter ini rupanya datang satu jam lebih awal ke latihan.

Ditambah beban yang berkurang karena bisa berbagi peran bertahan dengan kapten Lee So-young dan libero Noh Ran, Gia lebih konsisten dengan serangannya.

Efektivitas serangan Gia meningkat dari di bawah 40 persen pada putaran ketiga hingga kini mendekati 50 persen pada putaran keenam.

"Jadi sebagai sebuah tim, kami percaya bahwa anggota tim lainnya dapat menjalankan tugasnya dengan baik," kata Gia.

"Jadi menyenangkan untuk bermain bersama ketika semua pemain mengambil perannya dengan serius," imbuhnya.

Baca Juga: Hasil Nusantara Cup 2024 - Petrokimia Academy dan SKN BDK Juara Seri Magetan

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow