Liga Voli Korea - Ledakan Emosi Pemain Tertua Red Sparks, Tangis Panjang Usai 7 Tahun Tanggung Perasaan Bersalah

Pemain senior Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Han Song-yi, larut dalam suasana haru setelah timnya dipastikan tampil di playoff Liga Voli Korea.

BOLASPORT.COM - Pemain senior Daejeon JungKwanJang Red Sparks, Han Song-yi, tak pernah mengira akan larut dalam suasana haru setelah timnya dipastikan akan tampil di babak playoff.

JungKwanJang Red Sparks mengakhiri penantian panjang selama tujuh tahun lamanya untuk tampil di kompetisi musim semi Liga Voli Korea 2023-2024.

Kepastian tampil di babak playoff didapat Red Sparks menyusul kemenangan terkini atas GS Caltex Seoul KIXX di Chungmu Gymnasium, Daejeon, Korea Selatan, Kamis (7/3/2024).

Kendati kehilangan sang kapten, Lee So-young, karena cedera sejak awal set kedua, Red Sparks tampil mendominasi untuk menang 3-0 (25-13, 25-21, 25-19).

Dengan demikian Red Sparks memastikan peringkat tiga klasemen sekaligus jarak poin minimal empat angka dari GS Caltex di urutan keempat.

Selisih poin di atas tiga angka membuat Red Sparks tak perlu meladeni GS Caltex di babak semi-playoff tetapi langsung menantang tim peringkat dua untuk satu tiket ke final.

Atmosfer haru dan bahagia menguasai mereka yang hadir di Chungmu Gymanasium, termasuk di antaranya adalah Han Song-yi.

Middle blocker berusia 39 tahun ini langsung menghampiri libero Noh Ran setelah poin terakhir laga sebelum menari bersama Megawati Hangestri Pertiwi.

Baca Juga: Liga Voli Korea - Red Sparks Beri Kabar Positif Soal Cedera Lee So-young, Ada Harapan Kembali pada Babak Play-off

Megawati mencetak dua poin terakhir Red Sparks, masing-masing melalui monster block dan sebuah service ace.

Setelah memberi salut kepada para penggemar, Han Song-yi terlihat tak kuasa menahan air matanya.

Han menangis cukup lama. Saat Megawati kembali menemuinya, dia masih menangis. Mega dan Giovanna Milana lantas mencoba untuk menghiburnya.

Ledakan emosi Han bisa dimaklumi. Sebab, dia bergabung dengan Red Sparks sejak musim 2017-2018, tepat sejak masa paceklik ini dimulai.

"Sebelum pertandingan saya tidak merasa akan menangis meski kami menang hari ini," ucap Han Song-yi, dilansir dari The Sports Times.

"Namun, saat Mega mencetak poin dari servis pada akhir pertandingan, saya merasa sedikit emosional."

"Lalu, ketika Noh Ran berlari ke arah saya, saya menjadi sangat emosional."

"Ini adalah musim ketujuh saya bersama tim ini, dan saya tidak pernah mencapai playoff, jadi saya berulang kali menyalahkan diri saya sendiri."

Han memang pemain yang punya nama di Liga Voli Korea sehingga ada harapan baginya saat tiba ke Red Sparks, saat itu masih bernama Daejeon KGC.

Anggota timnas Korea saat merebut medali emas Asian Games 2014 ini menjadi andalan Red Sparks dalam urusan menahan serangan lawan.

Bahkan saat musim ini jarang dimainkan pun Han menunjukkan kedisiplinan dengan melakukan pemanasan secara serius.

Hasilnya, Han selalu siap saat dibutuhkan.

Pengalaman pemain yang sudah 22 tahun mentas di Liga Voli Korea ini menjadi pembeda, demikian juga kemampuan bloknya saat tim harus memperkuat pertahanan.

Biasanya Han masuk menggantikan Jung Ho-young, middle blocker Red Sparks yang punya kecenderungan untuk ikut menyerang.

Meski begitu, kegagalan yang terus dialami membuat mantan top skor Liga Voli Korea ini kesal dengan dirinya sendiri.

"Terutama tahun lalu, saat kami gagal ke semi-playoff karena jarak satu poin, saya merasa sangat kesal dan saya pikir saya merasakan banyak emosi itu hari ini," katanya.

Perasaan Han Song-yi coba diuraikan oleh kakaknya yang mantan pebola voli sekaligus komentator Liga Voli Korea yaitu Han Yoo-mi.

"Saya pikir dia menangis karena dia merasakan perasaan campur aduk," ucap Han Yoo-mi.

"Hal terbesar adalah dia akan memainkan kompetisi musim semi pertamanya setelah bergabung dengan JungKwanJang."

"Selain itu pemain senior yang memikirkan kapan akan pensiun memiliki perasaan yang tidak dirasakan pemain lainnya. Saya pikir perasaan itulah yang meledak darinya."

Pengalaman Han Song-yi akan diperlukan Red Sparks dalam mengarungi babak playoff pertama mereka di Liga Voli Korea setelah sekian lama.

Han punya pengalaman panjang, termasuk koleksi dua gelar juara yang diraih bersama Heungkuk Life Pink Spiders (2008-2009) dan GS Caltex (2013-2014).

Baca Juga: Liga Voli Korea - Serangan Duo Meriam Mega-Gia Tidak Ada Obat, Pelatih Tim Legendaris Angkat Tangan

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow