KPU & Bawaslu RI Respons Kritik Megawati, Jawabannya Menohok

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari & Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja merespons kritik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, jawabannya menohok

KPU & Bawaslu RI Respons Kritik Megawati, Jawabannya Menohok

bali.jpnn.com, DENPASAR - Sentilan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta penyelenggara Pemilu 2024 agar bekerja dengan benar mendapat respons.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari dan Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Rahmat Bagja yang tengah berada di Denpasar, Bali, Kamis (11/1), kompak merespons pernyataan Megawati Soekarnoputri.

“Ya memang benar, komentar beliau benar KPU harus bekerja sesuai aturan perundang-undangan, Beliau sudah benar karena memang KPU dan Bawaslu harus bekerja dengan benar,” kata Ketua KPU Hasyim Asy’ari.

Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di Jakarta Rabu (10/1) kemarin menyampaikan bahwa ada pergeseran pemilu masa kini dari yang semula menekankan kepentingan rakyat beralih ke perebutan kekuasaan.

Melihat kondisi politik saat ini, Megawati meminta semestinya KPU dan Bawaslu bekerja lebih optimal dan sesuai asas Luberjurdil tanpa menggiring, selayaknya kata-kata pada baliho yang beredar di pinggir jalan.

“Kebenaran ketika pemilu dapat terjadi ketika rakyat dapat mengekspresikan hati nurani secara bebas, merdeka, dan berdaulat.

Nah, ini untuk KPU, Bawaslu, tolong dong bekerja yang benar.

Saya kan baca tuh di jalan ada baliho, pemilu yang demokratis, lalu jujur, adil, luber. Jadi tidak digiring lho, tolong ya," ujar Megawati Soekarnoputri.

Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan bahwa pihaknya tak memiliki kekuatan yang melampaui kontrol Lembaga lain.

Pernyataan tersebut dilontarkan Hasyim Asy’ari menanggapi kritik Megawati yang merasa penyelenggara pemilu saat zaman Orde Baru atau kala itu LPU lebih kuat dari KPU saat ini.

Menurut Hasyim Asy’ari, soal pemilu zaman Orde Baru, penyelenggaranya adalah pemerintah.

Saat Pemilu 1999, masih campuran dengan perwakilan peserta pemilu dan pemerintah sebagai penyelenggara yang akhirnya gagal menetapkan hasil dan diambil alih oleh Presiden BJ Habibie.

“KPU sekarang ini kan seleksinya lewat tim seleksi presiden, setelah muncul 14 nama untuk KPU RI dilakukan fit and proper test di DPR.

Jadi, KPU ini bekerjanya dalam berbagai macam kontrol, disiapkan Bawaslu, PTUN, DKPP, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, itu kan semua untuk mengontrol KPU.

Sekarang itu kami tidak bisa mempunyai kekuatan yang melampaui kekuatan-kekuatan lain,” kata Hasyim Asy’ari.

Respons serupa datang dari Ketua Bawaslu RI Rahmat Subagja.

Menurutnya, pidato Megawati pada HUT Ke-51 PDI Perjuangan itu membawa sentilan bagi institusinya.

“Alhamdulillah bagus dong itu. Itu merupakan dukungan kepada penyelenggara pemilu untuk melakukan tugasnya dengan baik dan benar.

Alhamdulillah juga ada sentilan buat kami,” ucap Ketua Bawaslu RI Rahmat Subagja.

Menurutnya, komentar tersebut dijadikan peringatan bagi Bawaslu RI untuk lebih mawas terhadap persoalan-persoalan pemilu.

“Yang jelas, sejauh ini kami telah menjalankan tugas sesuai prosedur,” tutur Rahmat Subagja. (lia/JPNN)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow