Konflik Israel-Palestina Melebar, Prajurit TNI di Lebanon Dengar Tembakan Artileri, Bom hingga Roket Setiap Hari

Retiono mengatakan, aktivitas prajurit pasukan perdamaian ikut terdampak akibat konflik Israel dengan kelompok paramiliter Palestina-Lebanon.

Konflik Israel-Palestina Melebar, Prajurit TNI di Lebanon Dengar Tembakan Artileri, Bom hingga Roket Setiap Hari

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Laksamana Muda Retiono Kunto mengungkap kondisi prajurit TNI yang tergabung ke dalam pasukan perdamaian di Lebanon Selatan.

Retiono mengatakan, aktivitas prajurit pasukan perdamaian ikut terdampak akibat konflik Israel dengan kelompok paramiliter Palestina-Lebanon.

“Ketegangan antara Hamas (paramiliter Palestina) dan Israel juga berdampak pada ketegangan di Lebanon Selatan. Jadi situasinya masih sama, seperti itu,” kata Retiono kepada awak media di Plaza Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (14/3/2024).

Retiono bahkan mengatakan, pasukan perdamaian yang tergabung dalam Kontingen Garuda (Konga) United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) mendengar tembakan artileri, mortir, hingga roket setiap hari.

Baca juga: Rencana TNI-Polri Isi Jabatan ASN, Pemerintah Diingatkan Patuhi Konstitusi

“Sudah biasa itu, kita setiap hari mendengar tembakan artileri, bom, atau roket. Itu masih berlangsung,” ujar Retiono.

Diketahui, situasi di perbatasan Israel dan Palestina kembali memanas sejak Hamas melakukan infiltrasi ke daerah Israel pada 7 Oktober 2023.

Setelah itu, Angkatan Bersenjata Israel atau Israel Defense Forces (IDF) terus membombardir Jalur Gaza dan Tepi Barat hingga saat ini.

Konflik itu meluas karena kelompok paramiliter Lebanon, Hezbollah, ikut melawan Israel.

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bahkan telah mewanti-wanti soal konflik antara IDF dengan Hezbollah.

Baca juga: Rencana TNI-Polri Isi Jabatan Sipil Berpotensi Ganggu Karier ASN

Pesan Agus itu disampaikan melalui Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan yang memimpin upacara pelepasan Satgas TNI Konga beserta Milstaff Seceast UNIFIL TA. 2024 di Plaza Mabes TNI, Jakarta, Kamis (29/02/2024).

“Saling serang antara IDF dan Hezbollah membuat situasi di Blue Line memanas,” kata Agus dalam siaran pers Puspen TNI, Jumat (1/3/2024).

Hal ini, menurut Panglima TNI, dapat meningkatkan ketegangan dan eskalasi konflik di Timur Tengah yang juga mempengaruhi konflik Israel-Hezbollah.

“Oleh sebab itu, sesuai dengan dinamika situasi keamanan di daerah misi, seluruh prajurit harus selalu mengikuti perkembangan situasi yang terjadi,” ujar Agus.

Baca juga: Panglima TNI Sematkan Satyalencana Santi Dharma ke 1.088 Prajurit yang Rampung Tugas dari Lebanon

Agus juga menekankan kepada seluruh prajurit agar selama melaksanakan penugasan di daerah misi, selalu memperhatikan faktor keamanan, melaksanakan kegiatan sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang berlaku, dan melaporkan secara berkala perkembangan situasi di daerah misi.

“Apabila eskalasi ancaman semakin meningkat dan diharuskan meninggalkan daerah operasi, berlakukan rencana kontijensi yang telah disiapkan oleh pihak UN (United Nations) atau PBB,” kata Agus.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow