Kisah Gadis 16 Tahun Kejang Usai Diajak Ngamar 2 Om-om di Hotel,Alat Bantu Seks Jadi Barang Bukti

-- Nasib nahas dialami seorang gadis 16 tahun usai diajak ngamar bareng 2 orang Om-om di kamar hotel. Korban berinisial FA tersebut tewas setelah tubuhnya sempat mengalami kejang-kejang. Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa gadis 16 tahun itu tak terselamatkan. Usut punya usut, korban FA belakangan diketahui merupakan gadis open BO yang memberikan layanan pemuas nafsu kepada pelanggannya. Namun, nasibnya...

Kisah Gadis 16 Tahun Kejang Usai Diajak Ngamar 2 Om-om di Hotel,Alat Bantu Seks Jadi Barang Bukti

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nasib nahas dialami seorang gadis 16 tahun usai diajak ngamar bareng 2 orang Om-om di kamar hotel.

Korban berinisial FA tersebut tewas setelah tubuhnya sempat mengalami kejang-kejang.

Meski sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa gadis 16 tahun itu tak terselamatkan.

Usut punya usut, korban FA belakangan diketahui merupakan gadis open BO yang memberikan layanan pemuas nafsu kepada pelanggannya.

Namun, nasibnya berujung nahas saat melayani pelanggan di kamar hotel yang berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Dari proses penyelidikan yang kami lakukan di awal itu, kami mengaman kan sejumlah laki-laki dengan usia 40 tahun. Ada sekitar 2 orang yang kami berhasil amankan," ujar Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, korban FA diduga tewas usai dicekoki narkoba oleh om-om berinial BAS (48) dan BH (46) di dalam kamar hotel.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro saat jumpa pers, Jumat (26/4/2024) menjelaskan, korban dan temannya APS (16) sempat dicekoki pil ekstasi dan dipaksa untuk mengomsumsi sabu cair oleh pelaku.

“Saat itu, baik korban meninggal maupun yang masih hidup, diberikan obat jenis inex (pil ekstasi) dan juga minuman yang didalamnya mengandung narkotika jenis sabu,” ujar AKBP Bintoro.

Sejauh ini, pihaknya belum bisa memastikan penyebab utama kematian korban FA.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kepada pelaku, korban langsung kejang setelah mengkonsumsi pil ekstasi dan sabu cair.

“Kami belum bisa memastikan, tapi kemungkinan besar karena itu. Sebab, yang bersangkutan langsung kejang tak lama setelah mengonsumsi inex dan sabu cair,” tutur dia.

Setelah mengalami kejang-kejang, FA kemudian langsung tak sadarkan diri.

Pelaku yang panik kemudian meminta ajudan serta sopirnya yang diketahui berinisial E dan I untuk mengantarkan korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kebayoran Baru

Tapi, karena korban sudah dalam kondisi tak bernyawa saat tiba di rumah sakit, keduanya berupaya untuk kabur.

“Berkat kesigapan petugas keamanan rumah sakit dan anggota dari Polsek Metro Kebayoran Baru, pria berinisial E berhasil kami amankan untuk dimintai keterangan,” ungkap Bintoro.

“Dari situ, kami lakukan pengembangan dan akhirnya kasus ini bisa terungkap,” sambung dia.

Alat Bantu Seks Jadi Barang Bukti

Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian.

“Dari penangkapan pelaku A alias BAS (48) dan BH (46), kami mengamankan tiga pucuk senjata api dan lima butir peluru,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro, Jumat (26/4/2024).

Selain senjata api, polisi turut menemukan alat bantu seks.

Alat itu ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP), yakni di hotel kawasan Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

“Kami juga sita tiga alat bantu seks, uang Rp 1.500.000, empat buah ponsel, dan sebuah mobil dengan merek BMW,” tutur Bintoro.

Lebih lanjut, Bintoro mengungkapkan, tiga senpi yang dibawa pelaku belum diketahui untuk apa peruntukannya.

Kini, penyidik masih mendalami  alasan pelaku menenteng senpi tersebut.

“Saat ini masih kami kembangkan (kegunaan senpi), nanti kami butuh proses pendalaman karena kami belum sempat untuk mengobrol lebih intens, nanti kami akan dalami,” imbuh dia.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow