Kian Banyak Negara Hentikan Pendanaan untuk Badan PBB di Palestina, Apa Penyebabnya?

Enam negara menyusul Amerika Serikat (AS), Australia, dan Kanada yang telah lebih dulu akan menghentikan pendanaan UNRWA. Apa penjelasan mereka?

Kian Banyak Negara Hentikan Pendanaan untuk Badan PBB di Palestina, Apa Penyebabnya?

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Semakin banyak negara yang memutuskan untuk menghentikan pendanaan untuk badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA).

Penyebabnya adalah muncul tuduhan oleh Israel bahwa beberapa anggota staf UNRWA terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Inggris, Jerman, Italia, Belanda, Swiss dan Finlandia adalah negara terbaru yang pada Sabtu (27/1/2024) mengumumkan akan menghentikan pendanaan untuk UNRWA.

Baca juga: UNRWA Sebut Israel Berusaha Paksa Warga Gaza Masuk ke Mesir

Mereka bergabung dengan Amerika Serikat (AS), Australia, dan Kanada yang lebih dulu memutuskan hal tersebut.

UNRWA sendiri telah memecat beberapa staf atas tuduhan Israel, dan menjanjikan penyelidikan menyeluruh atas klaim tersebut.

Israel telah bersumpah untuk menghentikan pekerjaan badan tersebut di Gaza setelah perang.

Berikut ini adalah apa yang dikatakan oleh negara-negara yang telah menangguhkan pendanaan tentang tuduhan tersebut:

Australia 

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada Sabtu mengatakan, meskipun UNRWA menyediakan pekerjaan yang penting dan menyelamatkan nyawa, negaranta akan menghentikan sementara pencairan dana.

"Kami menyambut baik tanggapan langsung dari UNRWA, termasuk pemutusan kontrak dan peluncuran investigasi," ujarnya melalui platform media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter.

Baca juga: Warga Palestina Merasa Haknya Dirampas, Tuntut Kesepakatan AS dan UNRWA Dibatalkan

Kanada

Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen pada Jumat (26/1/2024) mengumumkan bahwa Ottawa telah menghentikan sementara pendanaan tambahan untuk UNRWA, sementara mereka melakukan investigasi menyeluruh atas tuduhan-tuduhan ini.

Finlandia

Finlandia, memiliki perjanjian empat tahun untuk memberikan 5 juta euro per tahun kepada UNRWA.

Finlandia menangguhkan pembayarannya dan menyerukan "investigasi yang independen dan menyeluruh".

"Kita harus memastikan bahwa tidak ada satu euro pun dari uang Finlandia yang diberikan kepada Hamas atau teroris lainnya," kata Kementerian Luar Negerinya Finlandia dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.

Jerman

Jerman pada Sabtu mengumumkan bahwa mereka juga akan menangguhkan pendanaan.

Selama tuduhan itu belum dibersihkan, Jerman menyampaikan, dalam kesepakatan dengan negara-negara donor lainnya, akan menahan persetujuan sumber daya lebih lanjut untuk sementara waktu.

Baca juga: Korban Tewas di Gaza Tembus 26.257 Orang, Banyak Warga Terjebak Perang

Italia

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan bahwa Italia bergabung dengan negara-negara yang menangguhkan pendanaan.

"Kami berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk Palestina sambil melindungi keamanan Israel," tambahnya.

Swiss

Swiss telah memberikan kontribusi tahunan sekitar 20 juta franc Swiss kepada UNRWA.

Sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Swiss pada Sabtu mengatakan, bahwa tidak ada keputusan yang akan diambil pada pembayaran tahun 2024 sampai tuduhan tersebut diklarifikasi.

"Swiss tidak menoleransi segala bentuk dukungan terhadap terorisme, dan terhadap seruan kebencian atau hasutan untuk melakukan kekerasan," tambah pernyataan tersebut.

Belanda

Menteri Perdagangan dan Pembangunan Belanda Geoffrey van Leeuwen mengumumkan pembekuan pendanaan untuk UNRWA selama penyelidikan berlangsung, dan mengatakan bahwa pemerintah "sangat terkejut".

"Tuduhannya adalah bahwa serangan tersebut dilakukan pada tanggal 7 Oktober dengan uang PBB, dengan uang kami," katanya kepada lembaga penyiaran publik NOS pada Sabtu.

Inggris

Pemerintah Inggris mengatakan bahwa mereka "terkejut dengan tuduhan" yang dibuat oleh Israel dan akan menghentikan sementara pendanaan di masa depan.

Kementerian Luar Negeri Inggris juga menyampaikan mereka akan meninjau klaim dari Israel tersebut.

Baca juga: Tank-tank Israel Masih Serang RS di Gaza Palestina

PBB

Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, telah bersumpah untuk meminta pertanggungjawaban, termasuk melalui penuntutan pidana, setiap karyawan badan tersebut yang ditemukan terlibat dalam "tindakan teror".

Sekjen PBB Antonio Guterres berjanji untuk melakukan tinjauan independen yang mendesak dan komprehensif terhadap UNRWA, kata juru bicaranya, Stephane Dujarric.

Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Jumat menangguhkan pendanaan dan menyambut baik pengumuman PBB tentang penyelidikan atas tuduhan tersebut.

Departemen tersebut menyerukan pertanggungjawaban penuh bagi siapa saja yang berpartisipasi dalam serangan Hamas.

Kementerian tersebut juga menggarisbawahi bahwa UNRWA memainkan peran penting dalam memberikan bantuan penyelamatan jiwa kepada warga Palestina.

"Ini termasuk makanan pokok, obat-obatan, tempat tinggal, dan dukungan kemanusiaan penting lainnya," tambah mereka.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow