KENAPA Yudha Arfian Tega Bunuh Dante? Ahli Forensik Ungkap Motif,Tamara dan Yudha Pacaran 2 Tahun

- Kasus kematian Dante anak dari Tamara Tyasmara masih menjadi misteri. Polisi telah menangkap tersangka yakni Yudha Arfian. Yudha Arfian merupakan kekasih dari Tamara. Yudha membunuh Dante dengan cara menenggelamkannya di kolam renang Sabtu (27/1/2024) lalu. Lantas muncul pertanyaan kenapa sang pacar tega membunuh Dante? Apa motifnya? Dugaan motif terjawab oleh para pakar. Aksi sadis Yudha terekam CCTV. Yudha membenam kepala...

KENAPA Yudha Arfian Tega Bunuh Dante? Ahli Forensik Ungkap Motif,Tamara dan Yudha Pacaran 2 Tahun

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus kematian Dante anak dari Tamara Tyasmara masih menjadi misteri. Polisi telah menangkap tersangka yakni Yudha Arfian. 

Yudha Arfian merupakan kekasih dari Tamara. Yudha membunuh Dante dengan cara menenggelamkannya di kolam renang Sabtu (27/1/2024) lalu.

Lantas muncul pertanyaan kenapa sang pacar tega membunuh Dante? 

Apa motifnya? 

Dugaan motif terjawab oleh para pakar. 

Aksi sadis Yudha terekam CCTV. Yudha membenam kepala Dante sebanyak 12 kali dengan modus latihan pernapasan selama 2,5 jam. 

Dante merupakan anak dari Tamara dengan mantan suaminya Angger Dimas. Tamara merupakan model dan aktris. 

Namun motif pembunuhan ini masih simpang siur. Polisi belum mengungkapkan motif dari pembunuhan ini. 

Terkait kasus ini, presenter Rey Utami menyoroti aksi Tamara Tyasmara yang menitipkan anak ke pacar hingga berujung pada petaka.

Aksi Tamara Tyasmara menitipkan putranya pada Yudha Arfian saat berenang itu pun mendapatkan komentar dari Rey Utami.

Sebagai seorang ibu, Rey Utami mengaku tidak berani menitipkan buah hatinya pada orang yang bukan bagian dari anggota keluarganya.

"Itu kan kolam renang ya, kolam renangnya kolam renang umum, (anak) dititipkan pada orang yang belum keluarga, aku nggak akan berani," kata Rey Utami dikutip dari YouTube Cumi-cumi, Selasa (13/2/2024).

Diketahui, saat putranya meninggal dunia, Tamara Tyasmara sedang syuting, sontak saja muncul pertanyaan di benak presenter 36 tahun itu.

Rey Utami pun bertanya-tanya mengapa saat itu Tamara Tyasmara memilih untuk syuting dan menitipkan Dante pada Yudha Arfian.

"Ini yang jadi pertanyaan dalam hati aku ya, mohon maaf maksudnya, aku nggak tahu perasaan dia pada saat peristiwa itu terjadi."

"Cuma aku kayak pengen nanya apakah lebih penting syuting daripada anak?" ujar Rey.

Kendati demikian, istri Pablo Benua Putera itu paham betul perasaan Tamara Tyasmara yang baru saja kehilangan putranya.

"Aku pasti tahu betul penyesalan seorang ibu, campur aduk pasti rasanya."

Aksi Tamara Tyasmara menitipkan putranya pada Yudha Arfian pun dianggap Rey Utami sebagai kelalaian yang dilakukan sang aktris.

"Nggak akan mungkin bisa tidur, nggak akan mungkin bisa tenang hidupnya, suka tidak suka, mau tidak mau, hal itu bagian dari kelalaian seorang ibu," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, pihak kepolisian menyebut Yudha Arfian sempat mengajak putra Tamara Tyasmara untuk berpindah ke kolam renang dewasa yang memiliki kedalaman 1,5 meter.

"Tersangka dan korban kemudian berpindah ke kolam dewasa yang kedalamannya adalah 150 cm ataupun 1,5 meter," terang Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra.

Saat itu Yudha Arfian yang kini berstatus sebagai tersangka dalam kasus tersebut kedapatan membenamkan bocah 6 tahun itu ke dalam air sebanyak 12 kali.

"Di dalam kolam yang kedalamannya 150 cm atau 1,5 meter tersebut korban dibenamkan kepalanya sebanyak 12 kali."

"Adapun proses saat menenggelamkan tersebut dengan cara dengan memegang pinggang korban dan menggunakan dua tangan dari tersangka," sambungnya.

Putra Tamara itu pun terlihat berusaha meraih tepian kolam saat Yudha Arfian melakukan hal tersebut.

Namun sayangnya, upaya putra Tamara itu tak membuahkan hasil.

Yudha Arfian justru menarik badan dan kaki putra Tamara itu agar Dante tak berhasil menepi.

"Setiap korban mau menggapai ke tepi kolam tersangka berusaha menarik badan dan kaki korban agar tetap terus berenang."

"Dan tersangka melakukan hal tersebut sebanyak kurang lebih empat kali," tandasnya.

Terlihat dari rekaman kamera pengawas atau CCTV, Dante sempat batuk-batuk setelah ia berhasil meraih tepian kolam.

Tubuh bocah laki-laki itu pun terlihat lemas .

"Saat korban sampai di tepian korban terjadi batuk-batuk. Hal itu kita ambil berdasarkan CCTV daripada kolam tersebut."

"Korban sudah terlihat sangat lemas, dan saat itu dicoba diberikan pertolongan," imbuhnya.

Meski sempat diberi pertolongan, namun malangnya, nyawa putra Tamara itu tidak terselamatkan.

"Namun kondisinya korban sudah tidak bernapas lagi," tutupnya.

Baca juga: Pembelian Jet Tempur Batal, Sempat Dituding Korupsi, Kemhan: Tak Mungkin Ada Suap, Tak Ada Transaksi

Baca juga: SOSOK Letjen Purn Hotmangaradja Pandjaitan, Putra D.I. Pandjaitan, Asisten Khusus II Menhan Prabowo

Pacara 2,5 Tahun

Sebagai sahabat, Kiki Farel turut merasakan kesedihan Tamara Tyasmara.

Ia bisa membayangkan perasaan Tamara saat Dante, anak semata wayangnya meninggal dunia, diduga akibat ditenggelamkan oleh sang kekasih Yudha Arfandi.

Tamara, menurut dia, sepenuhnya percaya kepada Yudha, mengingat hubungan asmara mereka sudah berjalan 2,5 tahun lamanya. 

Itulah kenapa Tamara sering menitipkan anak semata wayangnya kepada Yudha. Dan sebelum kejadian nahas 27 Januari lalu, sama sekali tak pernah ada masalah.

Namun, rekaman CCTV di lokasi kejadian kolam renang kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, menguak kenyataan pahit yang harus diterima Tamara.

Kiki Farel tak habis pikir mengapa Yudha menyakiti Tamara dengan cara paling menyakitkan.

"Enggak tahu aja tiba tiba orang itu berubah pikiran," ucap Farel dalam wawancara virtual seperti dikutip Wartakotalive.com.

Kiki menduga hubungan Tamara dan Yudha sedang bermasalah.

"Enggak tahu, mungkin lagi berantem sama Tamara belakangan ini, jadi kesal sehingga diduga melakukan itu. Tapi enggak tahu kalau tiba-tiba langsung gini, aneh saja secara tiba-tiba," sambung Kiki Farrel.

Dugaan Motif Pembunuhan Dante 

Polisi akhirnya mengungkap kronologi kematian putra semata wayang Tamara Tyasmara dan Angegr Dimas, yakni Dante (6).

Dante meninggal di tangan kekasih Tamara yakni Yudha Arfandi (33) kekasihnya saat berenang di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kepolisian secara resmi belum mengungkapkan motif pembunuhan Dante. Kendati demikian, Ahli Forensik Reza Indragiri menduga ada dua motif yang melatarbelakangi pembunuhan Dante.

"Pertanyaan, kalau misalnya tersangka ini memiliki keinginan untuk mendapatkan harta atau cinta sejenisnya, maka itu motif instrumental," ugkap Reza Indragiri dalam perbincangan di kanal YouTube Metro TV.

"Target berupa harta atau cinta tidak berada pada korban utama yaitu si anak, dengan kata lain kenapa tersangka tega habisi korban karena korban yang dianggap penutup akses untuk mendapatkan manfaat yang dia inginkan," imbuhnya.

Lebih lanjut Reza menyebutkan bahwa alasan menghabisi anak bisa menjadi jalan tersangka untuk mencapai yang diinginkan.

"Ketika anak dihabisi, akses dirinya untuk mendapatkan harta atau cinta ini terbuka, ini yang perlu diinvestigasi pihak kepolisian," tandasnya.

Diketahui sebeumnya bahwa Kasubdit Jatanras, AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan alasannya Yudha Arfandi disangkakan pasal berlapis termasuk pasal pembunuhan berencana serta kekerasan terhadap anak. Hal ini bisa membuat Yudha terancam hukuman mati.

"Sebagaimana pasal 76C junto pasal 80 Undang-Undang no 35 tahun 2014 tentang uud perlindungan anak dengan ancaman hukuman 15 maksimal 15 tahun kemudian pasal 340 maksimal hukuman mati, kemudian pasal 338 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun sedangkan untuk pasal 359 dengan ancaman maksimal 5 tahun," terang Kombes Wira Satya Triputra dalam gelar perkara, Jumat (9/2/2024).

(*/tribun-medan.com)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow