Kembali Dapat Kabar Duka, Kita Semua Pasti Akan Berpulang!

Kematian datang tidak memandang bulu, pejabat atau rakyat biasa. Kematian tidak memandang usia, datang kepada yang tua ataupun yang muda.

Kembali Dapat Kabar Duka, Kita Semua Pasti Akan Berpulang!

Setiap makhluk hidup di dunia pasti akan mati, tak terkecuali manusia. "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya ada hari Kiamat sajalah disempurnakan pahalamu," Q.S. Ali Imran (3),  Ayat 185.

Kemudian, Allah Swt. dalam Al-Qur'an Surat An-Nisa (4), Ayat 78 menegaskan, jika kematian sudah tiba, maka tidak ada seorang pun yang mampu bersembunyi atau lari dari takdir itu. "Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kukuh," bunyi terjemah, Q.S. An-Nisa, Ayat 78.

Dua ayat Al-Qur'an itu, cukup mengingatkan kita bahwa setiap yang hidup di dunia pasti ada batas akhirnya, yakni kematian. Manusia tidak boleh terlena hidup di dunia, tidak boleh merasa bahwa hidup di dunia ini akan lama. Kematian datang secara tiba-tiba dengan berbagai cara dan yang pasti tidak akan mengabarkan kapan kematian datang.

Kematian datang tidak memandang bulu, pejabat atau rakyat biasa. Kematian tidak memandang usia, datang kepada yang tua ataupun yang muda.

Terpenting bagi kita adalah selalu harus waspada. Kita tidak perlu takut mati, karena mati pasti akan terjadi, yang harus ditakuti adalah telah cukupkah bekal kita setelah mati. Bekal yang dimaksud adalah amal kebajikan/amal shalih.

Renungkan, kabar dari Rasulullah Saw. melalui sahabat Abu Hurairah ra. bahwa setiap anak cucu Adam yang mati, maka akan terputus semua amalannya kecuali tiga perkara. "Apabila anak adam (manusia) telah meninggal dunia, maka terputuslah amalnya darinya, kecuali tiga perkara, yaitu Sedekah Jariyah (sedekah yang pahalanya terus mengalir), Ilmu yang bermanfaat, atau Anak Saleh yang selalu mendoakannya," H.R. Muslim.

Hadits itu, menerangkan bahwa bagi siapapun yang telah meninggal akan terputus semua amalnya kecuali tiga perkara, yakni Sedekah Jariah, Ilmu Bermanfaat dan Anak Soleh yang mendoakan.

Tentunya, setiap orang yang beriman, apabila melihat atau mendapati kejadian musibah berupa kematian haruslah dijadikan  pelajaran. Artinya suatu saat kita yang masih hidup akan merasakan hal yang sama kelak berupa ajal/kematian.

Melihat itu semua, orang yang beriman hendaklah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt., dengan sanantiasa mengerjakan segala perintah dan menjauhi semua larangan-Nya.

Kabar Duka

Di awal tahun 2024 ini, kita disuguhi kabar duka yang merenggut nyawa. Malam tahun baru 2024, ada gempa bumi di Sumedang yang menelan korban jiwa. Lalu, Jumat, 6 Januari 2024 ada tabrakan kereta api Turangga dan kereta api lokal di daerah Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,  sama menelan korban jiwa.

Kembali Dapat Kabar Duka

Tidak lama dari itu, Selasa, 10 Januari 2024 sahabat terdekat penulis, yakni Mas Udin atau Bapak Sehudin meninggal dunia mendadak di usia 62 tahun.

Berselang dua hari, Kamis, 11 Januari 2024 kabar duka datang dari anak didik penulis, yakni Grandis, siswi kelas 2 SD Plus Al Ghifari, Kota Bandung yang meninggal dunia karena penyakit DBD.

Dan, esok harinya, yakni Jumat, 12 Januari 2024, anak didik penulis lainnya yakni Indah siswi kelas 6 SD Plus Al Ghifari meninggal dunia karena sakit.

Dari beberapa kejadian musibah itu, yaitu berupa kematian, penulis mengajak agar kita semua harus waspada terhadap kematian yang datang tiba-tiba. Kita harus mempersiapkan bekal dengan cukup yakni bekal taqwa.

Akhirnya kita berdoa, semoga semua yang telah wafat diterima iman islamnya dimaafkan segala kehilapannya dan keluarga yang ditinggal diberikan kesabaran. Semoga kita semua kelak wafat dalam keadaan baik (husnul khatimah). Aamiin.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow