Kekayaan Menteri Bahlil yang Bingung Soal Kasus Korupsi Harvey Moeis Cs,Totalnya Rp 300 Miliar

- Harta kekayaan Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Indonesia, tak luput dari sorotan publik. Hal ini merupakan imbas dari kasus korupsi yang dilakukan Harvey Moeis Cs. Bahlil jadi sorotan usai mengaku masih bingung menyikapi kasus korupsi di PT Timah ini. Semuanya berawal saat Bahlil diminta mencabut semua izin usaha tambang pihak-pihak terafiliasi Harvey Moeis. Ia mengatakan pihaknya sedang melakukan kajian terhadap IUP dalam...

Kekayaan Menteri Bahlil yang Bingung Soal Kasus Korupsi Harvey Moeis Cs,Totalnya Rp 300 Miliar

SURYA.co.id - Harta kekayaan Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Indonesia, tak luput dari sorotan publik.

Hal ini merupakan imbas dari kasus korupsi yang dilakukan Harvey Moeis Cs.

Bahlil jadi sorotan usai mengaku masih bingung menyikapi kasus korupsi di PT Timah ini.

Semuanya berawal saat Bahlil diminta mencabut semua izin usaha tambang pihak-pihak terafiliasi Harvey Moeis.

Ia mengatakan pihaknya sedang melakukan kajian terhadap IUP dalam kasus korupsi tata niaga timah yang melibatkan Harvey Moeis.

Baca juga: Beda Kekayaan Ahmad Dani Virsal Dirut PT Timah dan Thamron Terkait Kasus Korupsi Harvey Moeis

"Saya kan belum tahu duduk perkara yang sesungguhnya ya, kita lagi mengkaji sampai sekarang," kata Bahlil.

"Saya juga lagi bingung, dia ini mengerjakan di atas IUP-nya, atau di atas IUP yang lain, dan sekarang tim kami di deputi saya lagi mempelajarinya," imbuhnya.

Bahlil mengatakan, dalam tahap pemberian IUP kepada pengusaha, Kementerian Investasi berada di urutan paling akhir untuk menandatangani izin.

Sementara itu, kata Bahlil, penentuan lahan dan titik koordinat merupakan kewenangan dari kementerian teknis.

"Di kementerian teknis. Tetapi, begitu selesai dokumennya, dikirim ke Kementerian Investasi untuk diterbitkan IUP-nya," katanya.

"Tapi proses lelangnya, proses lokasinya di mana, titik koordinatnya di mana, itu tidak merupakan domain secara aturan di kami," lanjut Bahlil.

Lantas, seperti apa harta kekayaan Bahlil?

Melansir dari laman elhkpn, Bahlil memiliki kekayaan totalnya mencapai Rp 300 miliar.

Baca juga: Pantesan Sandra Dewi Masih Bisa Senyum Padahal Harvey Moeis Tersangka Korupsi, Pakar: Cuma Sandiwara

Berikut rinciannya.

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 284.099.500.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 717 m2/164.25 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp.10.260.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 278 m2/400 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 4.625.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 1600 m2/1500 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 41.000.000.000

4. Tanah Seluas 509 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 20.600.000.000

5. Tanah dan Bangunan Seluas 112 m2/300 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 5.170.000.000

6. Tanah dan Bangunan Seluas 120 m2/300 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 5.170.000.000

7. Tanah dan Bangunan Seluas 424 m2/1200 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 41.000.000.000

8. Tanah dan Bangunan Seluas 2000 m2/1500 m2 di KAB / KOTA GIANYAR, HASIL SENDIRI Rp. 46.100.000.000

9. Tanah Seluas 2490 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 1.545.000.000

10. Tanah Seluas 939 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 1.050.000.000

11. Tanah Seluas 2490 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 1.560.000.000

12. Tanah Seluas 3500 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 775.000.000

13. Tanah Seluas 1350 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 15.400.000.000

14. Tanah dan Bangunan Seluas 420 m2/600 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp.30.800.000.000

15. Tanah dan Bangunan Seluas 579 m2/800 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp.41.000.000.000

16. Tanah dan Bangunan Seluas 750 m2/1200 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 10.300.000.000

17. Tanah dan Bangunan Seluas 68 m2/195 m2 di KAB / KOTA JAYAPURA, HASIL SENDIRI Rp. 7.230.000.000

18. Tanah Seluas 335 m2 di KAB / KOTA SRAGEN, HASIL SENDIRI Rp. 514.500.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 115.600.000

1. MOBIL, TOYOTA HARIER Tahun 2007, HASIL SENDIRI Rp.68.000.000

2. MOBIL, HONDA CRV Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp. 47.600.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. ----

D. SURAT BERHARGA Rp. 2.012.500.000

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 16.240.016.354

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 302.467.616.354

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 302.467.616.354.

Diminta Cabut Izin Usaha Tambang

Sebelumnya, politisi PDIP Mufti Anam meminta agar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mencabut semua izin usaha milik suami Sandra Dewi itu.

Hal tersebut disampaikan Mufti dalam dalam rapat kerja Komisi VI dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/4/2024).

"Saya minta pak menteri (Bahlil Lahadalia) semua usaha yang terafiliasi ke Harvey Moeis, kami melihat bahwa dia pengusaha tambang batubara, nikel dan sebagainya, juga Helena Lim, juga RBT, mungkin pak menteri kenal dia adalah seorang mafia tambang besar di negara kita," ucapnya.

"Semua tambang yang berkaitan dengan mereka harus dicabut, dihentikan sampai urusan ini benar-benar tuntas," tegas Mufti.

Mufti juga mengatakan, kasus korupsi tersebut tidak hanya melibatkan Harvey Moeis dan Helena Lim, tetapi juga nama besar Robert Bonosusatya (RBT).

Baca juga: Kekayaan Ahmad Dani Virsal yang Kini Stres Gara-gara Kasus Korupsi Harvey Moeis Cs, Total Rp 4 M

Ia mengatakan, kerugian negara yang disebabkan ketiga orang tersebut sangat besar.

Ia pun meminta tindak tegas Bahlil dan jajarannya terkait kasus tersebut.

"Kalau kita lihat coba rakyat-rakyat kita ini cerdas menghitung dari Rp 271 triliun duit negara yang mereka ambil, merugikan negara sebesar itu, kalau dihitung-hitung itu rakyat harus nyari Rp 1 miliar per hari mereka baru bisa kembalikan 750 tahun, ini bukan sedikit, maka kami ingin tahu, suasana kebatinan kami terganggu," tuturnya.

Terkakit permintaan ini, Bahlil mengatakan, pihaknya sedang melakukan kajian terhadap IUP dalam kasus korupsi tata niaga timah yang melibatkan Harvey Moeis.

"Saya kan belum tahu duduk perkara yang sesungguhnya ya, kita lagi mengkaji sampai sekarang," kata Bahlil.

"Saya juga lagi bingung, dia ini mengerjakan di atas IUP-nya, atau di atas IUP yang lain, dan sekarang tim kami di deputi saya lagi mempelajarinya," imbuhnya.

Bahlil mengatakan, dalam tahap pemberian IUP kepada pengusaha, Kementerian Investasi berada di urutan paling akhir untuk menandatangani izin.

Sementara itu, kata Bahlil, penentuan lahan dan titik koordinat merupakan kewenangan dari kementerian teknis.

"Di kementerian teknis. Tetapi, begitu selesai dokumennya, dikirim ke Kementerian Investasi untuk diterbitkan IUP-nya," katanya.

"Tapi proses lelangnya, proses lokasinya di mana, titik koordinatnya di mana, itu tidak merupakan domain secara aturan di kami," lanjut Bahlil.

Baca berita lainnya di Google News Surya.co.id

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow