Kejam! Terkuak Cara Pelaku Aniaya Santri di Kediri Sampai Meninggal Dunia, Saksi Mata Berikan Keterangan Saat Rekonstruksi

Terkuak cara para pelaku lakukan penganiayaan kepada santri di Kediri sampai meninggal dunia. Kekejamannya dipaparkan oleh saksi mata.

Kejam! Terkuak Cara Pelaku Aniaya Santri di Kediri Sampai Meninggal Dunia, Saksi Mata Berikan Keterangan Saat Rekonstruksi

Laporan Wartawan Grid.ID, Ines Noviadzani

Grid.ID - Rekonstruksi digelar dalam kasus penganiayaan santri di Kediri.

Terkuak cara para pelaku aniaya korban hingga meninggal dunia.

Kasus penganiayaan dan pengeroyokan santri di Kediri masih menjadi atensi publik.

Bahkan diketahui bahwa salah satu pelaku merupakan sepupu korban.

Dilansir dari Kompas.com, sepupu korban yang berinisial AF tega melakukan kekerasan terhadap korban lantaran jengkel dengan sikap korban.

AF menjadi emosi saat korban dianggap sulit dinasihati.

"Mungkin karena ada ikatan keluarga akhirnya menasihati. Terutama soal salat jemaah, tapi saat dinasihati jawabnya (korban) enggak nyambung," ujar Rini Puspitasari, kuasa hukum keempat pelaku.

Selain itu, pelaku yang merupakan sepupu korban juga jengkel lantaran korban pernah mengadukannya ke orang tua.

"Dia merasa korban ngadu-ngadu yang nggak benar. Katanya disuruh kerja, padahal itu piket," ujar Rini.

Sementara dilansir dari Tribun Jakarta, proses rekonstruksi telah digelar di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga: Sempat Minta Dijemput, Santri yang Tewas Dianiaya Senior di Kediri Meninggal dengan Kondisi Tak Wajar, Polisi Tetapkan 4 Tersangka

Diketahui penganiayaan itu dilakukan selama 4 hari berturut-turut di lokasi yang berbeda.

Para pelaku menganiaya korban pada 18 Februari, 21 Februari, 22 Februari, dan 23 Februari dini hari.

Usai menganiaya korban, tersangka membawa korban ke puskesmas, namun nyawanya tak dapat diselamatkan.

Dua orang yang menjadi saksi saat proses rekonstruksi pun memberikan kesaksiannya.

Keduanya mencontohkan adegan membanting ala smackdown.

Lebih lanjut, terdapat tiga TKP berbeda tempat korban dianiaya.

Sebanyak 55 adegan pun diperagakan dalam rekonstruksi tersebut.

"Di TKP pertama ada 3 adegan, kemudian di TKP kedua 12 adegan dan TKP ketiga 40 adegan," ujar AKBP Bramastyo Priaji, Kapolres Kediri Kota.

Penganiayaan yang dilakukan para pelaku rupanya menggunakan tangan kosong.

Sementara berdasarkan hasil pemeriksaan sementara oleh dokter, pada jasad korban ditemukan banyak luka pada bagian tubuh atas.

(*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow