Kasus Skandal Daihatsu Berlanjut, Izin Produksi Mobil Ini Dicabut

Izin produksi Daihatsu Gran Max dicabut buntut skandal Daihatsu Motor Co, Ltd, terkait manipulasi data uji keselamatan

Kasus Skandal Daihatsu Berlanjut, Izin Produksi Mobil Ini Dicabut

Otomotifnet.com - Update dari masalah serius yang menimpa Daihatsu Motor Co, Ltd, terkait manipulasi data uji keselamatan. Berbuntut panjang, dan berdampak pada pencabutan izin produksi.

Merujuk siaran pers Daihatsu Jepang, Selasa (16/1/2023), telah diputuskan izin produksi Daihatsu Gran Max dicabut. 

Termasuk produksi Toyota Town Ace dan Mazda Bongo. Keduanya diketahui menggunakan platform yang sama dengan Daihatsu Gran Max.

Izin produksi Gran Max dicabut merupakan keputusan yang dirilis oleh Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism (MLIT).

MLIT sebagai perwakilan Pemerintah Jepang, sedang memproses pencabutan izin ketiga model lansiran Daihatsu Motor Co, Ltd tersebut.

Adapun, dokumen yang akan dicabut atas izin produksi Gran Max berupa Vehicle Type Approval (VTA).

Keputusan tersebut berdasarkan laporan hasil investigasi terkait penyimpangan prosedur sertifikasi yang dilakukan tim independen.

Segera setelah menerima laporan investigasi, MLIT melakukan penyelidikan mendalam disertai permintaan laporan detail oleh pihak Daihatsu Jepang.

Akhirnya, hasil investigasi MLIT memutuskan mencabut VTA untuk produksi tiga model yang dipasarkan di Jepang. Yaitu Daihatsu Gran Max, Toyota Town Ace, dan Mazda Bongo.

Baca Juga: Skandal Daihatsu, Astra International Buka Suara Soal Ini

Pencabutan izin produksi ketiga model tersebut, lantaran ditemukan kesalahan serius atas prosedur dan manipulasi data sertifikasi uji keselamatan.

Bahkan MLIT juga mencatat kejadian yang menimpa Daihatsu Jepang, akan dijadikan contoh modus-modus baru penyimpangan prosedur uji keselamatan.

Pemerintah Jepang melalui MLIT juga mendesak Daihatsu Motor Co, Ltd dengan perintah untuk melakukan perbaikan. Termasuk melakukan reformasi mendasar terhadap struktur perusahaan. 

Pasalnya, manipulasi yang dilakukan Daihatsu Jepang telah melanggar peraturan Perundang-Undangan yang berlaku di Jepang.

Hal ini terbilang fatal mengingat terkait pula dengan perlindungan konsumen, yang selama ini sangat dipegang teguh sebagai standar produk Jepang. 

“Kami telah mengkhianati kepercayaan seluruh pemangku kepentingan kami termasuk pelanggan,”

“Dan kami sekali lagi menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas ketidaknyamanan besar yang kami timbulkan,” ucap Manajemen Daihatsu Motor Co, Ltd melalui pesan tertulis (16/1/2023).

Baca Juga: Begini Kronologi Kecurangan Daihatsu Siasati Uji Tabrak Samping

Kronologi skandal Daihatsu menyebar santer sejak April 2023, yakni ketika Daihatsu mengumumkan melakukan kecurangan prosedur sertifikasi uji tabrak di Jepang.

Namun, terungkap oleh tim investigasi independen ditemukan anomali uji keselamatan yang dilakukan Daihatsu terendus sudah terjadi sejak 1989.

Bahkan temuan-temuan kecurangan baru kembali ditemukan, setidaknya ada tiga kasus baru terungkap oleh tim penelis investigasi independen.

Tim investigasi tersebut merupakan pihak ketiga. Yakni dibentuk oleh panelis independen yang berisikan individu-individu yang tidak memiliki hubungan dengan perusahaan.

Kasus manipulasi data uji keselamatan Daihatsu masih terus diproses. Bahkan turut menyeret Toyota (Toyota Motor Corporation/TMC) yang produk-produknya banyak dirakit oleh Daihatsu.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow