Kampanye Pamungkas di JIS, Muhaimin Sindir Paman dan Dinasti

Ketika selesai, Anies Baswedan sempat menanggapi salawatan Muhaimin. "Gus, enggak bahaya ta?" kata Anies.

Kampanye Pamungkas di JIS, Muhaimin Sindir Paman dan Dinasti

TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyinggung “paman” dan “dinasti” di hari kampanye terakhir Pilpres 2024. Sindiran tersebut disampaikan Muhaimin melalui irama salawatan saat berorasi di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara pada Sabtu, 10 Februari 2024.

Awalnya, Muhaimin naik panggung bersama pasangan calon presidennya, Anies Baswedan. Setelah berkeliling panggung untuk menyapa para peserta kampanye, Muhaimin menggunakan mikrofon untuk memimpin doa dan salawatan.

Saat bersalawat, Muhaimin menyisipkan sindirannya menggunakan bahasa Indonesia di antara lirik-lirik berbahasa Arab. “Rakyat sepakat untuk perubahan, Pemilu bukan laper gantian, dari bapak-anak terlibatlah paman, konstitusi hancur berantakan…” kata Muhaimin menggunakan nada salawatan.

Muhaimin juga menyindir oligarki dan dinasti dalam salawatannya itu. “Suara anda jangan mau dibeli, itu menguntungkan oligarki, marilah kita tegakkan demokrasi, Indonesia bukan milik dinasti,” kata Muhaimin, masih menggunakan irama salawat.

Ketika selesai, Anies Baswedan sempat menanggapi salawatan Muhaimin. “Gus, enggak bahaya ta?” kata Anies. Acara pun dilanjutkan dengan orasi politik dari Muhaimin dan Anies.

Adapun Muhaimin melalui salawatannya menyinggung proses pencalonan Gibran Rakabuming Raka yang melibatkan pelanggaran etik di Mahkamah Konstitusi (MK). Gibran, yang saat ini merupakan calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto, harus terlebih dulu melalui perubahan aturan batas usia di MK untuk bisa maju di Pilpres 2024.

Ketua MK yang saat itu memutus perubahan tersebut, yaitu Anwar Usman, merupakan paman dari Gibran. Selain itu, Gibran juga tidak lain adalah putra sulung dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Proses tersebut pun kerap menuai kritik karena dianggap sebagai upaya membangun dinasti politik oleh keluarga Presiden Jokowi.

Diketahui, hari ini adalah hari terakhir masa kampanye Pilpres 2024. Pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar memilih untuk melakukan kampanye akbar di JIS pada hari pamungkas kampanye ini. Setelah kampanye akbar hari ini, akan ada masa tenang selama tiga hari sebelum hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

Pilihan Editor: Persatuan Doktor Hukum Tuding Kritik Kampus ke Jokowi untuk Hambat Prabowo-Gibran

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow