Jimly Memuji Kualitas Pemilu 2024: pada 2019 Presiden Kampanye Sendiri,Birokrasi Ikut Bermain

JAKARTA - Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), yang juga Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yakni Jimly Asshiddiqie menilai, jika Pemilu 2024 tidak separah pada perhelatan di 2019 lalu. Kata dia, berbagai situasi memperburuk keadaan di tahun politik 2019 hingga menimbulkan korban jiwa. Baca juga: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Pelaksanaan Pemilu 2024, Ini Tanggapan Timnas AMIN Hal...

Jimly Memuji Kualitas Pemilu 2024: pada 2019 Presiden Kampanye Sendiri,Birokrasi Ikut Bermain

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Penasihat Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), yang juga Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yakni Jimly Asshiddiqie menilai, jika Pemilu 2024 tidak separah pada perhelatan di 2019 lalu.

Kata dia, berbagai situasi memperburuk keadaan di tahun politik 2019 hingga menimbulkan korban jiwa.

Baca juga: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Pelaksanaan Pemilu 2024, Ini Tanggapan Timnas AMIN

Hal itu disampaikan Jimly saat hadiri halal bihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (1/4/2024) malam.

"Presidennya incumbent (petahana), dia kampanye sendiri dan secara alamiah, struktur birokrasi kita, secara diam-diam itu ikut main, itu 2019," ucapnya.

"Sedangkan 2024, ya tidak separah itu, yang meninggal cuma 90 petugasnya dan yang demo tidak ada yang jadi korban, dan isu politik agama itu tidak seperti 2019," tutur Jimly.

Baca juga: Perludem Nyatakan Telah Terjadi Malapraktik di Pemilu 2024, Regulasi Diubah sesuai Kepentingan

Kemudian Jimly mengatakan, kalau tingkat partisipasi pemilih di Pemilu 2024 juga masih terbilang baik.

Meskipun yang berpartisipasi di kontestasi politik tersebut masih tinggi meskipun turun dari 2019 lalu.

"Tingkat partisipasi politik 2019 itu 81,9 persen, sekarang turun. Jadi dari 2004 jumlah pemilih itu turun sampai 2014. Naik lagi itu 2019, 81,9 persen. Nah sekarang itu agak turun sedikit, 81,8 % , tetap tinggi tapi lebih turun," tutur Jimly.

Selanjutnya Jimly menambahkan, pasti ada sosok atau tokoh yang tak terima dengan situasi Pemilu 2024.

Lalu Jimly juga menyinggung Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla alias JK dan Kuasa Hukum Tim Ganjar Pranowo-Mahfud MD yaitu Todung Mulya Lubis.

"Nah cuma begini, Pak Jusuf Kalla bilang, ini Pemilu terburuk dalam sejarah. Nah itu tim-nya 03, Todung Mulya Lubis siapa lagi, sama ngomongnya, ini Pemilu 2024 terburuk dalam sejarah. Ya biasa itu, jadi biasanya yang kalah itu selalu bilang ini terburuk. Mulai 2019, sama kalau dicek lagi berita-berita tahun 2009, sama yang kalah ini Pemilu terburuk 2014," kata Jimly.

"Jadi, saudara-saudara sudah lah kita lupakan itu, yang penting sekarang sudah selesai semuanya, mari kita bersilaturahim lalu ya mari kita melihat ke depan," imbuhnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow