Jika Orang Tua Salah Menangani Anak Tantrum, Ini Dampak pada Anak

Jika orang tua salah menangani anak tantrum, bisa jadi inilah dampaknya salah satunya membuat anak tidak disiplin.

Jika Orang Tua Salah Menangani Anak Tantrum, Ini Dampak pada Anak

Nakita.id - Tantrum merupakan bagian dari perkembangan anak yang normal, tetapi seringkali menjadi momen sulit bagi orang tua untuk menghadapinya.

Salah penanganan saat anak melakukan tantrum dapat memperburuk situasi dan berdampak negatif pada hubungan antara orang tua dan anak.

Berikut adalah beberapa penyebab mengapa orang tua sering kali salah menangani anak saat tantrum, mengutip dari Children Health.

Penyebab Orang Tua Salah Menangani Anak Tantrum

1. Kurangnya Pengetahuan tentang Perkembangan Anak

Salah satu penyebab utama orang tua salah menangani tantrum adalah kurangnya pengetahuan tentang perkembangan anak.

Tantrum umum terjadi pada anak usia toddler dan preschool, ketika mereka mulai mengembangkan kemandirian dan bereksplorasi di dunia sekitar mereka.

Orang tua yang tidak memahami tahap perkembangan anak tersebut mungkin tidak memahami bahwa tantrum adalah cara anak untuk mengungkapkan kekecewaan atau frustrasi.

2. Reaksi Emosional Orang Tua

Ketika anak melakukan tantrum, orang tua seringkali merasa terancam, frustrasi, atau malu di depan orang lain.

Reaksi emosional ini dapat membuat orang tua cenderung bereaksi dengan emosi yang sama, seperti marah, menakutkan, atau mengancam.

Namun, reaksi emosional ini hanya akan memperburuk situasi dan membuat anak semakin stres.

3. Kurangnya Kesabaran dan Kontrol Diri

Kurangnya kesabaran dan kontrol diri adalah faktor lain yang menyebabkan orang tua salah menangani tantrum anak.

Ketika anak melakukan tantrum, orang tua mungkin merasa tergoda untuk memberikan hukuman atau mengancam anak agar berhenti.

Baca Juga: Wujudkan Keluarga Sehat, Anak Berprestasi dengan Tahu Cara Tepat Menangani Anak Tantrum di Tempat Umum  

Namun, tindakan ini hanya akan membuat anak semakin gelisah dan memperpanjang tantrumnya.

4. Tidak Mengidentifikasi Penyebab Tantrum

Tantrum dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti kelelahan, kelaparan, atau keinginan untuk mendapatkan perhatian.

Orang tua yang tidak dapat mengidentifikasi penyebab tantrum mungkin cenderung menanggapi dengan cara yang salah.

Misalnya dengan memberikan hadiah atau permen untuk menenangkan anak tanpa memahami akar penyebab perilaku tersebut.

5. Ketidakkonsistenan dalam Disiplin

Ketidakkonsistenan dalam penerapan disiplin juga dapat menyebabkan orang tua salah menangani tantrum anak.

Jika aturan dan batasan tidak konsisten diterapkan, anak mungkin akan merasa bingung dan frustasi, yang dapat meningkatkan kemungkinan tantrum terjadi.

6. Teori Pembelajaran dari Model Perilaku Orang Tua

Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat dan alami.

Jika orang tua sering menggunakan perilaku agresif atau emosional dalam menangani konflik atau stres, anak mungkin meniru perilaku tersebut saat mereka merasa frustrasi atau marah.

Kesimpulan

Menghadapi tantrum anak merupakan tantangan bagi setiap orang tua.

Namun, dengan memahami penyebab umum yang menyebabkan orang tua salah menangani tantrum, mereka dapat belajar untuk lebih sabar, empatik, dan responsif terhadap kebutuhan dan perasaan anak mereka.

Komunikasi terbuka, kesabaran, dan konsistensi dalam penerapan disiplin adalah kunci untuk mengatasi tantrum anak dengan efektif dan membangun hubungan yang sehat antara orang tua dan anak.

Baca Juga: Berperan Sama untuk si Kecil, Ini Manfaat Kehadiran Ayah Saat Anak Tantrum

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow