Jangkrik yang 'Punah' Ditemukan Kembali 100 Tahun Kemudian

Jangkrik merah yang dikenal secara ilmiah sebagai Okanagana arctostaphylae terakhir kali terlihat pada tahun 1915 ditemukan kembali pada 2020 lalu.

Jangkrik yang 'Punah' Ditemukan Kembali 100 Tahun Kemudian

KOMPAS.com - Jangkrik merah mencolok yang dikenal secara ilmiah sebagai Okanagana arctostaphylae terakhir kali terlihat pada tahun 1915. 

Lebih dari satu abad kemudian pada tahun 2020, seorang warga AS mengambil gambar dan mengunggahnya ke forum sains online, iNaturalist.

Baca juga: 6 Fakta Jangkrik, Mengeluarkan Suara dari Sayap hingga Simbol Keberuntungan

Temuan jangkrik merah setelah 100 tahun

Pada tahun 2020, Lucinda Collings Parker seorang warga AS kebetulan menemukan serangga yang tidak dia kenali di salah satu pohon yang terletak di kaki bukit Sierra Nevada, California. Selanjutnya Parker mengambil gambar dan mengunggahnya ke forum sains online, iNaturalist.

Postingan tersebut langsung mendapat banyak perhatian dari peneliti jangkrik. 

Will Chatfield Taylor, ahli entomologi University of Kansas, Jeff Cole, peneliti di Natural History Museum of Los Angeles County, dan Elliott Smeds, peneliti dari California Academy of Sciences, ketiganya sepakat—jangkrik tersebut adalah spesies O. arctostaphylae yang tidak muncul selama satu abad.

Berdasarkan laporan Parker, Smeds melakukan observasi berhari-hari di wilayah lereng barat pegunungan Sierra Nevada, California. Pencarian tersebut membuahkan hasil temuan jangkrik merah sepanjang 1,5 inci.

Jangkrik tersebut terlihat menonjol jika tidak bertengger di batang tanaman inangnya yang sama merahnya, semak Manzanita. Namun, beberapa minggu setelah kemunculannya kembali, jangkrik menghilang lagi.

Walaupun demikian, kini para ilmuwan tahu di mana dan kapan harus mencarinya. Pada tahun 2023, jangkrik merah kembali ditemukan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Jangkrik, Hewan yang Bersuara Nyaring di Malam Hari

Mengapa keberadaannya tidak terdeteksi selama ini?

Peneliti menyatakan, spesies jangkrik merah “cukup melimpah” di wilayah pegunungan Sierra Nevada, California. Namun, keberadaannya sangat tersebar dan jika tidak ditemukan dalam 105 tahun, hal tersebut mungkin karena dicari di tempat yang salah.

Jangkrik merah mampu menghindari deteksi selama satu abad karena menghabiskan waktu bertahun-tahun di bawah tanah. Ketika dewasa barulah ia muncul.

Jangkrik menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah sebagai nimfa, menghisap cairan dari akar.

Setelah satu hingga 17 tahun, tergantung pada spesiesnya, mereka keluar dari tanah dan berganti kulit, berubah dari makhluk bawah tanah berbentuk kacang coklat menjadi serangga dewasa bersayap.

Baca juga: Jangkrik Raksasa Ini Dinamai Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow