INI PENYEBAB Nilai Rupiah Semakin Lemah Usai Lebaran,Sekarang Tembus Rp 16.117 per Dolar AS

- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin lemah. Pada Sabtu (13/4/2024), Rupiah menembus Rp 16.117 per dolar AS. Kondisi ini terjadi mulai Kamis (11/4/2024). Nilai rupiah memang sempat anjlok di angka Rp 16 ribu pada 2020, awal Covid-19. Lantas apa penyebab nilai rupiah melemah? Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap...

INI PENYEBAB Nilai Rupiah Semakin Lemah Usai Lebaran,Sekarang Tembus Rp 16.117 per Dolar AS

TRIBUN-MEDAN.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat semakin lemah. Pada Sabtu (13/4/2024), Rupiah menembus Rp 16.117 per dolar AS. 

Kondisi ini terjadi mulai Kamis (11/4/2024). Nilai rupiah memang sempat anjlok di angka Rp 16 ribu pada 2020, awal Covid-19. 

Lantas apa penyebab nilai rupiah melemah? 

Menurut Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pekan ini.

Josua mengatakan, dalam sepekan terakhir, terjadi beberapa perkembangan di pasar keuangan global yang dipengaruhi oleh beberapa sentimen.

Yakni, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan penguatan dolar AS yang ditopang oleh rilis data ekonomi AS yang solid ketika pasar keuangan domestik sedang libur berkenaan dengan Idul Fitri dan cuti bersama lebaran.

Dari ketegangan Timur Tengah, pada tanggal 10 April lalu, 3 putra dan 4 cucu pemimpin Hamas tewas dirudal oleh Israel di Gaza Strip.

Rilis data ekonomi AS pada tanggal 5 April yang lalu, di mana tingkat pengangguran AS bulan Maret 2024 tercatat turun menjadi 3,8 persen dari bulan sebelumnya sebesar 3,9 persen.

Baca juga: TAMPANG Pemuda Coba Lecehkan Ibu Dokter yang Sedang Bertugas, Usianya Baru 19 Tahun, Pura-pura Sakit

Baca juga: DUDUK PERKARA Istri Anggota TNI drg Anandira jadi Tersangka dan Ditahan hingga Susui Anak di Penjara

Selain itu Non-Farm Payroll pada bulan Maret 2024 tercatat 303.000 dari bulan sebelumnya 270.000.

Lalu pada tanggal 10 April, rilis inflasi AS bulan Maret tercatat 3,5 persen year-on-year (YoY) dari bulan sebelumnya 3,2 persen dan lebih tinggi dari perkiraan 3,4 persen.

"Kedua sentimen ketegangan Timur Tengah dan rilis data ekonomi AS yang solid tersebut telah mendorong penguatan dollar index," kata Josua kepada Tribunnews, Sabtu (13/4/2024).

"Yakni, indeks yang mengukur nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama seperti Euro, Yen, Sterling, Dollar Kanada Krona Swedia dan Franc Swiss," lanjutnya.

Dalam sepekan ini saja, kata Josua, dollar index menguat hingga 1,7 persen ke level 106,04, yang merupakan level tertinggi sejak November 2023 yang lalu.

Penguatan dollar AS terhadap mata uang negara maju tersebut, selanjutnya mendorong penguatan dollar AS terhadap mata uang Asia.

Dikarenakan pasar keuangan domestik libur, maka nilai tukar yang mengalami pergerakan hanya Non-Deliverable Forward (NDF) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"NDF merupakan instrumen keuangan derivatif yang digunakan untuk hedging terhadap pergerakan nilai tukar antara dollar AS dan Rupiah," ujar Josua.

NDF 1 bulan untuk nilai tukar rupiah terhadap dollar AS saat ini berkisar 16.148 atau melemah 1,5 persen atau 243 poin sepanjang minggu ini.

Josua mengatakan, NDF nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tersebut tidak mencerminkan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pasar spot.

Namun, dia bilang, ada potensi bahwa pada saat pembukaan kembali pasar keuangan domestik pada tanggal 16 April mendatang, nilai tukar rupiah pada pasar spot yang ditutup terakhir pada tanggal 5 April di level 15.845 per dollar AS, berpotensi mengikuti pergerakan NDF nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Ia meyakini Bank Indonesia (BI) tetap berada di pasar dan akan terus melakukan langkah-langkah stabilisasi seperti triple intervention di pasar spot USD/IDR, pasar DNDF dan pasar obligasi.

"Selain itu, BI akan mengoptimalkan penguatan strategi operasi moneter yang pro-market untuk efektivitas kebijakan moneter, termasuk optimalisasi Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI)," ujar Josua.

Baca juga: TEKA-TEKI Pria Tewas Dalam Freezer Mobil Pengangkut Es Krim Akhirnya Terjawab, Awalnya Ban Kempes

Baca juga: Waspadai Modus Penipuan Baru Berkedok Surat Panggilan Polda Metro Jaya, Lapor Jika Dirugikan

(*/tribun-medan.com)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow