Hotman Paris Sindir Gaji Menteri Kecil, Tak Tertarik Masuk Kabinet Prabowo

Bisnis.com, JAKARTA - Tim Hukum Prabowo-Gibran, Hotman Paris mengaku tidak tertarik jika ditawari Prabowo jabatan strategis maupun kursi menteri. Alasannya adalah gaji menteri yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan pendapatannya setiap bulan. 

Hotman menyebut gaji menteri paling besar hanya Rp100 juta per bulan, sedangkan saat ini dia bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp1 miliar per bulan.

"Bayangkan saja, satu klien biasanya setor iuran ke saya paling minim Rp100 juta. Ini dari 10 klien konglomerat saja bisa Rp1 miliar per bulan, itu namanya uang iuran, saya gak kerja apa-apa dapat uang. Kalau menteri kan paling Rp100 juta saja gajinya," tutur Hotman di Kediaman Prabowo Subianto Jakarta, Selasa (23/4).

Baca Juga : Hotman Paris 'Disemprot' Hakim MK Saat Sidang PHPU Pilpres, Ini Penyebabnya

Hotman juga mengklaim memiliki banyak klien konglomerat selain Prabowo Subianto, Hasyim Djojohadikusumo serta keluarga besarnya. 

"Ini saya gak bohong karena saya puluhan tahun jadi international lawyer termasuk. Pak Prabowo dan adiknya Hasyim sampai sekarang masih jadi klien saya sama semua anak dan keponakannya," katanya.

Baca Juga : : Hotman Paris Kecolongan, Uang Ratusan Juta dari Ramen Hotmen Diduga Dibawa Kabur Karyawan

Dia juga mengaku lebih senang dengan profesinya saat ini sebagai pengacara dan pebisnis.

"Sebagai pengacara, saya punya 57 klub, punya club terbesar, dansa juga bebas. Itu semua kecil, yang paling besar itu saya ini sudah jadi internasional lawyer 38 tahun," ujarnya.

Baca Juga : : Respon Hotman Paris, Pratikno Bantah Ada Menteri Ingin Mundur dari Kabinet