Hizbullah Terus Merongrong Israel di Utara: Serangan Tanpa Henti Seharian,Infanteri IDF Kena Burkan

Hizbullah Terus Merongrong Israel di Utara: Serangan Tanpa Henti Seharian, Infanteri IDF Kena Burkan- Milisi Perlawanan di Lebanon, Hizbullah dilaporkan melancarkan serangkaian serangan bergelombang terhadap pangkalan militer dan tentara Israel di perbatasan Lebanon-Palestina yang diduduki Israel. Serangan Hizbullah ke Israel itu pada hari Jumat (15/3/2024) terhadap pangkalan dan tentara Israel di sepanjang perbatasan dilaporkan...

Hizbullah Terus Merongrong Israel di Utara: Serangan Tanpa Henti Seharian,Infanteri IDF Kena Burkan

Hizbullah Terus Merongrong Israel di Utara: Serangan Tanpa Henti Seharian, Infanteri IDF Kena Burkan

TRIBUNNEWS.COM - Milisi Perlawanan di Lebanon, Hizbullah dilaporkan melancarkan serangkaian serangan bergelombang terhadap pangkalan militer dan tentara Israel di perbatasan Lebanon-Palestina yang diduduki Israel.

Serangan Hizbullah ke Israel itu pada hari Jumat (15/3/2024) terhadap pangkalan dan tentara Israel di sepanjang perbatasan dilaporkan berlangsung seharian tanpa henti.

Baca juga: Operasi Steady Anchor, Tentara Israel Siapkan Rencana Darurat Perang Besar-besaran Lawan Hizbullah

Hizbullah dalam pernyataan terpisah menegaskan kembali kalau serangan-serangan ini dilakukan untuk "mendukung keteguhan rakyat Palestina di Jalur Gaza dan Perlawanan mereka yang berani dan terhormat."

Baca juga: Ancaman Yoav Gallant Jadi Olok-olok, Justru Hizbullah yang Bikin Israel Kembali ke Zaman Batu

Berikut rincian serangan Hizbullah ke Israel pada Jumat:

  • Pada pukul 13.15, Hizbullah menyerang situs militer Israel al-Marj dengan senjata artileri dan mengklaim serangan terkena sasaran secara langsung.
  • Pada pukul 14:05, Hizbullah melancarkan serangan roket ke pangkalan al-Malkiya dan mengonfirmasi bahwa target tersebut terkena dampak langsung.
  • Pada pukul 14:50, Hizbullah menyerang tentara pendudukan Israel di sekitar lokasi al-Raheb dengan peluru artileri. Hizbullah mengklaim serangan menyebabkan korban jiwa di antara tentara IDF.
  • Pada pukul 16.00, Hizbullah menargetkan unit infanteri Israel di dekat pangkalan Birket Risha dengan roket berat Burkan. Hizbullah mengklaim rudal berhasil mengenai sasaran secaea tepat.
  • Pada pukul 16.20, Hizbullah menyerang dengan menggunakan roket ke lokasi al-Radar Israel yang terletak di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki. Hizbullah mengklaim serangan mengenai langsung sasaran
  • Pada pukul 16:42, Pangkalan militer Ruweisat al-Alam Israel, juga terletak di Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki, menjadi sasaran dan dihantam dengan roket yang diluncurkan oleh Hizbullah.
  • Pada pukul 17:45, Hizbullah mengklaim menyerang menggunakan senjata yang "sesuai" dengan sasaran pasukan Israel ketika memasuki Barak Zariit, menyebabkan korban jiwa di antara pasukan tersebut.
  • Pada pukul 18:35, Hizbullah melepaskan tembakan roket ke arah pasukan Israel yang ditempatkan di pangkalan Hadab Yarin. Hizbullah mengonfirmasi serangan langsung menyasar ke unit pasukan Israel tersebut.

Baca juga: Sepagian Sudah 100 Roket Hizbullah Luncurkan ke Israel: 30 Roket Gelombang Kedua Tanpa Sirine

Serangan Gencar Sudah Sentuh Angka 1.100

Hizbullah terus merongrong Israel dengan melakukan serangan terus-menerus tanpa henti.

Dilaporkan, Hizbullah telah melakukan serangan harian terhadap entitas Israel sejak Oktober lalu, dengan jumlah total operasi melebihi 1.100 serangan saat perang di Gaza mendekati angka 6 bulan.

Pada Rabu, media Israel melaporkan rasa frustrasi yang melanda pemukim dan pihak terkait Israel di Utara atas kurangnya solusi soal evakuasi massal pemukim dari wilayah utara Palestina yang diduduki akibat serangan Hizbullah yang terus berlangsung.

Menurut laporan The Wall Street Journal pada akhir Desember 2023, operasi Perlawanan dari Lebanon, yang dimulai Oktober lalu, telah menyebabkan hampir seperempat juta warga Israel mengungsi dari utara.

Channel 12 Israel mengkritik situasi saat ini dan bagaimana hal itu mencerminkan citra dan keadaan entitas pendudukan di hadapan para pemukimnya.

“Bagaimana mungkin sebuah negara berdaulat mengevakuasi warganya selama lebih dari 5 bulan tanpa adanya solusi? Ini adalah situasi yang tidak dapat ditoleransi,” lapor outlet tersebut.

(oln/almydn/*)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow