Informasi Terpercaya Masa Kini

Musisi Angkat Bicara Usai Dilarang Pasang Visual Peringatan Darurat saat Manggung

0 6

TEMPO.CO, Jakarta – Sejak slogan ‘Peringatan Darurat’ disertai visual Burung Garuda dengan latar berwarna biru ramai digunakan di lini masa berbagai media sosial, tidak sedikit musisi yang juga ingin membawa gerakan tersebut dengan menampilkannya ke atas panggung saat mereka tampil.

Akan tetapi, mulai terdengar kabar bahwa penggunaan visual peringatan darurat mulai dilarang di sejumlah acara musik, yang rata-rata beralasan untuk menjaga netralitas dari kepentingan politik tertentu.

Nadin Amizah Ungkap Kekecewaan

Pelarangan yang mulai terjadi akhir-akhir ini di beberapa acara musik telah diprediksi oleh Baskara Putra, yang juga dikenal dengan mononim Hindia. Musisi Nadin Amizah merupakan salah satu yang menyuarakan kekecewaannya terhadap pelarangan tersebut.

Seperti yang sudah diprediksi oleh @wordfangs bahwa beberapa acara melalui panitianya melarang performer menampilkan materi multimedia yang berunsur politik. Shame (memalukan),” tulisnya melalui unggahan Instagram Story pada Sabtu, 24 Agustus 2024. Ia menandai akun @wordfangs milik Baskara Putra, sebagai pencetus gerakan menampilkan visual ‘Peringatan Darurat’ oleh kawan-kawan musisi saat tampil.

Lebih lanjut, Nadin menuliskan, “UNTUK MEMISAHKAN SENI DARI POLITIK DAN POLITIK DARI SENI ADALAH UPAYA YANG REPRESIF DAN BODOH. Got someone from the government on your back, babe? (Ada seseorang dari pemerintah yang mendukungmu, sayang?).” Baginya, seni dan politik merupakan dua entitas yang tidak bisa dipisahkan.

Nadin juga membagikan salah satu pengalamannya ketika ia dengan mudahnya mendapat izin untuk menampilkan materi berunsur politik ke atas panggung beberapa waktu sebelum penggunaan slogan Darurat Indonesia dilakukan secara masif. Diketahui, bahwa ia membawa pesan untuk kemerdekaan rakyat Palestina dengan menampilkan tulisan “FREE PALESTINE” besar-besar ke atas panggung We The Fest 2024 pada Juli lalu.

Nadin Amizah menyelipkan pesan kemanusiaan untuk kemerdekaan rakyat Palestina pada pertunjukannya di pagelaran musik We The Fest 2024 (WTF24) di Kawasan Senayan, Jakarta, Jumat, 19 Juli 2024. Dalam penampilannya Nadin membawakan lagu-lagu andalannya diantaranya Paman Tua, Bertaut, Taruh, dan ditutup dengan lagu Sorai. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Saran dari Baskara Putra

Oleh karena itu, Baskara menyarankan penggunaan bendera hingga kaos apabila materi visual Peringatan Darurat tidak bisa ditampilkan di videotron panggung. Ia membagikan tautan milik VNGNC yang dapat diakses untuk diunduh dan digunakan pada beragam platform.

Sesuai dugaan, mulai muncul beberapa kabar pelarangan visual ‘berbau politik’ dari berbagai sumber, maka kami siapkan versi file untuk cetak bendera (hires, bisa ukuran besar). File dibantu disiapkan oleh kak @rizqimakbar. Masih di link milik @vngnc http://darurat.vngnc.xyz,” bunyi unggahan Baskara satu hari usai mengutarakan ajakannya.

Kenapa bendera? Pihak-pihak yang tak suka dan tak nyaman akan JAUH LEBIH ENGGAN naik ke atas panggung dan mencabut banner/bendera, sedangkan layar digital gampang ‘diusili’ karena posisi setup ada di seberang panggung,” tulis Baskara.

Ia juga memberikan saran untuk memasang atribut dengan visual tersebut dilakukan oleh anggota grup musisi sendiri dan bukan oleh panitia acara untuk menghindari pembatalan. “Saran pribadi: pasang oleh member sendiri, bukan tim produksi saat changeover/persiapan panggung. Tunggu lagu pertama. Jauh jauh jauh lebih susah diganggu saat pertunjukan sudah dimulai, setidaknya tanpa yang mengintervensi harus berhadapan dengan penonton,” tulisnya.

Penggunaan Visual Peringatan Darurat di Kalangan Musisi

Sebagaimana diketahui, Baskara yang juga merupakan vokalis dari band .Feast mencetuskan ide penggunaan visual ‘Peringatan Darurat’ oleh kawan-kawan musisi. “Ingin mengajak kawan-kawan musisi (dan siapapun yang manggung dan bisa melakukan) untuk menggunakan visual Peringatan Darurat saat tampil di panggung hingga 5 hari ke depan (setidaknya sampai 27 Agustus) untuk mengawal putusan MK dan agar tetap ada tekanan dari publik,” tulisnya dalam unggahan di akun X pada 22 Agustus 2024.

Gerakan penggunaan visual Peringatan Darurat tersebut sebagai bentuk lanjutan untuk mengawal keputusan DPR RI yang pada Kamis, 22 Agustus 2024 menyatakan untuk membatalkan pengesahan revisi Undang-undang Pilkada. Kabar terbaru menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi menyepakati Peraturan KPU (PKPU) yang akan berlaku untuk Pilkada 2024. Dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada Ahad, 25 Agustus 2024, revisi PKPU Nomor 8 Tahun 2024 telah disepakati akan mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai syarat pencalonan kepala daerah secara penuh.

Beberapa musisi yang diketahui berhasil membawa gerakan itu ke atas panggung adalah band Gigi dalam konser peringatan 30 tahunnya, Iqbaal Ramadan atau BAALE saat manggung untuk Latihan PestaPora, serta beberapa musisi seperti Reality Club, Danilla, dan Eva Celia di ajang Lalala Fest. Ada pula Juicy Luicy, Pamungkas, Coldiac, Isyana Sarasvati, Feel Koplo hingga Fiersa Besari yang turut serta mengikuti arahan Baskara untuk menampilkan materi visual ‘Peringatan Darurat’ di atas panggung berbagai acara musik.

Pilihan Editor: Duta Sheila On 7, El Rumi, dan Denny Sumargo Gaungkan Peringatan Darurat Usai DPR Tolak Putusan MK

Leave a comment