Harga Emas Dunia Diprediksi Mencapai Puncak pada April

Ibrahim Assuaibi memprediksi harga emas dunia mencapai level tertinggi di US$ 2.350 per troy ounce pada April 2024.

Harga Emas Dunia Diprediksi Mencapai Puncak pada April

TEMPO.CO, Jakarta - Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dunia pada perdagangan Jumat malam di US$ 2.329 per troy ounce. Ibrahim pun memprediksi harga emas dunia terus menguat menguat ke level US$ 2.350 per troy ounce pada akhir 2024. Namun dengan kondisi yang ada, kata dia, US$ 2.350 per troy ounce bisa tercapai pada April.

"Ini karena aksi para taipan besar Eropa, Asia, Amerika, sudah memasang taking profit di US$ 2.350 per troy ounce," kata Ibrahim pada Sabtu, 6 April 2024.

Setelah mencapai US$ 2.350 per troy ounce pada April 2024, Ibrahim mengatakan, harga emas dunia pun bisa jatuh. Terlebih jika pada Mei mendatang tensi geopolitik di Timur Tengah menurun dan Israel menghentikan serangannya ke Palestina hingga terjadi perdamaian abadi.

"Dan jika negara Palestina terbentuk, kemungkinan harga emas dunia jatuh ke US$ 2.100 per troy ounce, sambil menunggu penurunan suku bunga The Fed pada semester II 2024," ujar Ibrahim.

Menurut Ibrahim, ketika The Fed menurunkan suku bunga, penguatan harga emas dunia tidak akan signifikan.

"Karena saya lihat perbandingan geopolitik dengan fundamental yang ada itu 70 persen banding 30 persen," ujar dia.

Dari faktor geopilitik, Ibrahim menjelaskan, kenaikan harga emas dapat dipengaruhi status Timur Tengah sebagai penghasil minyak terbesar di dunia. Ia mengatakan, produksi minyak itu dapat berkurang karena pengaruh tensi geopolitik.

"Permintaan tinggi, produksi berkurang, akan membuat harga minyak tinggi. Itu yang saya asumsikan emas menembus US$ 2.350 per troy ounce pada April," kata Ibrahim.

Sementara dari sisi fundamental ekonomi, harga emas dunia bisa dipengaruhi suku bunga The Fed yang diprediksi turun pada semester kedua tahun ini. Hanya saja, kata Ibrahim, kenaikan itu tidak akan signifikan hingga mencapai US$ 2.350 per troy ounce. Hal yang sama terjadi ketika Amerika Serikat melaksanakan Pilpres pada November mendatang.

"Karena yang pertama, seandainya Donald Trump menang, akan ada perang dagang dengan Tiongkok tahap kedua," kata Ibrahim.

Selain itu, Trump kemungkinan akan membawa Amerika keluar dari NATO.

"Itu yang membuat harga emas kemungkinan akan naik di semester dua tapi tidak akan melampaui US$ 2.350 per troy ounce."

Pilihan Editor: Tiga Ribu Penumpang Mudik dengan Bus via Pulo Gebang Hari Ini

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow