Greta Thunberg Aktivis Iklim dan Lingkungan Eropa Ditahan Kepolisian,Penjelasan dan Kronologinya

- Greta Thunberg adalah seorang aktivis lingkungan yang berasal dari Swedia dan telah menjadi salah satu sosok paling dikenal dalam gerakan global untuk mengatasi perubahan iklim. Awalnya, pada tahun 2018, dia mencuri perhatian dunia ketika, pada usia 15 tahun, dia memulai protes sendirian di luar parlemen Swedia setiap Jumat, dengan tuntutan untuk tindakan tanggap iklim yang lebih serius. Aksinya ini kemudian berkembang menjadi...

Greta Thunberg Aktivis Iklim dan Lingkungan Eropa Ditahan Kepolisian,Penjelasan dan Kronologinya

TRIBUNKALTIM.CO - Greta Thunberg adalah seorang aktivis lingkungan yang berasal dari Swedia dan telah menjadi salah satu sosok paling dikenal dalam gerakan global untuk mengatasi perubahan iklim.

Awalnya, pada tahun 2018, dia mencuri perhatian dunia ketika, pada usia 15 tahun, dia memulai protes sendirian di luar parlemen Swedia setiap Jumat, dengan tuntutan untuk tindakan tanggap iklim yang lebih serius.

Aksinya ini kemudian berkembang menjadi gerakan yang lebih besar yang dikenal sebagai "Fridays for Future".

Melalui kegigihannya, Greta telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia untuk berpartisipasi dalam protes dan tindakan lingkungan.

Baca juga: Sinopsis Film Godzilla x Kong: The New Empire dan Jadwal Tayangnya di Indonesia, Hari Ini Tayang!

Dia telah berbicara di berbagai forum internasional dan bertemu dengan pemimpin dunia untuk menekankan urgensi tindakan terhadap krisis iklim.

Meskipun mendapat banyak dukungan, Greta juga menghadapi kritik dan kontroversi dari beberapa pihak.

Namun, pengaruh dan dedikasinya dalam menyuarakan kepedulian terhadap masa depan planet telah menghasilkan penghargaan dan pengakuan global, menjadikannya salah satu tokoh paling berpengaruh dalam gerakan lingkungan saat ini.

Dilansir dari Reuters Aktivis iklim Greta Thunberg ditahan dua kali oleh polisi pada demonstrasi di Den Haag, Belanda, selama beberapa jam pada hari Sabtu, (06/04/2024)

Thunberg awalnya ditahan dan ditahan untuk waktu yang singkat oleh polisi setempat bersama dengan pengunjuk rasa lain yang mencoba memblokir jalan raya utama ke Den Haag.

Setelah dia dibebaskan, Greta Thunberg dengan cepat bergabung kembali dengan sekelompok kecil pengunjuk rasa yang memblokir jalan berbeda menuju stasiun kereta api. Di sana, dia ditahan untuk kedua kalinya dan diusir dengan van polisi.

Setelah ditahan selama beberapa jam dia dibebaskan lagi di malam hari, seorang juru bicara penyelenggara protes Extinction Rebellion mengatakan kepada jurnalis Reuters.

Sebelum dia ditahan, Greta Thunberg mengatakan kepada wartawan bahwa dia memprotes karena dunia menghadapi krisis eksistensial.

"Kami berada dalam keadaan darurat planet dan kami tidak akan berdiam diri dan membiarkan orang-orang kehilangan nyawa dan mata pencaharian mereka dan dipaksa untuk menjadi pengungsi iklim ketika kami dapat melakukan sesuatu," katanya.

Aktivis telah mencoba untuk memblokir jalan raya A12 terdekat.

Jalan itu telah diblokir selama beberapa jam puluhan kali dalam beberapa bulan terakhir oleh para aktivis yang menuntut diakhirinya semua subsidi untuk penggunaan bahan bakar fosil.

Pada protes sebelumnya, polisi mengantar pengunjuk rasa yang ditahan ke bagian lain kota, di mana mereka dibebaskan tanpa konsekuensi lebih lanjut.

Polisi setempat tidak akan mengomentari kasus individu tetapi mengatakan semua orang yang mencoba memblokir jalan ditahan.

Di situs media sosial X, polisi memposting bahwa 412 pengunjuk rasa telah ditahan, sebagian besar karena berpartisipasi dalam protes yang dilarang. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow