Gerbong Kereta Buatan Indonesia Diekspor ke Selandia Baru, LPEI Suntik US$ 11,9 Juta

LPEI menyokong pembiayaan dan penjaminan kepada PT IMS untuk memproduksi 450 gerbong barang bertipe container flat top. Gerbong wagon tersebut dipesan oleh UGL Australia. Total pembiayaan yang diberikan sebesar US$ 11,9 juta.

Gerbong Kereta Buatan Indonesia Diekspor ke Selandia Baru, LPEI Suntik US$ 11,9 Juta

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyokong pembiayaan dan penjaminan kepada PT INKA Multi Solusi (IMS) untuk memproduksi 450 gerbong barang bertipe container flat top. Gerbong wagon tersebut dipesan oleh UGL Australia, dioperasikan oleh Kiwi Rail sebagai pengguna akhir di Selandia Baru.

Gerbong datar buatan IMS untuk UGL Australia berupa underframe tanpa instalasi komponen bogie dan coupler. Secara umum, gerbong dibagi menjadi dua tipe, yaitu ukuran 40 kaki (ft) dan 50 ft yang didesain UGL dengan berat kosong sekitar 15,2 sampai 17,2 ton. Adapun maksimum daya angkutnya sebesar 62,9 ton.

Total dana yang diberikan oleh LPEI kepada IMS yang merupakan anak usaha dari PT INKA (Persero) itu senilai US$ 11,9 juta. Dana tersebut terdiri dari pembiayaan sebesar US$ 7,7 juta dan penjaminan sebesar US$ 4,2 juta.

Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U. Norhadi mengatakan, dukungan ini diberikan kepada industri strategis nasional agar mampu berdaya saing di pasar global. Pembiayaannya diberikan melalui skema Penugasan Khusus Ekspor Alat Transportasi, mengacu pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 406 Tahun 2021.

Maqin menilai ekspor ini menjadi kebanggaan Indonesia, karena berhasil memproduksi gerbong kereta barang berkualitas dan bernilai tinggi. Tak hanya itu, juga menciptakan rasa percaya dari negara lainnya terhadap berbagai produk hasil industri strategis Indonesia.

Selanjutnya: "Dukungan LPEI merupakan wujud kehadiran negara melalui...."

"Dukungan LPEI merupakan wujud kehadiran negara melalui Kementerian Keuangan RI agar mendorong industri strategis sehingga dapat meningkatkan ekspor Indonesia. Capaian ini tentunya akan meningkatkan reputasi Indonesia sebagai sebuah negara produsen gerbong kereta api berkualitas dunia," tutur Maqin dalam keterangan tertulis pada Kamis, 1 Februari 2024.

Selain mendorong penerimaan devisa negara, kata Maqin, dukungan ini diharapkan dapat menggerakkan ekosistem ekspor yang mampu menciptakan developmental impact dan bisnis yang berkelanjutan.

Direktur Operasi PT INKA I Gede Agus Prayatna mengatakan, PT INKA sebagai badan usaha milik negara (BUMN) akan terus tampil untuk menghasilkan produk kereta yang berkualitas. Selain itu, juga targetkan mampu memenuhi kebutuhan dan harapan dari pelanggan. Pesanan dari UGL Australia akan menumbuhkan PT INKA untuk berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

“Ini membuktikan bahwa INKA grup bisa berkontribusi di kancah luar negeri terutama untuk pasar-pasar yang quality sensitive. Kami beranggapan bahwa pasar Selandia Baru merupakan pasar yang tingkat memiliki quality sensitive yang cukup tinggi,” ujar I Gede Agus Prayatna.

PT IMS mendapatkan total pesanan sebanyak 450 gerbong barang CFT. Besarannya senilai US$ 17 juta dari UGL Australia. Pengirimannya dilakukan bertahap. Sebanyak 60 unit gerbong datar telah dikirim menuju Selandia Baru untuk tahap pertama, tepatnya pada 31 Januari 2024. Gerbong dikirim menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Port Chalmers, Selandia Baru.

Pilihan Editor: Mahkamah Agung Tolak Kasasi Greylag Entities, Begini Respons Garuda Indonesia

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow