Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

Peserta Geopark Ciletuh Run 2024 bisa menikmati panorama alam yang berada di Geopark Ciletuh.

Gelar Geopark Ciletuh Run 2024, UGGCP Didorong jadi Destinasi Kelas Dunia

TEMPO.CO, Jakarta - Unesco Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu (UGGCP) didorong menjadi destinasi wisata alam kelas dunia salah satunya dengan menggelar berbagai kegiatan massal. Untuk itu, destinasi di Sukabumi, Jawa Barat, ini bakal menjadi tuan rumah berbagai kegiatan salah satunya adalah Geopark Ciletuh Run 2024.

Ajang lari ini akan digelar pada Mei mendatang. Kegiatan ini dibuka secara umum dan siapapun bisa mengikutinya. Peserta nantinya tidak hanya sebatas olahraga saja, tetapi bisa menikmati panorama alam yang berada di Geopark Ciletuh, Kecamatan Ciemas. Mereka juga akan disuguhkan berbagai hiburan budaya dan seni serta kuliner khas Kabupaten Sukabumi.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami di Sukabumi, Rabu, 24 April 2024, mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan berbagai program dan promosi untuk UGGCP menuju destinasi wisata kelas dunia seperti kegiatan olahraga massal, parade kebudayaan dan lain sebagainya.

Menurut Marwan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk promosi untuk meningkatkan kunjungan sekaligus mengenalkan berbagai destinasi wisata baik tingkat nasional maupun internasional.

"Kami mengundang kepada seluruh warga Indonesia serta wisatawan mancanegara untuk mengikuti Olahraga Geopark Ciletuh Run 2024 yang digelar di Geopark Ciletuh pada Mei 2024," ujarnya.

Marwan optimistis kegiatan ini bisa meningkatkan angka kunjungan wisatawan baik lokal maupun internasional.

Geopark Ciletuh

Geopark Ciletuh Sukabumi merupakan konservasi seluas 126.100 hekatre. Kawasan di pesisir Pantai Selatan ini ditetapkan sebagai Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global pada 17 April 2018.

Geopark ini terdiri dari bentang alam yang beragam, meliputi pegunungan, perbukitan, dataran rendah, teluk Ciletuh dan pesisir Samudra Hindia. Di kawasan ini terdapat 9 air terjun, 4 pulau kecil, 12 batuan unik, 2 gua laut, 11 pantai, batuan langka, fosil, dan juga geyser. Itu belum termasuk keragaman hayatinya yang berada di kawasan konservasi dan kawasan budidaya.

Hal lain yang menarik dari geopark ini adalah wisata adat dan budaya. Di sini terdapat Kasepuhan Ciptagelar, sebuah desa adat yang berlokasi di kaki gunung Halimun. Suasana desa adat ini masih asri dengan panorama persawahan yang hijau dan indah. Maysarakat Kasepuhan Ciptagelar masih menjunjung tinggi adat istiadat serta tradisi Sunda.

Pilihan Editor: Destinasi Liburan Wisata Pantai di Jawa Barat, Pantai Karang Hawu hingga Pantai Batu Karas

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow